20

4.7K 474 19
                                    

📍Base Cakrawala

"Widih! Repot-repot amat kalian nyediain Mekdi buat kita! Udah diatur ya?!" puji Sejeong sambil tersenyum lebar ke arah geng Wala.

"Jangan ngarep! Emang tiap hari kitanya deliv mulu!" sinis Haruto.

"Cuma kebetulan doang kalian dateng ke sini!" lanjutnya malas.

"Iya. Kita paham, kok. Kita pura-pura gak tau aja kalau emang ini disengaja," balas Renjun sambil mengunyah paha ayam yang dia comot dari Lucas.

"JAWAB YA JAWAB AJA ANJING! GAK USAH NYOMOT PAHA GUE!" kesal Lucas.

"Emangnya gue cowok apaan sampai nyomot paha lo?!" sinis Renjun.

"Bangsat!" kesal Lucas.

"Untung lucu lo! Kalau kagak, udah gue tekan pala lo biar makin pendek!" lanjutnya menahan sinis.

"Dengar-dengar, besok Buana ada kunjungan ke Wala ya?" tanya Yedam.

"Iya," jawab Bahiyyih.

"Gue seketika ingat pas si Jaemin ngeledakin lab," sindir Guanlin.

"Jaemin mah otaknya jangan diragukan!" sahut Jungkyu.

"Itu anak kalau dikasih pepatah, pepatah yang pantas buat dia itu, diam-diam menghanyutkan!" sahut Jungkyu.

"Dia emang hobi diam kayak orang bisu. Tapi, sekali ngatur strategi, dia gak perduli itu bahaya apa kagak," lanjut Jungkyu.

"Otaknya kalau bisa dibilang, isinya kriminal tanpa batas," ucap Chenle.

"Siapa?"

Semuanya berbalik ke sumber suara. Itu suara Jaemin.

Jaemin menghisap rokoknya kuat-kuat, lalu menghembuskan asapnya ke sembarang arah.

"Yo gaessss!" seru Haechan sambil tersenyum lebar.

"Hadeh! Bakso beranak lagi?!" kesal Lee Know.

"Yang udah jadi mantan, diam aja!" balas Haechan santai.

"Jaem! Ambil minum sama piring dong. Mau maem," perintah Haechan.

Jaemin mengangkat alisnya dengan tinggi.

Satu kecupan Haechan layangkan pada pipi kanan Jaemin.

"Owalah jancok! Kalau mau pacaran, gak usah di depan kita juga!" kesal Lucas.

"Iri? Bilang bos!" ledek Renjun.

Lucas mendengkus.

"Ini panglima tempur Wala ngapa diem dah?" tanya Sejeong penasaran

"Noh! Habis diputusin sama si Chenle!" ledek Lucas.

Jisung menatap Lucas dengan tajam.

"Emang bagus diputusin cowok kayak Jisung mah!" sahut Sejeong.

"Gak ada angin. Gak ada hujan. Hobinya suka backstreet," lanjut Sejeong.

"Jaga ucapan lo!" seru Jisung.

"Ada yang salah?" tanya Sejeong.

"Coba bilang. Dimana letak kesalahannya," tantang Sejeong.

"Gue emang gilak kalau masalah harsh word. Masalah ke-vulgaran. Masalah sex body-"

"Tapi, gue juga orang yang paling dipercaya buat jadi tempat cerita!" lanjut Sejeong.

Sejeong mendekati Jisung.

"Dari lama banget gue pengen Chenle mutusin lo. Tapi, dia malah kayak orang dongo."

"Dia nangis lah! Inilah! Itulah! Gak mau dia putusin cowok berengsek kayak lo!"

Dua Cakra | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang