MUSIM KEDUA DARI JAEWIN : THE REAL REASON
Hubungan Jaehyun dan Winter kandas ditengah jalan, entah apa penyebabnya kekasih Jaehyun itu menghilang bak ditelan bumi setelah berakhirnya hubungan mereka berdua.
Setelah lima tahun berlalu dengan penantia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Winter mengerjapkan matanya pelan ketika merasakan sinar matahari yang masuk melalu celah-celah gorden dalam kamarnya, ia menggeliatkan badannya. Tapi tidak bisa, merasakan sesuatu yang berat diatas perutnya,Winter tersadar jika Jaehyun bermalam disini tadi malam.
Laki-laki bermarga Jung itu memeluknya dengan erat, padahal tanpa perlu seperti itu Winter tidak akan kabur kemana-mana. Mata Winter melirik jam yang tergeletak diatas nakas, pukul enam pagi sepertinya cuaca hari ini akan cerah setelah hujan lebat semalam.
Tadinya ia berbaring terlentang, sekarang perlahan membalikkan badannya menghadap Jaehyun.Ini pertama kalinya mereka tidur seranjang bahkan dulu saat pacara tidak pernah sama sekali, Winter mengangkat tangannya mengelus wajah putih mulus Jaehyun.
Ngomong-ngomong soal wajah Jaehyun, Winter sangat iri sekali padahal Jaehyun seorang pria tapi wajahnya sangat mulus sekali bahkan kulitnya sangat putih melebihi Winter. Setelah nya ia menyibak rambut Jaehyun kebelakang, Winter tak tahu mengapa kadar ketampanan Jaehyun bertmbah seiring bertambahnya usia.
“Enjoy your morning views, darling.”Jaehyun tiba-tiba membuka matanua sambil menyeringai menggoda Winter.
( Menikmati pemandangan pagimu, sayang. )
Refleks Winter memundurkan badannya kebelakang, ia sangat malu sehingga pipinya memerah.
“Kenapa sayang, kenapa mundur?”tanya Jaehyun kembali menarik Winter kedalam dekapannya.
Saat ini Winter sangat dekat dengan Jaehyun, ia malu telah kepergok menatap Jaehyun. Ia menenggelamkan wajahnya didada bidang Jaehyun, untuk menghilangkan rasa malunya.
Jaehyun terkekeh ketika melihat wajah merah Winter, beda menggemaskannya gadisnya saat ini.
Tok
Tok
“MOMMY!”suara Jeno memanggil dari luar, tak lama setelah itu pintu kamar Winter dibuka.”Mommy!”Jeno menghampiri Winter dengan tangan yang masih menggosok matanya karena ia baru saja bangun dari tidurnta.
Winter segera melepaskan tangan Jaehyun begitu Jeno masuk kekamarnya.”Hi baby, tidurnya nyenyak semalam?”tanya Winter mengangkat Jeno keatas ranjang.
“Sangat-sangat nyenyak.”ucap Jeno lalu menenggelamkan wajahnya keceruk leher Winter.”Eh Uncle Jae, Uncle Jae ada disini?”tanya Jeno ketika melihat Jaehyun yang sedang telungkup menatap ia dan Mommy nya.
Jaehyun menyibakkan selimut yang menutupi sampai pinggangnya lalu bangkit mendudukkan diri sebelah Winter."Good morning, jagoan.”
“Good morning too, Uncle.”balas Jeno.”Uncle kenapa ada disini, dikamar Mommy?”tanya Jeno penasaran. Winter memberi kode pada Jaehyun, agar pria Jung itu tidak menjawab yang aneh-aneh.
“Semalam pas Jeno sudah tidur hujan lebat, jadi karena bahaya Uncle nginap disini.”jelas Jaehyun dan anak itu menganggukkan kepalanya.
***
Winter gelisah, hari ini adalah pertama kalinya ia pulang kerumah orang tuanya sejak lima tahun yang lalu pergi meninggalkan rumah tanpa berpamitan pada siapapun.
Jaehyun menyadari bahwa kekasihnya itu sedang gelisah—iya kini mereka sepasang kekasih lagi sejak seminggu yang lalu saat Jaehyun mengetahui semua kebenaran dan esok paginya Jaehyun kembali mengajak gadisnya itu untuk berpacaran.
Hari ini setelah berdiskusi beberapa hari yang lalu, Jaehyun mengantarkan Winter untuk pulang kerumah menemui kedua orang tuanya lagi sekaligus meminta restu mengenai hubungan mereka berdua.
Jaehyun meraih tangan Winter menggenggamnya sambil tangan satunya lagi masih fokus menyetir.” Relax my darling, don't be nervous i'm here.”Jaehyun merasakan Winter membalas gengaman tangannya, lalu memabawa genggaman itu kepipinya.
( Tenang sayangku, jangan gugup aku ada disini. )
“I try not to be nervous, or maybe i really miss my parents?”tanya Winter pada Jaehyun.
( Aku berusaha untuk tidak gugup,batau mungkin aku sangat merindukan orang tuaku? )
“Of course darling, you definitely miss your parents and they your family definitely miss you even more.”kata Jaehyun berusaha menenangkan Winter.
( Tentu saja sayang, kau pasti merindukan keluargamu dan mereka keluargamu pasti lebih jauh merindukanmu. )
Tak terasa Winter dan Jaehyun telah sampai di kediaman keluarga Kim—atau lebih tepatnya orang tua Winter, tanpa sadar Winter melamun dan terkejut ketika pintu mobil dibukakan oleh Jaehyun untuknya tak lupa dengan Jeno yang ia gendong karena anak itu tadi tertidur selama perjalanan ke rumah ini.
“Ayo sayang,”ajak Jaehyun membukakan pintu lebih lebar lagi dan mau tak mau Winter harus keluar dari mobil.
Setelah Winter keluar dari mobil Jaehyun langsung berinisiatif mengandeng tangan Winter, agar membuat gadisnya lebih tenang dan tidak gugup lagi.
Bel rumah itu ditekan tiga kali,menunggu sang pemilik keluar. Tak berselang lama terdengar suara kunci rumah berputa dan setelahnya pintu rumah terbuka. Menampakkan seorang wanita berambut panjang, dan berwajah cantik yang termakan usia.
