09

4.6K 455 3
                                    

📍SMA Cakrabuana, 17:34 -

"SAYA SUDAH BILANG AGAR KALIAN JANGAN BUAT MASALAH!"

"Sekolah kita sedang berusaha bekerjasama dengan beberapa sekolah ternama di Jakarta. Dan kalian?! Kalian malah buat masalah!"

"Sekolah akan mengadakan Porseni besar-besaran dengan lima sekolah terkenal di Jakarta. Tapi, apa?!"

"KALIAN MERUSAK SEMUANYA!"

"KALIAN SOK JAGOAN!"

Amarah Pak Supriadi, guru bidang konseling kesiswaan SMA Cakrabuana tak dapat dibendung lagi.

Tadi, sewaktu istirahat kedua, guru bidang konseling SMA Cakrawala meneleponnya dan berkata kalau SMA Cakrawala menolak secara tak terhormat undangan Porseni SMA Cakrabuana.

Ya, alasannya bisa kalian tebak. Tentang penembakan obat bius pada Mark yang terjadi beberapa jam yang lalu, dan juga beberapa sarana SMA Cakrawala dirusak oleh seseorang yang mereka anggap salah satu murid SMA Cakrabuana.

"Bapak dapat bukti darimana kalau kita yang ngelakuin?! Kita aja belum pernah nginjak Cakrawala hari ini!" balas Renjun sinis.

"Kamu ngelawan?!" tanya sang guru marah.

"Mau Bapak, kami diam?" tanya Jaemin.

Jaemin berjalan maju mendekati sang guru.

"Kami gak gila buat diam aja disaat bapak mojokin kami dengan alasan yang gak pernah kami perbuat!"

"Kita di sini gak pernah ninggalin Cakrabuana!"

"Bapak gak percaya? Bapak bisa cek CCTV sekolah."

"Kami emang awalnya mau tawuran sama anak Cakrawala. Tapi, demi menghargai proposal acara yang mau dibuat sama OSIS Cakrabuana, kita mundur!"

"Kita paham mana situasi yang baik buat nyerang dan mana situasi yang buruk buat gak nyerang, Pak!"

Sang guru tertawa saat mendengarkan penjelasan Jaemin.

"Tahu apa kalian, mana yang baik dan mana yang buruk?! Attitude kalian aja kayak sampah!"

"Kalian gak akan bertahan disekolah ini kalau bukan karena bantuan keluarga Chenle!"

"Kalian gak-"

Bugh!

Ucapan sang guru terhenti karena Jaemin dengan segera meninju wajah guru bidang konseling nya itu.

Semuanya kaget, terlebih Haechan.

"JAEMIN! LO GILAK?! HA?!" marah Sejeong.

"Dia gak ngotak kalau bicara! Seakan-akan dia tahu segalanya! Padahal otaknya minim dan kosong," sinis Jaemin.

Haechan menarik Jaemin dengan emosi.

"Nanti or-"

"Gue gak perduli!" potong Jaemin.

"Gue capek..." lanjutnya.

Haechan bergeming di tempatnya saat mendengarkan jawaban.

"Mending kita keroyok aja nih guru BK. Mumpung dia lagi sendiri," tawar Shotaro.

Dapat tim taruhan lihat bagaimana wajah pucat sang guru BK saat setelah Shotaro mengucapkan kalimat ancaman menakutkan itu.

Chenle menatap sang guru dengan tajam.

"Saya udah ngerekam semua apa yang Bapak lakuin selama menjabat sebagai guru BK di sekolah ini-" Chenle menjeda ucapannya sambil menatap sang guru dengan tenang.

Dua Cakra | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang