Dua Cakra | MarkHyuck

25

Kedekatan Mark dan Haechan semakin membaik dan membuat hubungan geng mereka juga ikut membaik.

Sedangkan kedekatan Jeno dan Jaemin juga tampak semakin membaik. Jaemin bahkan sekarang tinggal di apartemen bersama Jeno yang pastinya itu adalah milik apartemen sang dominan. Ya, Jaemin sekarang terbebas dari ibunya yang selalu menjualnya untuk mendapatkan uang.

Renjun? Jangan tanyakan dengan anak itu, karena hubungan percintaannya berjalan mulus seperti jalan tol. Dua orang yang berstatus sebagai kekasihnya terlihat baik-baik saja, walau harus terkadang bertengkar hanya untuk sekedar meminta perhatian lebih dari sang submisif.

Chenle dan Jisung? Hubungan mereka juga bahkan sudah tampak terlihat membaik, karena yang pastinya Jisung sudah meluruskan kesalahpahaman mereka. Tapi, Chenle tetap pada pendiriannya untuk tetap sendiri tanpa ada niatan kembali pada sang mantan kekasih.

Seperti saat ini, Cakrawala dan Cakrabuana tengah berada di sebuah stadion besar untuk mengikuti acara Porseni antar sekolah kabupaten.

Dukungan demi dukungan didapatkan oleh dua sekolah yang sangat terkenal geng pentolan mereka. Cakrawala dan Cakrabuana juga sudah terkenal akan kedekatan mereka.

Kadang mereka beriringan hanya sekedar untuk membeli minum atau makanan. Begitu dekat mereka sekarang.

"Bangsat! Kita main basket dan sekarang lawannya malah Cakrawala," ujar Haechan sambil meringis.

Mata pemuda itu melirik para anggota tim basket dari Cakrawala.

"Bangsat banget panitianya ngasih kita lawan di awal. Mereka emang sengaja atau enggak sadar perbandingan kita sama Cakrawala. Cakrawala itu pihak atas semua, Anjing!" keluh Renjun.

"Coba lihat aja si Lucas noh! Tingginya aja udah hampir sampai di ring basket. Gimana kita mau menang kalau sekali penyet langsung ke geprek?!" kesal Renjun.

"Alah! Gegayaan banget merasa di penyet. Lo aja di ewe sama dia, lo di bawah, kan? Sampai sekarang lo aja nggak kelihatan geprek kok," sahut Sejeong.

"Anjing! Bahkan lo sering banget ngewe sama dua orang tinggi dan sampai sekarang masih baik-baik aja. Si Lucas sama Guanlin, kan," lanjut Sejeong meledek.

Renjun mendengkus.

"Tai anjing lah! Gas bantai mereka!" seru Renjun.

"Masa lubang kita aja dibobol! Kalau mereka berhasil bobol lobang pantat gue, berarti sekarang gue yang harus bobol ring mereka!" seru Renjun tanpa rasa malu sedikitpun.

Dengan penuh percaya diri dia berjalan secepat mungkin untuk masuk ke lapangan dan diikuti oleh anggota yang lainnya.

"Kurcaci mini kekurangan gizi kayak gini yang jadi lawan kita? Sekali slepet langsung kelindes bola," ucap Haruto meremehkan sambil tersenyum usil.

"Eh Jancok! Kalau ngomong itu dipikir dulu, Anjing! Nanti gue bobol lo!" sinis Renjun.

"Si paling pendek malah emosi banget. Cabe rawit apa cabe setan, sih?" ledek Yedam.

"WOI PENIS KUDA! KAPAN MULAINYA SIH!" teriak Jungkyu kesal.

"WOI JUNGKYU SADAR! LO SEKSI KEAGAMAAN DI SEKOLAH ANJING!" teriak Haechan.

"Astaghfirullah! LUPA!" pekik Jungkyu.

Haechan menghembuskan nafas dengan cukup panjang, lalu mengalihkan pandangannya dan tak sengaja berhadapan langsung dengan Mark.

Mata mereka bertemu.

Haechan mengerucutkan bibirnya dan hal itu membuat Mark langsung merasa gemas dibuatnya.

"Bisa nggak sih kalau kamu aja yang langsung menang?" tanya Mark gemas.

Haechan mendengkus kesal sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Mark tertawa kecil melihat tingkah menggemaskan pria yang sekarang sudah menjabat sebagai calon kekasihnya itu.

Ah iya! Sekarang mereka bahkan tak lagi menggunakan kata lo atau gue. Tapi, sekarang mereka sudah terang-terangan menggunakan kata aku dan kamu, tak perduli itu publik ataupun bukan.

"Menang nanti, kamu langsung jadi pacar aku, ya? Nggak usah banyak basa-basi lagi. Gimana?" tawar Mark.

Haechan mengangguk singkat dan setuju dengan tawaran Mark, membuat api di dalam tubuhnya membara-bara untuk menggagalkan rencana ketua Cakrawala itu. Salah satu cara agar dia terlihat mahal. Ya, walau sebenarnya dia ingin jual murah, sih.

"TIM! MINUM DULU!" teriak Jaemin.

Haechan berbalik dan diikuti oleh teman-temannya yang lain.

Sebelum Haechan pergi, dia sempat berjalan mendekati Mark sambil membisikkan sesuatu pada telinga pria itu.

"Kalau nanti kamu menang, bukan cuma aku jadiin pacar doang. Sekalian kita skidipapap..." bisik Haechan.

Mark tertawa.

"Hahaha! Lupa waktu kamu nginep di apartemen Mama dan Papaku? Waktu itu kamu banyak gerak tidurnya, sampai-sampai kamu nggak kerasa kalau kepalamu langsung ada di tengah-tengah pahaku. Pas pagi aku bangun dan nggak sengaja tit... Aku nampar pipimu. Kamu waktu itu mimisan saking malunya, kan?" ledek Mark.

"ANAK ASU!" teriak Haechan emosi.

Haechan langsung berlari cepat menghampiri Jaemin sambil terus mengumpat kasar untuk calon kekasihnya itu.

Ya! Memang pernah sekali Haechan tak sengaja melihat penis besar berurat milik Mark.

Waktu itu dia menginap di apartemen kedua orang tua Mark. Sialnya, kamar tamu belum dibersihkan dan pada akhirnya Haechan pasrah dan harus di kamar yang sama dengan Mark.

Paginya, mereka berdua sama-sama kaget karena tiba-tiba saja Haechan berbaring tepat di tengah-tengah kedua kaki Mark. Lalu, mereka semakin kaget karena penis Mark yang langsung turn on hanya karena Mark mendengarkan dengkuran halus milik sang submisif. Sialnya lagi, penis berurat itu menampar wajah Haechan sampai anak itu mimisan saking malunya.

Perlu kalian ketahui, kalau malam itu Mark dan Haechan sempat make out sehingga paginya mereka tidak menggunakan pakaian apapun sedikitpun.

"Tumben lo punya banyak duit buat beli air Aqua jumbo satu dus," heran Jungkyu sambil menatap Jaemin.

"Ini airnya dari salah satu siswa Cakrawala. Dia bilang kalau geng Mark sengaja beli dua dus air Aqua besar. Satu buat kita dan sisanya buat mereka," jelas Jaemin.

Haechan dan teman-temannya langsung meneguk air botol terkenal itu, lalu dengan segera mereka berlari untuk memulai pertandingan.

Memang mereka saling menyayangi satu sama lain, tetapi di dalam bidang lomba seperti ini, mereka adalah musuh.

- 🦅🦅🦅 -