MUSIM KEDUA DARI JAEWIN : THE REAL REASON
Hubungan Jaehyun dan Winter kandas ditengah jalan, entah apa penyebabnya kekasih Jaehyun itu menghilang bak ditelan bumi setelah berakhirnya hubungan mereka berdua.
Setelah lima tahun berlalu dengan penantia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Mata Taeyeon berkaca-kaca ia tidak dapat menahan isak tangisnya lagi, seperti mimpi ketika melihat putri semata wayangnya berdiri didepan rumah setelah penantian panjang. Tanpa berlama-lama lagi ia menarik Winter kedalam dekapannya.
“Anak Mommy sayang, Mommy sangat merindukanmu. Kemana saja kau selama ini.”tanya Taeyeon seiring dengan isakannya yang makin nyaring.
“Mommy maafin Winter, Winter juga sangat merindukan Mommy.”balas Winter—ia juga menangis terharu setelah sekian lama kembali berada dalam dekapan seorang ibu yang melahirkannya.
“Baby, Mommy tidak sedang bermimpi kan? Jika iya Mommy akan berdoa pada Tuhan semoga semua ini bukan mimpi dan jikalau ini mimpi jangan bangunkan Mommy dari tidur.”
Hati Winter tercubit ketika mendengar ucapan Taeyeon, ia merasa sangat bersalah sebagai seorang anak meninggalkan ibunya begitu saja tanpa pamit. Apalagi ketika mengetahui dari cerita Jaehyun bahwa Taeyeon mengalami stress akibat kehilangan dirinya.
“Ayo masuk sayang.”ajak Taeyeon tapi tiba-tiba fokusnya teralihkan dengan seorang pria yang sangat ia kenali tengah mengendong anak kecil.
“Mom,”Winter melambaikan tangannya didepan wajah Taeyeon yanh tengah membeku, tapi sedetik kemudian ia mengikuti arah pandang Taeyeon.”Mom masih ingatkan dia Jaehyun dan juga anak kecil yang digendong oleh Jaehyun itu anakku.”
Taeyeon terkejut.”Anakmu?”ulangnya bertanya memastikan dan Winter menganggukkan kepalanya yakin. Kepala Taeyeon menjadi pusing dan penglihatannya mulai buram,ia jatuh pingsan didepan anaknya.
“MOM!”
***
Seluruh keluarga Winter berkumpul diruang keluarga, Taeyeon yang tadinya pingsan kini telah bangun dan masih menyenderkan tubuhnya pada Baekhyun karena kepalanya masih pusing karena mendengat pengakuan anaknya.
“Jelaskan mengapa kau bisa memiliki anak diusiamu yang masih muda, apakah bajingan ini yang menghamilimu pada saat itu?” itu kakak Winter yang bicara Kai namanya, ia menatap tajam Winter dan Jaehyun secara bergantian.
“Kak! Kakak jangan asal menyebut Jaehyun bajingan! Aku enggak suka!”Winter berusaha membelakan Jaehyun, karena ia tidak terima Jaehyun dituduh begitu saja oleh kakaknya.
“Kau kenapa membelakannya hah?”nada suara Kai terdengar membentak.”Bilang saja bahwa Jaehyun yang menghamilimu waktu itu lalu dia menyuruhmu menggugurkan kandunganmu, dan kau dengan bodohnya lari dari rumah tanpa memberitahu keluargamu!”Kai berspekulasi sendiri mengenai hilangnya Winter pada saat ini.
Winter jadi emosional sendiri ia menangis saat Kai membentaknya, sedangkan Jaehyun mendekatkan dirinya untuk merangkul Winter—berusaha menenangkan sang pujaan hati.
Baekhyun menghela nafasnya ketika melihat Winter yang menangis belum lagi Taeyon yang tengah kepusingan, macam-macam sekali masalah keluarganya ini.”Baby anaknya Daddy, bisa jelasin pelan-pelan kemana saja kau pergi dan apa alasanmu pergi selama ini?”tanya Baehyun baik-baik.
Winter menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan orang tua nya yang meminya penjelasan darinya.
Winter benar-benar jujur didepan keluarganya tidak ada yang disembunyikannnya, bagaimana ia bercerita ke Jaehyun begitu pula ke keluarganya. Bahkan ia memberitahu kemana ia pergi—saat itu ia pergi keluar negeri dengan membawa Jeno yang baru saja beberapa hari lahir didunia dengan nekat.
Memindahkan semua tabungannya ke tabungan baru atas nama identitas baru, tidak. Sebenarnya bukan identitas baru akan tetapi nama Winter saat masih kecil ia kembali menggunakan nama itu untuk kabur dari negaranya.
Dan nama yang ia gunakan adalah Kim Minjeong, ia benar-benar merasa bersalah kepada orang tuanya dan keluarganya. Lalu meminta maaf dengan tulus karena telah membuat kegaduhan selama bertahun-tahun dan ia berjanji tidak akan meninggalkan keluarganya lagi bahkan dalam kondisi apapu,jangan lupakan untuk selalu terbuka mengenai masalah apapun kepada keluarganya.
