"Astaghfirullah dek?!" mereka kaget mendapati adeknya terduduk menyandar dengan mata yang terpejam dan bibirnya pucat.
Kiesha langsung berlari menghampiri adeknya dan langsung mengangkatnya dibawa ke kasur.
"Dek? Bangun, kamu denger abang kan? Rakha bangun. Jangan buat kita khawatir. Rakha hey bangun dek." ucap Rey sembari terus menepuk pipi adeknya dengan pelan.
"A-abangg." lirihnya sembari berusaha membuka matanya perlahan.
"Kamu kenapa? Bilang sama kita."
"S-sakit, perut Rakha sakit hiks hiks a-bang sakit."
"Kita ke rumah sakit ya." ujar Rassya yang dibalas gelengan kepala oleh Rakha.
"Yaudah kamu maunya gimana?"
"Di rumah aja hiks hiks nanti di buat tidur pasti b-bakalan sembuh hiks Rakha ga mau ke rumah s-sakit hiks hiks."
"Iya udah ga ke rumah sakit, tapi makan ya."
"Ga mau, mual."
"Kalau kamu ga makan gimana mau sembuh dek? Makan ya abang ambilin." ucap Rizwan lembut.
"Ga mau pokoknya ga mau nanti mual abangg..."
"Kerumah sakit ga mau, makan ga mau, lu mau sembuh ga?!!" sentak Afan yang membuat Rakha langsung menundukkan kepalanya dan terisak pelan akibat bentakan yang keluar dari mulut Afan.
"hiks hiks..."
"Afann.. " ujar lainnya pelan sembari menatap ke arah Afan.
Afan yang merasa terpanggil langsung menyadari ucapannya, membuatnya sontak mendekati adeknya dan langsung membawanya kedalam pelukannya.
"Maaf, maafin abang udah bentak kamu. Abang ga bermaksud, abang cuma khawatir sama kamu."
"Hiks hiks m-maaf m-maafin Rakha, i-iya Rakha bakalan makan, tapi sedikit aja ya aku takut nanti mual."
"Iya ga apa-apa yang penting perutnya ke isi, terus minum obat. Bentar abang ambilin makanannya." ucap Rizwan lalu meninggalkan mereka untuk mengambil makanan.
"Abang, kalian semua udah makan?" tanya Rakha kemudian dengan kompak dijawab gelengan sama mereka.
"Maafin Rakha, gara-gara Rakha kalian ga jadi makan. Kalian makan gihh aku ga apa-apa kok kan udah ada bang Rizwan."
"Beneran nih dek?"
"Iya abang, udah sana gihh."
"Yaudah kalau gitu kita makan dulu ya."
"Hmm."
Mereka akhirnya keluar dari kamar Rakha, dan menuju ke ruang makan. Saat mereka turun mereka berpas-pasan dengan Rizwan.
"Rizz, lu ga makan sekalian?" tanya Kiesha.
"Gue nanti aja Sha, gampang." ujar Rizwan.
"Hadeuhh yaudahlah penting nanti makan loh ya."
"Iya bang..."
"Tumben lu panggil gue abang?"
"Biar lu diem ga ngoceh mulu."
"Anjirr lu!"
Plakk
"Aww sakit Rey." ucapnya sambil mengelus kepalanya yang kena tabok Rey.
"Jelas adeknya omongannya jelek, orang abangnya aja kayak gini."
"Hehehe."
"Udah-udah kalian makan gihh, gue mau ke Rakha." sela Rizwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WILLIAM'S
Genç Kurgu"Abang!!" Suatu kebahagiaan bagi mereka berenam karena berhasil mengerjai adeknya. The William's? Ya mereka 7 bersaudara dari keluarga William yang setiap harinya berantem mulu kerjaannya. Dengan segala tingkah mereka, keunikan mereka, persaudaraan...