KISAH SEBELUMNYA
Tidak ada yang ingin membicarakan soal aneka kecelakaan yang tadi terjadi. Mark hanya menutup rapat penutupan dengan ucapan terima kasih meski banyak halangan, tapi pertunjukan berjalan dengan lancar berkat usaha keras semua pihak.
Saat itulah Mark sama sekali tidak menyadari sepasang mata menatapnya dengan kebencian yang menguar.
Renjun setengah menguap ketika merejang air hangat untuk minum kopi. Matanya mulai terasa digantungi barbel, tapi dirinya berusaha bertahan semaksimal mungkin. Ada beberapa pesanan desain pakaian yang harus dikerjakan secepatnya. Memang tenggatnya fleksibel, tapi dia tidak ingin membuat klien menunggu terlalu lama. Malam sudah cukup larut ketika sebuah pesan masuk ke ponsel.
Bisa temui aku di Blind Light Cafe satu jam dari sekarang? Aku sudah buatkan reservasi untuk kita.
Dari Ningning.
Kantuk serta-merta lenyap dari tubuh. Renjun bangkit dan menatap ke cermin kecil. Dia berdecak. Wajahnya tampak begitu lelah. Bergegas dia ke kamar mandi untuk sekadar cuci muka kembali. Dia tentu saja sudah mandi begitu pulang tadi. Namun, siapa tahu air dingin bisa membuat wajahnya lebih segar.
Renjun menyambar baju terbaiknya dan menyemprotkan parfum ke sana. Sial! Kenapa dirinya merasa akan kencan? Dirinya harus membeli apa sebagai buah tangan? Pemuda itu kehabisan ide. Tidak mungkin membawa camilan ke dalam kafe. Apa nanti dia yang akan membayari makanan mereka berdua. Tanpa sadar Renjun menelan liurnya.
Blind Light bukan fafe sembarangan. Kafe yang buka 24 jam itu menyediakan aneka kue cantik bersusun yang harganya membuat kantong Renjun pasti akan bergetar hebat. Entah bagaimana dengan menu malamnya. Renjun tidak terlalu tahu. Dia hanya tahu karena beberapa kali Karina mengajaknya ke sana. Tentu Renjun harus survey dan terang-terangan berkata kalau dirinya tidak punya bujet.
Namun, jika Ningning yang meminta? Renjun membasahi bibirnya gugup. Sebagai laki-laki dia harus berani. Dirinya akan berterus terang pada Ningning soal bujet yang bisa ditanggungnya. Semoga perempuan itu bisa mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drivin Me Crazy x Renjun NCT x Ningning Aespa x Aedream
Fanfiction⚠️ 21+ ⚠️ Untuk kamu yang berjiwa dewasa! [ K-Pop Fanfiction ] Di bawah lampu sorot, Ningning selalu terlihat memesona. Dijuluki "Stage Goddess", perempuan berusia 20 tahun itu selalu menjanjikan penampilan sempurna dalam setiap peran. Di luar hujan...