⚠️ 21+
⚠️ Untuk kamu yang berjiwa dewasa!
[ K-Pop Fanfiction ]
Di bawah lampu sorot, Ningning selalu terlihat memesona. Dijuluki "Stage Goddess", perempuan berusia 20 tahun itu selalu menjanjikan penampilan sempurna dalam setiap peran.
Di luar hujan...
Namun, tanpa sadar, Renjun menarik tangan Ningning begitu keras.
Tanpa sadar, Renjun seolah tak ingin melepaskan hubungannya dengan Ningning. Meski sesaat, meski hanya di atas panggung, alam bawah sadar Renjun menginginkan Ningning.
Tak ingin melepaskan.
Saat ini, juga nanti.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Genggaman Renjun begitu erat seolah tahu ini mungkin adalah perpisahan dirinya dengan Ningning untuk selamanya. Hatinya berontak. Dia tidak ingin wanita yang tadi sempat begitu dekat dengannya itu harus pergi menjauh.
Keduanya bergeming. Ningning tak bisa menyangkal lagi semua debaran di dadanya. Selama ini, dia memang begitu mengagumi sosok Renjun. Di dalam bayangannya, desainer idamannya pasti seorang pria multitalenta. Setiap hari rasa penasaran itu semakin besar dan menggerogoti batinnya hingga perempuan cantik itu nekat beberapa menonton pertunjukkan di Teater Dream meski harus menyamar. Dia tidak pernah berhasil mengetahui siapa sosok desainer kostumnya hingga akhirnya nekat datang sendiri ke belakang layar.
Ketika dia menyangka bahwa Renjun seorang perempuan, ada nyeri tak terjelaskan di dadanya. Ningning awalnya tak mengerti kenapa rasa sedih itu semakin membesar setiap kali mereka bertemu. Namun, semua terjawab sudah ketika mengetahui bahwa Renjun ternyata seorang pria tulen. Kelegaan menyeruak. Kupu-kupu bahagia menari dengan indah di perutnya. Bunga-bunga seolah memekarkan keindahan dan menebarkan keharuman di sekitarnya.
Ningning berada di puncak bahagia.
Apalagi ketika Renjun menggantikan Haechan sebagai pangeran, Ningning bahkan terlalu takut berharap ada keajaiban lain yang akan terjadi sesudahnya.
Namun, Ningning seorang profesional. Dialah Cinderella. Dirinya tidak boleh terpengaruh betapa pun besar perasaan seorang Ningning pada Renjun. Karenanya, saat lonceng sudah berdentang, maka dirinya akan berubah kembali menjadi gadis miskin.
Dengan sekali entakan yang kuat dan cepat, Ningning menarik tangannya dan berhasil terlepas dari cengekraman Renjun.
"Maaf, Pangeran, hamba harus pergi secepatnya."
Renjun terperanjat dan membeku. Dia tersadar telah melakukan hal yang bodoh. Maka pemuda itu pun menutupi wajahnya yang bersemu merah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
