Bab 22 - Rencana yang Terbongkar

530 59 34
                                    

Warning 21+ berlaku mulai di chapter ini.

Mohon baca prakata kalau kelewat, yaaa....

Kisah sebelumnya

Pada akhirnya, setelah perdebatan yang panjang dan tajam, tim Teater Dream berhasil menemukan kesepakatan. Mereka sepakat untuk mengambil risiko dan menciptakan sesuatu yang unik dengan adaptasi cerita "Itik Buruk Rupa". Dalam satu bulan mendatang, mereka akan bekerja keras untuk menyajikan pertunjukan yang akan menginspirasi dan menentukan nasib Teater Dream berikutnya.

 Dalam satu bulan mendatang, mereka akan bekerja keras untuk menyajikan pertunjukan yang akan menginspirasi dan menentukan nasib Teater Dream berikutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah tempat tersembunyi di belakang gudang Teater Dream, Karina berdiri dengan wajah merah membara. Tangannya berayun ketika marah menolak apa pun yang lawan bicaranya katakan. Ruangan kecil ini biasa dipakai untuk menyimpan barang-barang tidak terpakai, tapi masih belum ingin dibuang. Ruangan yang sengaja hanya memiliki lampu temaram karena jarang dikunjungi orang.

Udara malam yang dingin membekukan napas mereka, tapi amarah Karina membakar lebih panas daripada dinginnya udara. Dengan tangan gemetar, dia menyiah rambutnya kebelakang.

"Oppa kan yang melakukannya?!"

Lawan bicaranya tak menjawab.

"Oppa kan yang membuat pertunjukan Cinderella kita hampir berantakan?!"

Jeno, dengan wajah yang pucat, berdiri mematung. Tanpa sadar dia merapatkan jaket yang dikenakannya. "Aku tidak paham apa maksudmu."

Tawa sinis Karina pun terdengar. "Aku melihat sendiri Oppa menyembunyikan sepatu Ningning!"

Tak bisa dipungkiri, kalimat Karina barusan melesak jauh ke dalam hati Jeno. Dia harus bisa menyangkal tuduhan Karina. Dia mencoba mencari alasan dan memutarbalikkan kenyataan. Namun Karina, seorang wanita yang tak mudah dikelabui, tidak merasa puas dengan kata-kata kosong itu. Dia menuntut bukti yang kuat.

"Sekarang bagaimana kau bisa membantah ini, Oppa?" tanya Karina dengan nada tajam sembari menunjukkan foto di ponselnya. "Ya, aku memotret perbuatanmu!"

Jeno, yang sudah tidak bisa lagi menahan tekanan. Sudah dia duga. Perempuan di hadapannya tidak hanya cantik, tapi juga cerdas. Dia tidak mudah dikelabuhi seperti anggota teater Dream lainnya. Dia menghela napas dalam-dalam sebelum berbicara, "Ya. Aku memang bersalah. Tapi aku melakukannya demi kau!"

Sejenak kebisuan menguar di antara keduanya. Karina mengerjap tak percaya. Wanita cantik itu tentu terkejut mendengar pengakuan itu. Matanya beralih dari amarah menjadi kebingungan. "Demi aku? Mengapa Oppa melakukan hal ini?"

Jeno menjelaskan dengan suara gemetar, "Aku benci bagaimana Ningning merebut cahaya dari dirimu! Aku tidak percaya bagaimana dia bisa dengan kurang ajar merebut peran utama darimu! Padahal kau lebih segala-galanya dari dia!" Kali ini napas Jeno bergetar menahan semua amarah.

Drivin Me Crazy x Renjun NCT x Ningning Aespa x AedreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang