***
Jaehyun hari ini kembali pulang kerumah orang tuanya setelah hampir dua minggu tidak menginjakkan kakinya dikediaman tuan Jung dan nyonya Jung yang sesungguhnya. Seperti biasa ketika pulang ke rumah orang tuanya ia jarang sekali mengenakan pakaian formal yang biasa ia gunakan seperti saat berada dikantor—dirumah orang tuanya Jaehyun hanya menggunakan pakaian santai seperti pria pada umumnya jeans dan kaos lengan pendek.
Jaehyun memutar bola matanya malas ketika ketika melihat orang tuanya yang sedang berpelukan dan sesekali Suho mengecup bibir Irene Ibunya.
“Excuse me sir Jung’s only son is back home.”sindir Jaehyun sambil berdehem,membuat kedua orang tua nya terkejut dan saling menjauhkan diri.
(Permisi, putra satu-satunya Tuan Jung sudah kembali ke rumah.)
“Jae sejak kapan kau datang?”tanya Irene bangkit dari tempat duduknya menghampiri Jaehyun untuk duduk disamping anak satu-satunya .
“Sejak Ibu dan Ayah berpelukan dan sesekali ayah mencium bibir Ibu.”kata Jaehyun frontal hingga membuat pipi Irene merona karena malu telah dipergoki anaknya.”Santai saja Ibu, tidak perlu malu denganku. Aku bukan remaja lagi, jadi hal-hal seperti itu sudah sepatutnya diketahui orang dewasa sepertiku.”
Irene melirik sinis Suho sedangkan suaminya itu justru mengerling nakal padanya.
“Son, ada perlu apa kau pulang kerumah?”
“Apa aku harus punya alasan untuk pulang kerumah orang tuaku sendiri?”tanta Jaehyun dengan ekspresi datar.
Irene menggelengkan kepalanya pelan, ia tahu sebentar lagi akan ada perdebatan panjang jika ia tak memberhentikan salah satunya untuk menyahut.”Jangan hiraukan ayah mu, son.”ujar Irene menepuk bahu anaknya.
Jaehyun menyandarkan tubuhnya pada sofa yang ia duduki lalu memanyunkan bibirnya.”Ibu.”panggilnya.
"Iya.”
“Boleh aku meminta sesuatu?”
“Tentu, kau ingin apa nak?”tanya Irene dengan tatapan tulus seperti ibu pada umumnya.
“Kenalkan aku dengan anak dari teman ibu.”
Refleks Suho menyentuh dan menggosok telinganya, apakah ia salah mendengar apa yang dikatakan oleh anaknya?
“Why suddenly asked to be introduced to the child of a mother's friend?”Irene juga sama terkejutnya dengan Suho mengapa anak semata wayangnya tiba-tiba berbicara seperti ini.
(Kenapa tiba-tiba minta dikenalkan dengan anak teman ibu?)
“Because I want it.”
(Karena aku menginginkannya.)
Irene menatap anaknya dengan khawatir ia tahu sepertinya terjadi sesuatu dengan anaknya sehingga ia tiba-tiba berucap seperti itu.”But why suddenly, son? Did something bad happen to you or is there another problem? Wasn’t the last time you said you still loved her?”
(Tapi kenapa tiba-tiba, Nak? Apakah sesuatu yang buruk terjadi padamu atau ada masalah lain? Bukankah terakhir kali kau bilang kau masih mencintainya?)
“Ibu...”Jaehyun seperti memohon lewat tatapan matanya.”Bu listen to me only this time I’m begging you.”
(Bu dengarkan aku hanya kali ini aku memohon padamu.”
“Baiklah jika itu keinginanmu, Son. Maka ibu akan mengabulkan permintaanmu, terlepas dari apapun alasanmu Ibu harap keputusanmu adalah memang yang terbaik.”
***
Winter terus-terusan memikirkan kondisi Jaehyun, ia dari semalam tidak bisa tidur dengan nyenyak dan terus menerus gelisah. Pagi ini rencananya Winter ingin menemui Jaehyun di kantor laki-laki itu, semoga saja Jaehyun sedang tidak sibuk.
For your information, Jeno sedang diasuh oleh Doyoung jadi Winter bisa leluasa pergi. Sebelumnya saat ingin meninggalkan Jeno kepada Doyoung, ia tidak meminta izin dengan jujur pada Doyoung hanya beralasan ingin menikmati waktu luang sendiri sementara ada laki-laki itu dan Doyoung langsung mempercayainya.
Seperti saat ini Winter telah berdiri tepat didepan gedung perusahaan Jaehyun yang menjulang tinggi dan mewah, dengan degup jantung yang berdebar Winter melangkahkan kakinya masuk menuju resepsionis.
“Permisi, em b-bolehkan saya bertemu dengan tuang Jung?”tanya Winter gugup pada karyawan Jaehyun.
“Sebelumnya sudah buat janji?”tanya wanita itu balik lantas Winter menggelengkan kepalanya dengan jujur.”Maaf jika belum membuat janji, anda tidak diperbolehkan menemui direktur Jung.”
“Tapi saya temannya.”sela Winter dan ada sedikit perasaan aneh ketika ia mengakui Jaehyun sebagai temannya padahal sebelumnya mereka tidak pernah berteman.
“Sekali lagi mohon maaf, anda tidak diperbolehkan menemui direktur sekalipun temannya jika tidak membuat janji terlebih dahulu.”
Winter menghela nafasnya pelan, benar tidak ada gunanya jika ia bertanya pada resepsionis Jaehyun, karena pada dasarnya Jaehyun itu petinggi yang pastinya sibuk diperusahaan ini jadi kemungkinannya adalah Jaehyun sangat tidak mungkin repot-repot meluangkan waktunya untuk seseorang yang tidak penting.
Winter dengan wajah yang menduduk keluar dari perusahaan megahnya Jaehyun dan melangkahkan kakinya menuju kursi yang letaknya tak jauh dari lobi hotel—lebih tepatnya kursi itu terletak disamping pos satpam.
“Nona kau sedang apa disini?”seorang satpam keluar dari tempatnya begitu melihat Winter duduk dikursi.
“Maaf pak, saya sedang menunggu tuan Jung.”ungkap Winter jujur.
Mata satpan itu membola dia sepertinya terkejut dengan apa yang barusan Winter katakan.”Nona jika anda menunggu Direktur Jung bukan disini tempat nya, tapi di lobi jauh lebih baik dan disana terdapat beberapa sofa empuk.”
Winter menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.”Terima kasih atas sarannya pak, tetapi saya lebih memilih disini karena sebelumnya tidak membuat janji terlebih dahulu dengan tuan Jung.”
Satpam itu menganggukkan kepalanya dan berlanjan mendekati Winter lalu duduk disebelahnya.”Nona setau saya direktur Jung sangat sulit ditemui, dia bukan seseorang yang suka berbasa-basi dengan seseorang yang tidak dikenalinya bahkan kepada karyawannya sendiri.”
“Benarkah?”
“Iya tapi sebelum itu ada yang harus nona ketahui, saya pernah mendengar rumor dari karyawan lain bahwa dahulu direktur Jung bukan lah seseorang yang dingin seperti sekarang. Bahkan dulunya direktur adalah seorang yang ceria dan ramah kepada karyawan.”katanya bercerita pada Winter.
“Bernarkah?”lagi-lagi Winter mengulang kata yang sama.”Lalu apa yang menyebabkan ia berubah?”
Satpam itu berpikir untuk mengingat apa saja yang karyawan katakan saat mereka makan bersama akhir tahun lalu setelah mendapat bonus besar-besaran dari Jung Jaehyun.”Kalau tidak salah karena keasihnya yang meninggalkan direktur Jung tanpa alasan, dan sampai saat ini rumornya direktur Jung belum berhenti untuk mencari kekasihnya itu bahkan dalam keadaan yang tidak pasti ia masih mencintai kekasihnya.”
[.]
Published : August 18, 2023
Republish: January 09, 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗝𝗔𝗘𝗪𝗜𝗡 : 𝗨𝗡𝗧𝗜𝗟 𝗜 𝗙𝗢𝗨𝗡𝗗 𝗬𝗢𝗨
FanfictionMUSIM KEDUA DARI JAEWIN : THE REAL REASON Hubungan Jaehyun dan Winter kandas ditengah jalan, entah apa penyebabnya kekasih Jaehyun itu menghilang bak ditelan bumi setelah berakhirnya hubungan mereka berdua. Setelah lima tahun berlalu dengan penantia...