***
Setelah Doyoung meninggalkan ruangannya tanpa berlama-lama lagi Jaehyun langsung berlari meninggalkan ruangan dan pekerjaannya, padahal hari ini ia sedang sibuk-sibuknya belum lagi dalam waktu lima belas menit kedepan ia harus menghadiri meeting dengan orang penting—dan Jaehyun tidak peduli lagi dengan semua itu kecuali, Winter adalah prioritasnya saat ini.
Naik mobil tanpa sopir dan mengebut dijalan raya tanpa memedulikan rambu lalu lintas itulah yang Jaehyun lakukan sekarang, dari informasi Doyoung tadi Winter hari ini tidak pergi ke cafe dan lebih memilih menghabiskan waktu dengan Jeno diapartemen.
Jaehyun telah sampai didepan apartemen dengan nafas yang memburu, tangannya tak henti-hentinya menekan tombol bel dengan tidak sabar.
Terdengar suara menggerutu dari dalam apartemen.”SABAR!”Winter membuka pintu apartemennya ia langsung didorong kebelakang pintu apartemennya dan tanpa persetujuan bibir Jaehyun mencium bibirnya, dengan dua tangannya yang menangkup rahang Winter.
Gadis itu tentu saja terkejut dengan mata yang membola, ia berusaha mendorong Jaehyun agar menjauh.”Kau mabuk—“Belum sempat Winter Winter berbicara Jaehyun kembali mencium bibirnya dengan tergesa-gesa, Winter ingin menolak tapi sayangnya tubuhnya tak menolak ia justru membalas melumat bibir Jaehyun.
Dua manusia berjenis kelamin berbeda itu saling melumat dan bertukar saliva tanpa memedulikan hal lain lagi, diam-diam dibalik ciuman yang panas itu Jaehyun tersenyum merasa bersyukur karena Winter tak menolaknya.
Masih dengan ciuman yang panas, badan Winter hampir meleleh seperti jelly, untung saja Jaehyun menahan pinggang gadis itu. Sadar akan Winter hampir kehabisan nafas, Jaehyun menjauhkan kepalanya dan tautan bibir mereka terlepas.
“Aku merindukanmu, sangat.”Jaehyun menatap bibir Winter yang berwarna alami itu dan sedikit mencilang karena saliva keduanya, tangan Jaehyun terangkat untuk mengelap saliva yang tersisa diatas bibir Winter.
Winter menganggukkan kepalanya”Aku juga merindukanmu.”balasnya kali ini tangan Winter tanpa sadar melilit dileher Jaehyun.”Kenapa kau datang kesini? Kau tidak mabuk kan? Atau aku sedang bermimpi?”bisik Winter terdengar lirih ditelinga Jaehyun.
Jaehyun lantas menggelengkan kepalanya.”Tidak sayangku, aku tidak mabuk dan kau tidak bermimpi semua ini nyata.”ujar Jaehyun menempalkan dahinya ke dahi Winter, sekarang posisi keduanya benar-benar intim hampir tidak ada jarak jika hidung mauncung mereka tidak membuat jarak.
“T-tapi apa alasanmu datang kesini? Bukankah kau tidak mau menemuiku lagi?”tanya Winter penasaran.
“Aku sudah mengetahui alasanmu sayang,vmaafkan aku karena telah egois tidak mau mendengarkan penjelasanmu terbelih dahulu.”kata Jaehyun sangat-sangat merasa bersalah.
“Aku memaafkan mu, Jaehyun. Tapi bagaimana kamu mengetahuinya? Apa kah Doyoung?”
“Ya, Laki-laki itu yang memberitahuku.”Jaehyun menyebut Doyoung dengan kata-kata ‘laki-laki itu’ seolah Doyoung bukanlah temannya.”Tapi aku ingin mendengarkan dari sudut pandangmu, karena aku yakin dia belum menceritakan semuanya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗨𝗡𝗧𝗜𝗟 𝗜 𝗙𝗢𝗨𝗡𝗗 𝗬𝗢𝗨
FanfictionMUSIM KEDUA DARI JAEWIN : THE REAL REASON Hubungan Jaehyun dan Winter kandas ditengah jalan, entah apa penyebabnya kekasih Jaehyun itu menghilang bak ditelan bumi setelah berakhirnya hubungan mereka berdua. Setelah lima tahun berlalu dengan penantia...