Kisah Sebelumnya
Tiba-tiba Renjun menyadari sesuatu. Sepatu kaca yang seharusnya tersembunyi di balik perdu di dekat ibu peri untuk ditendang perlahan ke arah kaki Cinderella, ternyata hanya sebuah.
Ke mana pasangannya?
Semua orang tahu bahwa sepatu memang seharusnya ada sepasang. Bagaimana mungkin jika sepatu yang kini hendak dipakai hanya ada satu? Baik Renjun, Mark, ataupun Giselle yang berada di tepi panggung tidak bisa melakukan apa pun untuk menolong mereka yang di tengah panggung. Renjun berdecak dan berlari menjauh.
Di atas panggung, di tengah sorot lampu yang memukau, Ningning menatap wajah Ibu Peri yang mendadak pias. Itu bukan ekspresi Ibu Peri, itu ekspresi Winter yang tengah panik menyadari kalau sebelah sepatu telah lenyap. Hal gawat yang harus diselesaikan secepatnya!
Ningning tidak punya banyak waktu berpikir. Dengan gesit dikenakannya sepatu kiri yang ada dan kembali berputar menggunakannya sebagai poros.
Gaun berlapis pun terangkat memamerkan sepatu kaca yang sangat cantik, sementara Ningning dengan anggun menekuk kaki kanannya hingga tidak terlihat di luar. Gerakan Ninggning begitu elegan dan halus hingga tak seorang pun menyadari bahwa dia hanya mengenakan satu sepatu.
Ketika putarannya berhenti, Ningning sedikit merendahkan kakinya agar gaun sepenuhnya menutup hingga ke lantai.
Sempurna.
Dia sama sekali tidak terlihat jika saat ini hanya mengenakan sepatu sebelah.
"Akan kusihir kadalmu menjadi kuda dan succulent ibu tirimu menjadi keretanya!" Ibu Peri menggerakkan tongkatnya. Chenle langsung memadamkan lampu dan membiarkan divisi perlengkapan memajukan kereta yang sudah disiapkan Jeno ke panggung. Di balik asap dry ice yang disemprotkan, kereta pun masuk ke panggung dengan menambah kesan mistis sekaligus komedi.
Banyak penonton mengomentari proses perubahan unik ini dengan tawa. Skrip yang dibuat Giselle memang sangat menarik!
Ketika kabut dry ice menyingkir, sebuah kereta berbentuk succulent hijau terang dengan daun gelap di atasnya berdiri gagah. Pintu dan jendela terbuka dengan tangga kecil untuk naik ke dalam terlihat elegan dan manis.
Di depannya ada seorang pemain yang mengenakan pakaian berbentuk kadal siap menarik keretanya. Tawa lagi-lagi membahana di gedung pertunjukkan. Kostum yang dibuat Renjun dan kereta yang dibuat Jeno benar-benar memukau semua orang.
"Terima kasih wahai Ibu Peri. Aku pamit." Cinderella membuka pintu kereta dan bersiap naik. Kaki kanannya baru akan menginjak tangga kereta ketika tubuhnya terhuyung ke depan. Refleks Ningning menyebabkan perempuan itu sukses berpegangan pada tepian pintu. Pijakan yang baru saja dinaikinya patah jadi dua menyebabkan kakinya terjeblos ke sela-sela. Disusul suara berderak dan ban kereta pun terlepas dan menyebabkan kereta langsung bergerak rubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drivin Me Crazy x Renjun NCT x Ningning Aespa x Aedream
Fanfiction⚠️ 21+ ⚠️ Untuk kamu yang berjiwa dewasa! [ K-Pop Fanfiction ] Di bawah lampu sorot, Ningning selalu terlihat memesona. Dijuluki "Stage Goddess", perempuan berusia 20 tahun itu selalu menjanjikan penampilan sempurna dalam setiap peran. Di luar hujan...