Chenle mengeluarkan kertas yang tadi dimasukkannya ke dalam saku celana. Di tengah kertas HVS ukuran A5 itu, tercetak semua tulisan dengan warna merah dan huruf kapital,
JANGAN MELANJUTKAN PERTUNJUKAN ATAU SEMUA ANGGOTA TEATER DREAM AKAN CELAKA!!
HAECHAN BARU PERINGATAN! KORBAN NANTI AKAN JAUH LEBIH BANYAK LAGI JIKA TIDAK MENURUT!
Jantung Renjun mencelus.
Tangan Renjun gemetar ketika telunjuknya menyusuri huruf demi huruf yang diketik dengan komputer dan dicetak di kertas HVS ukuran A4 secara horizontal. Warna merah menyala terlihat mengintimidasi dan memberi kesan penting yang berbahaya. Pasti tidak akan ada sidik jari yang bisa diambil. Chenle menjelaskan bahwa narasumbernya sudah memeriksanya lebih dulu dan kertas itu bersih sekali.
"Di mana kertas ini ditemukan?" Renjun akhirnya bisa mengendalikan diri sendiri dan mulai buka suara.
"Diselipkan di antara tumpukan lampu cadangan untuk pertunjukan. Kebetulan, informanku menemukannya dan panik."
Alis Renjun mengerut dalam. Ada hal yang mengganjal di kepalanya. Rasanya ada yang tidak masuk akal dengan yang dilakukan Ningning. Apakah ini jebakan?
"Kenapa dia malah melaporkannya padamu? Bukan pada Mark?"
Chenle berdecak. "Aduh, Hyung. Tentu saja karena aku penata cahaya. Informanku takut kalau aku adalah korban berikutnya. Hyung lihat sendiri make up milik Winter dan wig Hyung, kan? Kalau aku ada peringatan. Siapa tahu ada masalah."
"Lalu?"
Chenle menelan liur. "Narasumberku benar. Ada dua lampu yang rusak. Tampak seperti ditusuk dengan bor kecil yang sangat halus untuk memotong listriknya kalau saja aku tidak memeriksanya dengan teliti."
Renjun tanpa sadar meremas kertas di genggamannya.
"Karena itu dia memberitahuku dan menanyakan apakah dia perlu menghubungi Mark." Chenle mengakhiri penjelasannya.
Kali ini Renjun tampak sudah bisa memahami. "Memang sebaiknya semua kru waspada."
"Kalau begitu apa yang harus kita lakukan, Hyung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Drivin Me Crazy x Renjun NCT x Ningning Aespa x Aedream
Fanfiction⚠️ 21+ ⚠️ Untuk kamu yang berjiwa dewasa! [ K-Pop Fanfiction ] Di bawah lampu sorot, Ningning selalu terlihat memesona. Dijuluki "Stage Goddess", perempuan berusia 20 tahun itu selalu menjanjikan penampilan sempurna dalam setiap peran. Di luar hujan...