"AFANNN!!!" teriak seseorang dari lantai atas.
"APAAN SIH BANG?"
"BURUAN KESINI!"
"IYA BENTAR."
"Jangan bentar-bentar! Kesini cepat!"
"Ya Allah iya bang ini otw."
Ceklek
"Kenapa bang? Kok abang ada dikamar Afan?"
"Afannn..." panggilnya dengan senyum manis yang menurut Afan itu malah nyeremin.
"E-eh iya bang kenapa? Afan ngelakuin kesalahan ya? Maaf bang kalau Afan bikin kesalahan tapi bang Kiesha jangan lihatin Afan kayak gitu dong."
"Kenapa takut?"
"Mmm..."
"Kenapa ketakutan kayak gitu sihh dek? Ga bakalan abang apa-apain kok."
"Terus abang kenapa panggil Afan?"
"Abang cuma mau ngingetin kalau habis ngemil atau apapun itu dibersihin ya...ini kamar kamu udah kayak pembuangan akhir aja bungkus jajan ada dimana-mana."
"Yeee masih bagus kamar aku lah, apa-apaan abang nyamain kamar aku kayak pembuangan akhir ya jelas bedalah."
"Makanya kalau nggak mau di samain itu di bersihin kamarnya."
"Iya-iya bang nanti aku bersihin."
"Nanti? Kamu mau kamar kamu di masukin kecoa hah??"
"Eh nggak, nggak mau. Yaudah Afan bersihin dulu, abang sana gihh keluar."
"Yeee malah ngusir."
"Bodo amat udah husss sana."
"Punya adek kurang ajar semua perasaan." ucap Kiesha lalu keluar dari kamar Afan.
"Itu derita lu bang!!"
"Sabar bang harus banyak-banyak sabar punya adek kayak dia." ujar salah satu adeknya yang lain yang baru saja keluar dari kamar sebelah.
"Hufttt iya Sya." Ucapnya sembari menghela nafas.
"Yaudah bang, Rassya pamit dulu ya."
"Loh kamu mau kemana Sya? Ini udah sore lohh."
"Bentar doang bang, mau ngembaliin buku ke teman aku mumpung dia sekarang ada di taman kompleks."
"Teman apa teman??" tanya Kiesha dengan jahilnya.
"Apaan sih lu bang, ini beneran teman Rassya."
"Hahahaha yaudah sana gihhh, kasian kalau teman kamu nunggu lama. Hati-hati ya terus langsung pulang jangan kemana-mana, kalau mau ada urusan lain yang mendadak chat abang dulu." nahh gini nih kalau sifat protective-nya keluar yang kadang buat adek-adeknya kesal sendiri.
"Hmm iya bang, Rassya berangkat." ucapnya yang hanya dibalas anggukan oleh Kiesha.
****
"Eunghh..." lenguhan seseorang kemudian disusul dengan matanya yang perlahan terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WILLIAM'S
Fiksi Remaja"Abang!!" Suatu kebahagiaan bagi mereka berenam karena berhasil mengerjai adeknya. The William's? Ya mereka 7 bersaudara dari keluarga William yang setiap harinya berantem mulu kerjaannya. Dengan segala tingkah mereka, keunikan mereka, persaudaraan...