11

4.6K 491 15
                                    

📍SMA Cakrawala, 13:34 -

"Ya elah! Kenapa bisa gue gabung sama tim war Cakrabuana, sih? Kenapa dari awal gue gak masuk Cakrawala aja? Siswa Cakrawala pada ganteng-ganteng banget, Anjing!" kesal Sejeong.

"Mata lo murahan banget ya, Bangsat! Lihat yang bening-bening langsung selingkuh lo. Cewek sama aja!" sinis Renjun.

"Cewek sama aja. Elo homo mana paham!" malas Sejeong.

"Anak anjing!" sinis Renjun.

"Bahiyyih hobi banget makan makanan orang susah," ucap Haechan.

"Ha?! Maksud lo?!" tanya Bahiyyih tak terima.

"Itu lo ... Kalau makan suka beli tiga ribuan lah, empat ribuan lah. Lo banyak duit jajan, ngapain beli dikitan!" heran Haechan.

"Beli banyak, yang ada nanti kesisa. Mubazir," jawab Bahiyyih.

"Diet?" tanya Jaemin.

"Kalau ada niatan diet, gak usah diterusin."

"Diluar sana, banyak orang-orang yang mau banget makan sampai perut mereka kembung."

"Banyak orang yang mau makan enak-enak. Tapi, gak bisa."

"Bahkan, ada yang rela korek tempat sampah cuma buat dapat makanan kotor sama basi."

Jaemin berbicara dengan penuh keseriusan sambil menatap makanan Bahiyyih dengan tatapan memuja.

"Iya deh yang gak bisa diet!" ledek Renjun.

Jaemin tersenyum tipis saat mendengarkan ucapan Renjun.

Diam-diam Haechan melirik ke arah Jaemin, lalu dengan sedikit kuat dia mencengkeram pergelangan tangan Jaemin yang ada di bawah meja.

"Akh!"

Jaemin seketika meringis, membuat atensi teman-temannya langsung dengan segera menatapnya dengan kaget dan khawatir.

"Lo kenapa, Jaem?!" tanya Bahiyyih panik.

"Nggak. Lidah gue kegigit," jawab Jaemin.

Sejeong ber-oh ria.

"Kata Nenek gue ... Lidah kegigit tanda mau makan ikan besar," ucap Renjun.

"Mitos kok dipercaya," heran Sejeong.

Jaemin mengalihkan pandangannya ke arah Haechan, sedangkan Haechan yang ditatap malah menatapnya dengan tatapan sendu dan nanar.

Jaemin mendecih pelan, lalu dengan segera dia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Brak!

Atensi Jaemin tak cukup beralih beberapa detik karena Haechan yang tiba-tiba menggebrak meja dengan cukup keras.

"Ini anak Maimunah kenapa lagi?!" kesal Renjun.

"Gue tiba-tiba kebelet mau pipis," jawab Haechan.

"Kalian anteng di sini aja," lanjutnya.

"Lo mau ke toilet sendiri?" tanya Bahiyyih.

Haechan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Lo gila langsung asal main pencar sendiri? Lo lupa kalau kita sekarang lagi di kandang musuh?" tanya Renjun mengingatkan.

"Gue nggak apa-apa. Lagi pula, mereka nggak akan bisa nyakitin gue walaupun lagi dikandang mereka. Kalian lupa sama perjanjian materai yang udah gue tandatangani kemarin? Kalaupun ada salah satu diantara kita yang lecet, kepala sekolah Cakrawala yang bakalan bertanggung jawab," jelas Haechan.

Dua Cakra | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang