INI ADALAH BAB TERAKHIR YANG SHIREI UP BULAN MEI.
Renjun akan kembali bulan Juni, InsyaAllah.
Shirei ada project nulis 10k kata dalam 2 minggu. Jadi, mau fokus ke sana dulu. Mohon pengertiannya.
Rahim untuk Suamiku masih lanjut karena cuma revisi aja.
Terima kasih banyak
Kisah ssebelumnya
Entah didorong sifat impulsif untuk mencegah seorang perempuan menangis, Renjun mengeluarkan saputangannya dan menurunkan perlahan tangan kiri Ningning. "Kau tidak salah. Tidak apa-apa. Accident happened." Diusapnya lembut pipi Ningning yang kini bersemu sangat merah.
Dunia seakan berada dalam ruang kedap di mana oksigen disedot keluar dengan cepat. Paru-paru seolah berhenti menarik napas hingga hanya keheningan yang mendekap telinga.
Suara jantung bertalu menjadi pemecah kebekuan yang terjadi di antara keduanya. Renjun bergerak mundur dengan panik. Batinnya mengumpat mengingat tindakan nekatnya barusan.
"Apa sudah selesai? Johnny memanggil." Kali ini keduanya menoleh ke arah pintu. Mark tersenyum ramah. Di sisinya Giselle tampak mengangkat satu alisnya cemas.
"Ah, iya. Aku permisi dulu. Oppa mungkin sudah menunggu." Bisa dilihat kalau Ningning tampak salah tingkah dan memilih mengangguk perlahan dan bergerak keluar pintu tergesa.
Mark mengamati punggung Ningning yang menjauh hingga menghilang di pintu belakang teater.
"Kenapa kalian berduaan?" Suara Mark terdengar tegas.
"Oppa, tolong jangan melakukan hal yang berisiko." Giselle menarik napas panjang dan mengusap hidung mancungnya cemas.
Renjun mengempaskan diri ke salah satu kursi di sana dengan pasrah. Matanya menyapu kedua rekan kerjanya itu dengan lembut. "Dia tiba-tiba masuk. Menanyakan apa aku masih lama membereskan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Drivin Me Crazy x Renjun NCT x Ningning Aespa x Aedream
Fanfiction⚠️ 21+ ⚠️ Untuk kamu yang berjiwa dewasa! [ K-Pop Fanfiction ] Di bawah lampu sorot, Ningning selalu terlihat memesona. Dijuluki "Stage Goddess", perempuan berusia 20 tahun itu selalu menjanjikan penampilan sempurna dalam setiap peran. Di luar hujan...