Sebuah tamparan keras berhasil melayang pada pipi kanan Mark, membuat ketua pentolan Cakrawala itu langsung berhenti tertawa bersama teman-temannya.
Mark menatap sang pelaku dengan tetapan yang sulit diartikan.
"Lo ngapain tiba-tiba main nampar Mark, Bangsat?!" marah Haruto.
Dengan emosi Haruto berusaha untuk mendekati Haechan.
Haechan tertawa geli saat mendengarkan pertanyaan disertai amarah yang keluar dari mulut anggota Cakrawala itu.
"Kalian senang karena berhasil menang ngalahin Cakrabuana dari setiap lomba Porseni kali ini?" tanya Haechan meledek.
"Gimana nggak menang kalau kalian sabotase kita semua!" sinis Haechan.
"Lu kalau bicara disaring dulu, Sialan! Kita nggak ada sabotase sama sekali. Ini pure kita supportif dan enggak ada sabotase sedikitpun!" marah Yedam.
"Kalian sok asik ngirim air botol buat Cakrabuana. Ternyata itu bukan cuma sekedar air biasa doang! Airnya udah diisi sama beberapa obat pencahar di sana!" seru Sejeong.
"Kita tahu kalau kita udah nggak ada perang lagi. Tapi, bisa-bisanya kalian buka gerbang peperangan lagi," heran Renjun.
"Emang pada dasarnya kalian nggak bisa dipercaya sama sekali. Kalian benar-benar udah kelewatan!" tegas Jungkyu.
Haechan menggeleng pelan.
"Nggak ada lagi yang bisa ditoleransi kali ini, Mark. Pada dasarnya, emang kita musuh dan enggak akan bisa bersatu. Mungkin damainya kita beberapa bulan ini cuma sementara doang," tutur Haechan.
"Hari ini perdamaian kita putus! Gue udah mutusin kalau kita harus balik ke jalan kita masing-masing lagi, Mark. Kepercayaan Buana buat Wala udah nggak ada lagi," lanjutnya kecewa.
"Kita juga udah nggak perduli mau damai atau enggak sama kalian. Kita juga nggak butuh orang yang enggak percaya sama kita!" seru Winter.
"Jangan pada mutusin kayak gini. Kita harus selidiki dari mana air itu sebenarnya," sahut Jisung.
"Udah jelas, Bangsat! CCTV stadion ini nunjukin kalau emang yang bagiin air ini itu siswa Cakrawala. Siswa yang berasal dari sekolah kalian!" marah Chenle.
"Nggak ada lagi yang bisa dibicarakan. Kita balik lagi ke tempo awal-" Jaemin menjeda ucapannya.
"Sekali kita ketemu, kita adalah musuh," lanjut Jaemin.
Jaemin melirik sekilas ke arah Jeno, lalu setelah itu dia berjalan pergi meninggalkan stadion bersama siswa/i Cakrabuana yang lainnnya.
"Mark! Gue yakin kalau nggak ada salah satu diantara kita yang punya ide jahat kayak gitu. Kalaupun emang yang bagiin air botol itu anggota Cakrawala, seenggaknya kita kenal sama dia, Mark," tutur Jisung.
"Gak seharusnya kita kembali jadi musuh kayak gini, Mark," lanjut Jisung.
Mark masih diam.
"Lo nggak malu dipermaluin di depan umum sama Haechan? Lo lupa kalau derajat lo di sini sebagai ketua, Mark. Jangan bikin jabatan lo itu kelihatan pecundang cuma karena Haechan," ujar Guanlin datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Cakra | MarkHyuck
Fanfiction"Diajak bercanda, kok malah jatuh cinta." -Lee Haechan. "Ingat aturan mainnya. Lo baper, lo kalah." -Mark Lee ------------------------------------------ Permusuhan antara SMA Cakrabuana dan SMA Cakrawala tak berakhir. Tak ada alasan logis mengapa du...