MUSIM KEDUA DARI JAEWIN : THE REAL REASON
Hubungan Jaehyun dan Winter kandas ditengah jalan, entah apa penyebabnya kekasih Jaehyun itu menghilang bak ditelan bumi setelah berakhirnya hubungan mereka berdua.
Setelah lima tahun berlalu dengan penantia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Jaehyun memandang taman bermain anak-anak yang sering didatangi oleh Jeno dan tentu saja dengan ibunya Winter. Bukan hal sulit untuk Jaehyun mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang, apalagi Jeno dan Winter.
Tidak, Jaehyun tidak menguntit Winter dan anaknya. Hari ini ia kembali merindukan gadisnya dan tentu saja Jeno. Dengan kedua tangan yang ia masukkan kedalam saku celana kainnya, Jaehyun melangkahkan kakinya menyebrangi jalan—bermaksud menghampiri Winter dan Jeno.
Ketika sedang asyik bermain, Jeno tak sengaja melihat kearah lain. Anak itu langsung menurunkan tubuhnya dari ayunan dan berlari ke arah Jaehyun.
“UNCLE!”
Winter tentu saja kaget melihat anaknya yang tiba-tiba berlari, tapi ketika ia melihat kemana arah sang anak pergi ia paham. Jeno sedang menghampiri Jaehyun yang tengah menyebrangi jalan menuju ke arah sini.
“Uncle aku rindu, kemana saja Uncle beberapa hari ini?”tanya Jeno merentangkan tangannya bermaksud ingin memeluk Jaeyun, namun pria itu bukannya membalas pelukan Jeno malah menggendong Jeno.
“Uncle juga rindu Jeno dan Mommy nya Jeno.”kata pria Jung itu sambil mengusap sayang rambutnya Jeno dan melangkahkan kakinya kembali menghampiri Winter yang tengah duduk sambil menatap ia dan Jeno.”Maafkan Uncle ya, beberapa hari ini Uncle sedang sibuk.Makanya belum bisa menghampiri Jeno.”
“Iya Uncle.”Jeno turun dari gendongan Jaehyun lalu kembali bermain seperti tadi.
“Jeno lucu,ya.”kata Jaehyun menatap Jeno dengan gemas dari tempatnya berdiri.
Winter mendonggakkan kepalanya menatap wajah Jaehyun dari samping.”Kau menyukai anakku?”tanyanya.
Jaehyun menganggukkan kepalanya.”Tentu saja, siapa yang tidak menyukai anak seperti Jeno bahkan sekarang aku menganggap Jeno seperti anak kandungku sendiri.”ujar Jaehyun serius balik menatap iris mata Winter.
Winter menggelengkan kepalanya ketika mendengar perkataan Jaehyun.”Jae, kau jangan asal bicara seperti itu, kau masih terlalu muda untuk berkata seperti itu.”tegur Winter.
Jaehyun mengernyitkan dahinya tak suka.”Kau juga masih muda,asal kau ingat Jung Winter!”
Jaehyun terkekeh,pria Jung itu mengangkat tangannya untuk menjepit bibir Winter menggunakan jari-jarinya.”Ternyata kau tidak pernah berubah, bahkan setelah pertemuan kita terakhir kali beberapa tahun yang lalu.”
***
Dipusat perbelanjaan lebih tepatnya disalah satu resto, mereka bertiga sudah seperti keluarga bahagia Jaehyun, Winter dan Jeno.
Sebenarnya tadi Winter ingin langsung pulang tapi Jaehyun menahannya dengan alasan ingin balas budi karena beberapa waktu lalu telah memberi Jaehyun makan malam diapartemennya.
Saat ini pria Jung itu tengah sibuk bermain dengan Jeno dan sebuah mobil-mobilan yang didapatkan Jeno sebagai benefit dari resto ini.
“Uncle Uncle!”Jeno berseru memanggil Jaehyun yang tempat duduknya berpindah dari sebelah Jeno jadi bersebrangan lebih tepatnya pria Jung itu duduk disebelah Winter.
“Uncle Jeno mau tanya alasan Uncle suka Jeno karena apa?”tanya anak itu meletkkan mainnya di meja yang bagiannya masih kosong.
“Karena Jeno anak baik dan pintar.”ungkap Jaehyun sejujurnya sambil tersenyum hingga kedua lubang indah dipipinya muncul.
“Benarkah?!”kata Jeno senang.”Kalau begitu aku juga suka Uncle karena Uncle sangat baik dan sudah membelikan ku mainan.”
Jaehyun lagi-lagi tersenyum tapi kali ini tangannya terjulur mengelus rambut hitam Jeno.
“Mom,”panggil Jeno.
Winter yang tadinya memainkan ponsel meletakkan ponsel miliknta itu diatas meja.”Ya, baby?”
“Papa jadi menjemput kita?”tanya Jeno.
“Papa?”bukan,bukan Winter yang menjawab tapi Jaehyun.
Pria bermarga Jung itu menatap Winter dan Jeno secara bergantian meminta penjelasan.”Jeno mempunya seorang ayah?”tanya Jaehyun bingung.
“Mmmmm.....”Winter terlihat gugup ketika akan menjawab.
“Iya Uncle Jeno punya Papa!”kata anak itu menyahuti pertanyaan Jaehyun.
Hati Jaehyun terasa dihantam ribuan pisau, seharusnya Jaehyun tidak perlu terkejut seperti ini karena hal itu bisa saja terjadi apalagi mengingat waktu lamanya Jaehyun tak bertemu dengan Winter yang kemungkinannya memiliki suami.
Dan Jeno juga adalah anak kandung Winter dan suaminya, jadi apa yang Jaehyun harapkan? Jeno adalah anak kandungnya? Tidak mungkin jika sudah seperti ini.
“Wah,Uncle kira Jeno tidak punya papa karena selama ini Uncle hanya bertemu Jeno dan Mommy Winter.”ujar Jaehyun terdengar kecewa dari nada bicaranya.
“Hehe,Papanya Jeno itu super sibuk Uncle makanya Uncle tidak pernah bertemu Papa karena Papa bekerja diluar kota.”
“Benarkah?”
“Iy—“
“Jeno.”tegur Winter berusaha memberhentikan topik sensitif ini,karena ia tahu bahwa perasaan Jaehyun sedang tidak baik-baik saja.
“Kenapa Mom? Bukannya memang seperti itu kenyatannya?!”
“JENO!”
Dari arah belakang suara seseorang memanggil nama Jeno dengan lantang, Jeno memutar kepalanya menghadap keasal suara dengan senang. Sedangkan Winter menegang karena gugup.
“Papa!”Jeno turun dari kursi yang ia duduki berlari menghampiri papanya.
Penasaran dengan seseorang yang disebut oleh Jeno dengan panggilan Papa, Jaehyun menatap kearah seseorang yang Jeno tuju.
