Haechan menggeram rendah saat setelah sebuah pesan Whatsapp masuk pada ponselnya, di mana pesan itu berisi video dirinya yang tengah seks dengan Mark beberapa hari yang lalu. Mark mengirim pesan itu dua hari yang lalu.
Haechan pastinya langsung marah dan menaruh dendam pada Mark. Ingin sekali dia menonjok wajah pemuda itu, tetapi dia mengurungkannya dan menunggu waktu yang tepat. Salah sedikit dia melangkah, masa depan dan persahabatannya akan menjadi bahan taruhannya. Maka dari itu, dia hanya bisa berdiam diri di apartemennya sambil merenungi bagaimana cara agar dia bisa menghapus video itu dari ponsel Mark.
Haechan tak tahu mengenai Mark yang ternyata merekam adegan panas mereka di atas ranjang. Haechan benar-benar emosi, apalagi saat dia melihat caption yang ada pada video itu.
"Akui kekalahan Cakrabuana buat Cakrawala atau video memalukan lo ini gue sebar."
Haechan menggeleng tak habis pikir dengan caption pada video itu, lalu bibirnya tersenyum nanar dan matanya yang menatap video syur itu dengan tetapan tak percaya.
Pemuda berkulit karamel itu melempar ponselnya ke sembarang arah, lalu dia menatap kosong ke arah langit yang lumayan gelap itu. Hah ... Sepertinya awan mendung menandakan kalau hati pemimpin Cakrabuana itu sedang tidak baik-baik saja.
Mata pemuda berkulit karamel itu mulai berkaca-kaca, tetapi pandangan yang penuh akan dendam dan kebencian terpancar sekaligus di dalam mata berkaca-kaca itu.
Haechan tertawa nanar di balkon kamarnya sambil tersenyum sinis.
"Kenapa lo sejahat ini sama gue, Mark? Kenapa lo harus ngancam gue pakai video itu, Mark? Padahal lu udah janji kalau lo beneran sayang sama gue dan gak perduli sama pertengkaran geng kita..." lirih Haechan.
Haechan tertawa sumbang dan berakhir diiringi isak tangis dari bibirnya.
Tiba-tiba bel apartemen Haechan berbunyi, menandakan kalau dia sedang kedatangan tamu.
Dengan memperbaiki air mukanya serta menghapus air matanya, Haechan dengan segera berjalan terburu-buru untuk membuka pintu apartemennya.
"Ck! Lu bikin anak-anak panik, tahu nggak?! Udah berhari-hari lo enggak ke Base dan cuma respon kita-kita di grup doang. Kita pikir lo lagi ada masalah. Cerita!" kesal Renjun yang baru datang bersama Sejeong.
Haechan memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Beberapa hari ini gue demam dan milih buat tinggal di sini aja. Daripada gue main di Base, yang ada nantinya kalian malah ketularan demam gue. Mending gue aja yang sakit, daripada kalian ikut-ikutan," jawab Haechan, pastinya itu jawaban bohong belaka.
"Ck! Harusnya lo bilang kalau lo sakit. Pasti lo kelimpungan sendiri jaga diri selama sakit tanpa dibantu orang lain," sedih Sejeong sambil mengerucutkan bibirnya karena merasa tak berguna sebagai seorang perempuan. Ya, walaupun dia akui kalau dia tidak terlalu paham cara merawat orang sakit.
Haechan tertawa malas saat mendengarkan jawaban Sejeong.
"Ayo kita ke cafe sekarang!" ajak Renjun.
Haechan mengerutkan keningnya.
"Lo emang nggak lihat grup? Gue kan udah bilang kalau anak-anak Cakrabuana sama Cakrawala kumpul di cafe ibunya Jungkyu?" heran Renjun.
Haechan kaget.
Kalau Cakrawala dan Cakrabuana kumpul, otomatis Mark juga pastinya ada di sana.
"Gue-"
"Pokoknya nggak ada penolakan, Chan! Lo bintang utama di sini, artinya lo wajib hadir!" kesal Renjun.
"Cukup Jaemin aja yang nggak hadir," malas Sejeong.
"Lah! Tuh anak emang ke mana? Biasanya dia yang paling heboh kalau masalah kumpul gini. Ya ... Walaupun mukanya nggak kentara banget," jelas Haechan.
"Lo nggak tahu kalau dia sama Jeno udah jadian? Tuh anak berdua lagi asik-asik di Korea, Jeno ngebawa Jaemin ke Korea buat dikenalin sama keluarga besar Mamanya di sana," jelas Renjun.
Haechan terdiam.
Wow! Kenapa hubungan anggotanya seperti ombak, sih? Dikit dikit musuhan. Dikit dikit jadian.
"Jeno dan Mark udah jelasin kalau memang sebenarnya obat pencahar yang ada di dalam air waktu Porseni antar sekolah itu nggak ada urusannya sama mereka. Mereka bahkan udah ngasih beberapa bukti yang emang valid bukan mereka. Ada beberapa rekaman CCTV di GOR waktu itu," jelas Renjun.
"Jadi, kita udah minta maaf karena udah nuduh mereka. Dan satu lagi, mereka juga udah nggak peduli tentang siapa yang rusak motor mereka. Mereka yakin kalau emang bukan kita pelakunya," jelas Renjun.
"So, sekarang kita udah nggak ada permusuhan lagi sama mereka. Jadi, kita mau rayain persahabatan kita, sekaligus ada sesuatu yang penting yang mau dibahas sama Mark," ujar Sejeong.
Haechan terdiam di tempatnya dengan tatapan nanar.
Apakah Mark akan membahas masalah video yang dia kirim pada WhatsApp-nya. Kalau memang benar dia akan membahas itu, Haechan akan melawannya dan tidak perduli pandangan buruk semua orang padanya.
Akhirnya Haechan mengalah dan memilih untuk ikut bersama Renjun dan Sejeong ke kafe.
Hanya beberapa menit perjalanan, memang cafenya tidak terlalu jauh.
Haechan bisa melihat dengan jelas kalau di dalam kafe itu memang ada Mark dan juga teman-temannya yang lain, apalagi ada geng pentolan Cakrabuana juga.
Rasa marah dan dendam melingkupi hati Haechan, tetapi sebisa mungkin dia tidak memperlihatkan amarahnya di depan anak-anak. Sekali lagi, dia takut salah melangkah dan akan menjadi bumerang untuknya.
"Widih! Udah datang aja Bintang utama kita!" ledek Haruto.
Haechan mengangkat alis kanannya dengan tinggi saat melihat sebuah kue dengan bentuk kepala beruang tengah berada di meja besar itu.
"Haechan!" seru Mark.
Pandangan Haechan menatap ke arah Mark.
Mark berdiri, lalu dengan lembut dia merengkuh pinggang Haechan.
"Cause hubungan kita sudah membaik dan tidak ada alasan lagi untuk saling bermusuhan, gue mau mengumumkan kalau sebenarnya gue sama Haechan-"
Mark kaget karena Haechan yang tiba-tiba menariknya keluar cafe, membuat semuanya heran termasuk Mark.
"Astaga! Kenapa narik, sih?! I want to tell them about our relationship!" kesal Mark.
"Ka ... Kalau gue nolak?" tanya Haechan.
"Gampang! I will spread our sex video," jawab Mark enteng.
Air mata Haechan seketika mengalir. Mark kaget.
"Ha-"
"APA YANG LO MAU SAMA GUE SAMPAI NGEREKAM ITU MARK?!" teriak Haechan memotong ucapan Mark.
Mark kaget.
"Vi ... Video-"
"Kenapa? Hiks! Kenapa lo sengaja rekam video itu dan ngancem gue lewat WhatsApp, Mark? Hiks! Lo begitu pengen Cakrawala diakui oleh semua orang, sampai-sampai lo makai cara sampah buat jebak gue biar kalian diakui hebat?" tanya Haechan memotong.
"Kenapa? Kenapa harus adegan sampah kita, Mark? Kenapa..." lirih Haechan.
Mark menggeleng pelan dengan mata yang menatap sang kekasih penuh akan rasa khawatir.
"Lo berhasil, Mark... Lo berhasil!"
Haechan menangis.
"Bukan cuma jabatan gue yang lo injak! Mental gue juga kena..." lirih Haechan.
- 🦅🦅🦅 -
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Cakra | MarkHyuck
Fanfiction"Diajak bercanda, kok malah jatuh cinta." -Lee Haechan. "Ingat aturan mainnya. Lo baper, lo kalah." -Mark Lee ------------------------------------------ Permusuhan antara SMA Cakrabuana dan SMA Cakrawala tak berakhir. Tak ada alasan logis mengapa du...