Bab 20 - Rahasia Besar

631 83 48
                                    

Senyum lebar tersemat di bibir Ningning yang dipulas lipstik merah cerah itu. Perempuan itu ganti menenangkan dirinya. "Jika memang usaha kita berhasil memanggil seorang produser baru untuk mendanai Teater Dream, aku ingin kita resmi berhubungan sebagai sepasang kekasih."

Kali ini giliran suhu tubuh Renjun yang langsung turun ke titik terendah.

Renjun masih berusaha menyerap semua kesadaran yang semakin tidak ada di kepalanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun masih berusaha menyerap semua kesadaran yang semakin tidak ada di kepalanya. Rasanya dia seperti bermimpi. Tidak mungkin seorang Ningning bisa mengatakan hal senekat barusan.

"Kenapa diam saja, Oppa? Apa Oppa tidak menyukaiku?"

Kali ini suara Ningning menyentak kesadaran. "Bu-bukan begitu. Ta-tapi..... Ta-tapi...." Lidah Renjun kelu. Pikirannya seolah buntu. Dia tidak bisa langsung mengiakan ajakan gila ini. Tentu saja dia senang. SANGAT AMAT SENANG malahan. Namun, bagaimana dengan NIngning? Bagaimana dengan kariernya?

"Apa yang membuat Oppa ragu?"

Ningning seperti memahami kegundahan lawan bicaranya yang hanya menunduk dan mengaduk-aduk makanannya tanpa arah. Benar-benar pria sopan yang pemalu. Pria baik yang menjaga banyak hal dan dipendam jauh di dalam hatinya.

"Oppa takut kalau ini akan berimbas pada karierku?"

Renjun mendongkak kaget sebelum mengangguk perlahan. "Kariermu sedang di puncak. Kau tahu betapa ganasnya sasaeng yang mencintaimu tanpa otak?!" Ekspresi Renjun mengeras. Dia benci sekali dengan fans fanatik yang memiliki daya imajinasi melebihi batas. Hanya ingin idola mereka untuk mereka sendiri. Melakukan apa pun untuk meng-cancel idola mereka jika tidak sesuai harapan dan pikiran gila mereka.

Ningning berdecak. "Aku juga tidak paham mengapa mereka tidak mendukung prestasi dan karyaku saja. Mengapa mereka suka sekali mencampuri urusan pribadiku," keluhnya.

"Bukan aku tidak mau. Kau tahu sendiri bahwa aku adalah pengagum beratmu." Renjun menyiah rambutnya ke belakang dengan gugup. "Aku pun baru menyadari kalau perasaan hatiku padamu lebih dari sekadar perasaan fans pada idolanya. Namun, cinta tidak selamanya harus saling memiliki, bukan?"

Gelengan Ningning menjawab keraguan Renjun. "Oppa, karierku mungkin akan kandas jika aku ketahuan memiliki pacar. Namun, aku juga tidak ingin melepaskan kesempatan menjadi kekasihmu."

"Apa itu sepadan?" tanya Renjun cepat. "Apa itu sepadan dengan hasil kerja kerasmu? Semua keringat yang sudah kau timpahkan di atas panggung? AKu tidak bisa memberimu apa-apa. Apartemenku saja hanya apartemen kecil. Gajiku tidak besar. Dan bahkan dengan pekerjan sampinganku sebagai desainer baju, aku tetap tidak bisa menyamai penghasilanmu dalam satu episode drama, bukan?"

Mata Ningning meredup. "Apa Oppa pikir aku mencintaimu karena materi?"

"Kau mungkin hanya terpikat pada gaun-gaun buatanku. Kau mungkin tidak benar-benar mencintaiku sebagai seorang laki-laki. Aku berterima kasih kau mengagumi karyaku dan aku sangat terharu karenanya. Namun, aku benar-benar yakin kau hanya salah mengartikan perasaanmu."

Drivin Me Crazy x Renjun NCT x Ningning Aespa x AedreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang