***Pernikahan Winter dan jaehyun telah terlaksanakan dengan meriah satu setengah tahun yang lalu dan yang lebih membahagiakannya lagi adalah mereka berdua tengah menanti-nati kelahiran bayi yang Winter kandung.
Saat ini Winter berada diruang keluarga bersama dengan Jeno, anaknya itu tengah sibuk menyusun lego pemberian Doyoung saat laki-laki itu mampir kerumah mereka beberapa waktu lalu.
Jeno terlihat lelah setelah fokus dengan legonya selama beberapa saat—Jeno meninggalkan lego nya dan berlari untuk menghampiri Winter.”Mommy!”Jeno datang langsung memeluk perut Winter.
Winter tersenyum.”Iya baby.”sahut Winter sambil merapikan rambut Jeno yang menghalangi pandangan Jeno.
“Adek bayi kapan lahirnya Mommy?”tanya Jeno penasaran dengan mata yang mengerjap lucu membuat Winter mencubit gemas kedua pipi anaknya itu.
“Sebentar lagi.”kata Winter.”Jeno tidak sabar ya menunggu adek bayi lahir kedunia?”
Jeno menganggukkan kepalanya.”Sangat-sangat tidak sabar Mom,apalagi nanti jika adek bayinya sudah besar pasti akan sangat seru jika diajak bermain!”Jeno dengan antusias membayangkan mengenai kelahiran adiknya nanti yang akan menemaninya bermain.
“Jeno jika adiek bayinya sudah lahir, Jeno mau dipanggil apa sama adek?”
Jeno terlihat berpikir keras tapi wajahnya terlihat sangat polos dan menggemaskan membuat siapa saja ingin menculiknya jika melihat Jeno dalam keadaan seperti ini.”Abang, Jeno mau dipanggil abang.”katanya.
***
Jaehyun terbangun dari tidurnya begitu mendengar suara tangisan bayi yang begitu menggema didalam kamarnya dan juga Winter, Jaehyun terdiam selama beberapa saat diatas kasurnya sambil mengumpulkan nyawanya. Jaehyun tersenyum ketika melihat istrinya yang tertidur dengan lelap, Jaehyun sangat memaklumi jika istrinya itu tidak bangun karena mengingat begitu lelahnya Winter mengurus dirinya, Jeno dan bayi kembar mereka.
Setelah nyawanya benar-benar terkumpul Jaehyun langsung bangkit dari kasur tak kupa membebarkan letak selimutnya agar Winter tak kedinginan. Lalu Jaehyun melangkahkan kakinya menuju box bayi mereka.
“Kenapa nangis, haus?”Jaehyun bertanya pada anaknya padahal ia tahu tidak akan mendapat jawaban, karena anaknya baru lahir beberapa hari yang lalu.
Jaehyun membuka botol dot yang telah terisi asi dan disediakan ditempat penyimpanan khusus, lalu mengangkat anaknya untuk digendong dan diberi asi dari botol dot.”Menggemaskan sama seperti Mommy mu!”Jaehyun mengusap-usap pipi anaknya yang masih memerah.
“Sungchan nanti jika sudah besar ingin menjadi seperti siapa? Daddy atau punya cita-cita sendiri? Kalau bisa Daddy sarankan Sungchan pilih apa yang Sungchan mau, dan Daddy akan selalu mendukung pilihan Sungchan.”kata Jaehyun berbicara sendiri lalu mengecup dahi anaknya penuh kasih sayang.
Baru saja Sungchan akan tertidur lelap tangisan anaknya yang lain membuat Sungchan terkejut dan juga ikut menangis kembali, Jaehyun kewalahan sambil menggendong Sungchan ia mendekati bayinya yang lain—atau lebih tepatnya kembaran Sungchan yang lebih muda lima menit daripada Sungchan namanya Beomgyu.
Jung Sungchan dan Jung Beomgyu.
“Stsss sayang jangan terlalu nyaring, nanti Mommy mu bangun.”Jaehyun menepuk-nepeuk paha Beomgyu yang masih terbaring didalam box dan tak lupa Sungchan yang masih berada didalam gendongannya.
Alih-alih semakin tenang justru kedua anak kembarnya itu semakin kencang menangis, dan Winter yang tengah tertidur langsung terbangun ketika mendengar suara tangisan Sungchan dan Beomgyu yang sangat nyaring.
“Mereka membangunkan mu sayang?”Jaehyun menyadari istrinya yang terbangun dan menghampirinya.
“Kenapa tidak membangunkanku?”
Jaehyun tersenyum hingga lesung pipinya terlihat lalu melingkarkan tangannya di pinggang ramping istrinya.”Kau terlihat lelah sayang,aku jadi tak tega membangunkanmu.”
“Tapi kau kewalahan bukan?”ujar Winter membuat Jaehyun menganggukkan kepalanya mengiyakan.
“Gyu sudah diberi susu?”tanya Winter ikut mengangkat Beomgyu kedalam gendongannya sedangkan Sungchan masih bersama Jaehyun.
“Sudah tapi dia menolak.”unkap Jaehyun jujur.
Winter menganggukkan kepalanya lalu meraba bedong yang membungkus Beomgyu tidak basah, berarti Beomgyu sedang kepanasan ia buru-buru melepaskan bedong yang membungkus tubuh Beomgyu dan benar saja tangisan anaknya itu langsung berhenti begitu juga Sungchan.
Ternyaya benar ya kata orang-orang, anak kembar itu memiliki ikatan batin yang kuat buktinya saja ketika Beomgyu menangis Sungchan ikut menangis dan pada akhirnya berhenti secara bersamaan.
Jaehyun dan Winter menaruh kembali kedua bayi kembar mereka ketika merasa Sungchan dan Beomgyu telah tertidur lelap, dan mereka berdua juga kembali membaringkan diri diatas kasur empuk mereka—dengan Winter yang menenggelamkan wajahnya diatas dada bidang Jaehyun dan Jaehyun yang memeluk pinggang istrinya dari samping.
“Jaehyun,”
“Ya?”
“Terima kasih karena telah menunggu, mencintaiku dan menemaniku hingga saat ini. Aku sangat-sangat beruntung bisa memilikimu sebagai suamiku.”Winter mendonggakkan kepalanya menatap iris mata Jaehyun yang berwarna hitam pekat begitupun sebaliknya Jaehyun juga menatap dalam iris mata Winter guna menyelami perasaan masing-masing.
“Terima kasih kembali sayang, aku juga jadi tahu arti dari ungkapan cinta dan kasih sayang yang sesungguhnya karena dirimu. Menunggu dirimu selama bertahun-tahun tanpa kepastian itu tidak mudah, tapi aku selalu percaya bahwa jika apa yang memang sudah menjadi takdir ku makan akan kembali padaku.”
Pelukan keduanya semakin erat begitu mengungkapkan perasaan masing-masing tak terasa tetesan bening dari kedua pasang mata suami istri itu keluar membasahi pipi.”Jung Winter aku tidak tahu bahwa mencintaimu adalah hal yang paling indah yang ada didalam hidupku, aku bersyukur karena tuhan telah mempertemukan kita dan membuat kita menjadi sepasang suami istri. Aku juga pernah berpikir bahwa aku tidak akan pernah jatuh cinta kepada siapapun, dan pada akhirnya aku menemukan mu dan jatuh kedalam perasaan yang begitu dalam hanya untuk mu.”
Winter menyatukan dahinya dan Jaehyun sehingga bisa merasakan deru nafas masing-masing.”Terima kasih Jung Jaehyun, aku mencintaimu.”
“Aku juga mencintaimu lebih daripada yang kamu tahu Jung Winter.”
Dan malam itu menjadi saksi bagaimana bahagianya kedua pasang insan manusia yang penuh cinta dan kasih sayang, menghabiskan waktu sepanjang malam sebagai pasangan suami istri paling beruntung dimuka bumi ini.
• SELESAI •
Terima kasih semuanya sudah menemami aku nulis cerita ini selama lima bulan dan maaf untuk akhir-akhir ini karena aku sering ngaret untuk update.
Aku berharap cerita ini akan menjadi akhir yang bahagia juga untuk kalian walaupun terkesan buru-buru, jika ada waktu nanti mungkin aku akan menulis musim ketiga dari season ini yang berfokus pada masalah mereka berdua dan anak-anak mereka nanti.
Jika kalian merindukan tulisan ku kalian bisa mampir di cerita ku yang lain dengan tokoh yang sama tapi berbeda alur cerita dan segalanya.
Sampai jumpa lagi semuanya!
Published : October 23, 2023
Republish: January 09, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗨𝗡𝗧𝗜𝗟 𝗜 𝗙𝗢𝗨𝗡𝗗 𝗬𝗢𝗨
FanfictionMUSIM KEDUA DARI JAEWIN : THE REAL REASON Hubungan Jaehyun dan Winter kandas ditengah jalan, entah apa penyebabnya kekasih Jaehyun itu menghilang bak ditelan bumi setelah berakhirnya hubungan mereka berdua. Setelah lima tahun berlalu dengan penantia...