⚠️ 21+
⚠️ Untuk kamu yang berjiwa dewasa!
[ K-Pop Fanfiction ]
Di bawah lampu sorot, Ningning selalu terlihat memesona. Dijuluki "Stage Goddess", perempuan berusia 20 tahun itu selalu menjanjikan penampilan sempurna dalam setiap peran.
Di luar hujan...
Bonus Lebaran tetap update! 😍😍 Siapa yang nungguin??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kisah sebelumnya
“Aku ingin berkeliling bersama Renjun-eonni.”
Jika bumi bisa terbelah, Renjun ingin melompat ke dalamnya saat ini juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dengan gelagap tak terhentikan, Renjun menatap Ningning ragu. "A-aku…."
"Renjun!" Mark tiba-tiba berseru keras dan kembali membuat Renjun hampir saja terlonjak. "Jangan memikirkan hal yang tidak perlu. Kau ajak saja Ningning berkeliling!"
"Ta-tapi aku tidak terlalu bisa menjelaskan isi teater?" Suara Renjun masih tercekik dengan pitch yang tinggi. Separuh karena tegang dan separuh sengaja karena dia tak ingin Ningning mengetahui suaranya sebenarnya cukup rendah untuk terdengar seperti suara perempuan.
Yah, memang suaranya tidak terlalu besar seperti layaknya pengisi suara yang memerankan karakter berotot besar di film-film laga. Tone Renjun cenderung tenang, lembut, dan sangat teduh untuk didengar.
"Tidak apa-apa, Eonni! Kalau Eonni ada yang tidak tahu, aku bisa mencari dari yang lain setelah kita berkeliling." Lagi-lagi Ningning dengan gerakan lincah tiba-tiba sudah ada di sisi Renjun.
Refleks membuat Renjun bergerak satu langkah ke kiri menjauh dari sumber serangan jantungnya. Namun, dia tak melanjutkan gerakannya lebih jauh saat mendengar dehaman Mark dan tubuhnya yang mendadak ditahan Haechan.
"Saat ini aku hanya ingin melihat-lihat kostum Teater Dream, kok." Suara Ningning tiba-tiba terdengar sendu. Renjun mendongak dan melihat wajah perempuan itu tampak digelayuti kabut hitam. "Kalau Eonni tidak berkenan, tidak mengapa. Aku akan bersama yang lain saja. Maaf sudah meminta yang merepotkan."
"A-aku bukannya menolak!" potong Renjun. "Aku justru merasa tersanjung kau begitu bersemangat melihat kostum-kostumku. Hanya saja, aku takut kau kecewa."
Ningning menggeleng mantab. Perempuan itu terlihat penuh percaya diri. "Seperti yang sudah kukatakan, kalau aku sudah lama mengamati teater ini. Karena itu, aku ingin melihat semua. Kalian, tidak mungkin membuatku kecewa. Ne?"
