Bab 23 - Ramyeoun Lezat

1K 69 32
                                    

Hari berlalu tanpa kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari berlalu tanpa kata. Di dalam apartemennya Renjun baru saja menyelesaikan desain kostum untuk pertunjukan keduanya bersama Ningning. Senyum lebar terukir dengan kuat dan tegas. Pemuda itu sudah menemukan desain yang sempurna!

Sudah beberapa hari dia bergadang demi riset bahan apa yang paling cocok dan masih masuk dalam budget yang diberikan Teater Dream.

Mungkin penjahat yang akan menyabotase pertunjukannya akan bertindak lebih terstruktur dan berbahaya. Namun, Renjun berharap, dia bisa menemukan siapa pelakunya atau melakukan tindakan pencegahan sebelum mereka merusuh di hari H.

Diangkatnya tinggi-tinggi laptop tempatnya menggambar dengan puas sebagai bentuk selebrasi kecil. Anggukan kembali Renjun lakukan sebelum menutup laptop dan hendak menyiapkan makan.

Diliriknya dapur selintas. Di kulkas ada kimchi dan telur. Di luar turun hujan meski tidak terlalu deras. Mungkin hangat jika makan ramyeon dengan kimchi dan poached egg.

Tiba-tiba gawainya berdering dengan nada yang paling membuat jantungnya berdebar tak karuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba gawainya berdering dengan nada yang paling membuat jantungnya berdebar tak karuan. Ringtone khusus jika orang itu menelepon. Tak menunggu, Renjun langsung menyambar gawainya.

"Halo, Oppa?" suara merdu Ningning terdengar dari seberang.

"Hai! Apa kau sudah makan malam?" Pikiran Renjun seolah kosong dan gugup setiap kali berhadapan dengan kekasihnya itu.

"Belum," balas Ningning singkat.

"Wah, ayo segera makan! Aku khawatir perutmu akan perih kalau terlambat. Aku pun baru akan makan." Tiba-tiba Renjun mengoceh panjang karena kekhawatiran menerjangnya tanpa ampun. "Eh, maaf. Aku terlalu ikut campur, ya?" Renjun, berusaha menjaga suaranya tetap tenang.

Sejenak terdengar hening, hingga terdengar suara tawa pelan Ningning. "Aku malah terharu Oppa begitu perhatian."

Renjun sempat mendengar Ningning menarik napas panjang sebelum berujar, "Kebetulan Johnny Oppa ada keperluan dan meminta cuti dua hari, jadi bagaimana kalau kita makan di apartemen Oppa saja?"

Suara batuk langsung terdengar. Renjun tersedak liurnya sendiri. Ia tak menyangka Ningning akan mengusulkan hal seperti itu. "Uh, apa kamu yakin? Lebih baik di restoran saja. Aku cuma punya ramyeon, kimchi, dan telur!" tolak Renjun dengan ragu.

Drivin Me Crazy x Renjun NCT x Ningning Aespa x AedreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang