***Jeno terlihat murung anak itu saat ini sedang tidak bernafsu makan, padahal diatas meja makan sudah tertata rapi makanan yang dibuat oleh Winter.
“What’s wrong with you baby?”
Jeno tetap tak menyahut bahkan saat ini ia melipat kedua tangannya diatas meja dan meletakkan kepalanya diatas sana dengan bibir yang mengerucut seakan ingin menangis.
“Katakan pada Mommy, apa yang kau inginkan sehingga terlihat begitu sedih?”tanya Winter sambil menarik kursi disebelah Jeno dan mendudukkan dirinya dikursi itu.
Jeno langsung mengeluarkan air matanya dan menangis sekencang mungkin. Winter sebagai Ibu tentu saja sangat terkejut ketika melihat anaknya yang tiba-tiba menangis seperti ini. Wanita itu tak tinggal diam, ia mengangkat Jeno untuk digendong dan benar saja Jeno mulai tenang ketika berada didalam gendongannya.
“Apa ada yang sakit? Katakan pada Mommy sayang, Mommy khawatir melihatmu seperti ini.”kata Winter menepuk-nepuk sayang pantat Jeno.
“Tadi saat ditaman bermain Jeno iri pada anak-anak lain.”ucap Jeno masih dengan suara sendunya.
“Apa yang kau irikan pada anak-anak lain? Bukankah kau pergi kesana bersama Mommy, kau juga memiliki mainan yang sama seperti anak-anak lain.”
“Bukan itu yang dimaksud Nono,tapi keluarga. Mereka punya Nenek dan Kakek, kenapa Nono tidak punya?”
Winter meneguk ludahnya kasar ia tidak memiliki jawaban yang pasti untuk pertanyaan Jeno.”Jeno sekarang sudah hampir mendekati waktu tidur, sebaiknya kita malam ya.”Winter mengalihkan topik pembicaraan dan kembali mendudukkan Jeno dikursi.
“Mom,”Jeno menatap Winter dengan tatapan yang memelas.”Apa aku punya Nenek dan Kakek?”
Butuh waktu beberapa saat Winter terdiam dari lamunannya sampai jawaban yang pasti keluar dari mulutnya atas pertanyaan Jeno.”Jeno memiliki mereka, Nenek dan Kakek.”
Mata Jeno langsung berbinar.”Benarkah? Jadi kapan Nono bisa bertemu mereka?”tanya Jeno antusias.
“Nanti Jeno pasti bertemu, Mommy tidak bisa memastikan itu cepat atau lambatnya Jeno bertemu.”
***
Malam ini tepat dimana acara Jung company dilaksanakan, yang berarti malam ini juga adalah saat dimana menu makanan dan minuman milik cafe Winter tersedia untuk mereka.
Winter tengah bergegas membantu anak buahnya menata dessert diaas meja yang tersedia,dibalik gaya kerjanya yang cekatan wanita itu diam-diam merasakan debaran jantung yang begitu hebat. Ia terlalu takut dengan segala kemungkinan yang bisa terjadi diacara ini.
Misalnya, bertemu dengan Jung Jaehyun.
Ada banyak hal yang terjadi dimasalalu antara Winter dan Jaehyun sehingga membuat Winter mati-matian menghindari Jaehyun.“Boss!”
Winter terlonjak ketika mendengar suara Jong Suk tepat disebelah telinganya.”Kau sungguh tidak sopan! Aku ini atasabmu!”katanya dengan mata yang melotot, sayang tidak membuat Jong Suk takut.
“Maaf boss, aku sudah memanggilmu beberapa kali tadi dan yah kau tidak mendengarkanku karena terlalu sibuk melamun.”ujarnya.
”Sebenarnya apa sih yang sedang kau pikirkan boss?”Jong Suk penasaran.
“Jangan kepo,”
Jong Suk menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan terkekeh pelan.”Ngomong-ngomong boss, kau tahu tidak—“
“Tidak tahu!”Winter memotong ucapan Jong Suk sehingga raut wajah laki-laki itu berubah menjadi datar.
Winter hanya bisa tertawa setelah melihat ekspresi Jong Suk.”Cepalah lanjutan apa yang ingin kau katakan?”
Alih-alih berbicara Jong Suk justru meletakkan kedua tangannya pada pundak Winter, lalu membalikkan tubuh atasannya itu untuk menghadap kedepan sana.
“Hei apa yang kau lakukan?”Winter memberontak tapi Jong Suk semakin memaksanya untuk melihat kearah sana.
“Coba kau lihat didepan, bukankah itu direktur Jung? Dia menatapmu.”
“M-menatapku sejak kapan?”Winter terbata-bata.
“Sejak kau melamun, apakah kalian saling mengenal?”
[.]
Published : May 26, 2023
Republish: January 08, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗨𝗡𝗧𝗜𝗟 𝗜 𝗙𝗢𝗨𝗡𝗗 𝗬𝗢𝗨
FanfictionMUSIM KEDUA DARI JAEWIN : THE REAL REASON Hubungan Jaehyun dan Winter kandas ditengah jalan, entah apa penyebabnya kekasih Jaehyun itu menghilang bak ditelan bumi setelah berakhirnya hubungan mereka berdua. Setelah lima tahun berlalu dengan penantia...