21 - SENTUH AKU, MAS!

601 20 0
                                    

Hari ini tak banyak aktifitas yang dilakukan Suci dan Mars karena mendadak Suci mengatakan bahwa dirinya kurang enak badan.

Suci memutuskan untuk menghabiskan waktunya di kamar usai mereka berjalan-jalan santai di tepi pantai Maldives, itu pun di temani Roger.

Roger yang sempat bingung ketika mendapati kebekuan antara Mars dengan Suci. Meski setelahnya dia tak ambil pusing soal itu. Tugasnya di Maldives hanya memastikan bahwa Mars senantiasa ada di sisi Suci dan menjalani tugasnya dengan baik. Selebihnya Roger lebih asik berkutat dengan ponselnya, asik Chat-chatan sex dengan salah satu wanita penghibur yang baru dikenalnya malam tadi di Club.

Senja di tepi pantai Maldives baru saja berakhir. Kelamnya langit malam mulai menggelayut di pelupuk mata.

Sudah sejak dua jam yang lalu, Mars masih saja bertahan dari posisinya.

Duduk di atas pasir putih di tepi pantai Maldives. Memandang hamparan laut luas yang membentang di sepanjang mata memandang.

Lelaki itu terlihat sangat frustasi.

Berkali-kali dia mencoba mengingat apa yang tadi malam dia lakukan. Sekedar merefresh ulang otaknya. Meski dirinya tak cukup banyak mengingat apa yang benar-benar terjadi.

Seingat Mars, malam tadi dia memang sempat menenggak alkohol di Club. Lalu seseorang mengantarnya kembali ke penginapan dan di sana kedatangan Mars di sambut oleh seorang wanita.

Wanita yang dalam penglihatannya saat itu, adalah Jasmine.

Satu-satunya wanita yang pernah tinggal begitu lama di dalam hatinya. Meski segala hal tentang dirinya dan Jasmine telah berlalu begitu lama, tapi Mars tidak ingin munafik, bahwa sebenarnya, Mars masih merindukan sosok Jasmine.

Bukan hal mudah bagi seorang Mars untuk melupakan segala kenangan manis yang telah ditorehkan Jasmine dalam hidupnya.

Sebab apa yang telah mereka lakukan ketika masih berpacaran dulu sudah mencapai tahap yang begitu serius. Sesuatu yang memang menjadi kebutuhan penting setiap manusia, apalagi untuk seorang lelaki dewasa normal macam Mars.

Jasmine telah memberinya sebuah pengalaman baru yang sangat menyenangkan dalam hidup Mars, yakni kepuasan dalam hal bercinta.

Dan itulah yang terjadi tadi malam di antara dirinya dengan Jasmine di dalam mimpi.

Bukan, bukan!

Mars menggeleng dalam kegetiran hatinya.

Apa yang telah terjadi tadi malam bukanlah mimpi!

Dan parahnya, bukan Jasmine wanita yang semalam bercinta dengannya.

Tapi Suci!

Lagi, lagi dan lagi, Mars hanya bisa mengutuk kebodohannya.

Mars kembali ke penginapan ketika malam sudah sangat larut.

Di sepanjang perjalanan tadi lelaki itu terus berharap Suci telah tidur.

Rasanya, Mars tak sanggup jika harus kembali berhadapan dengan Suci di malam hari seperti ini.

Mars tak sanggup menatap kepedihan di balik tatapan Suci.

Sesampainya di penginapan, Mars menghentikan langkahnya di depan pintu kamarnya, maju mundur Mars hendak meraih kenop pintu.

Setelah berhasil mengumpulkan segenap keberanian, akhirnya Mars pun masuk juga ke dalam kamar itu.

Fiuh...

Mars menarik napas lega ketika dilihatnya tubuh Suci tengah terbaring di atas tempat tidur. Itu artinya Suci memang sudah tidur.

Mars langsung beranjak ke dalam kamar mandi untuk berganti pakaian dan bersih-bersih.

Sepertinya dia perlu mengistirahatkan sejenak isi otaknya yang seharian tadi dia paksa untuk berpikir keras.

Usai melakukan rutinitas sebelum tidur, dengan tubuh lebih segar Mars keluar dari kamar mandi.

Dia hendak tidur.

Baru beberapa langkah Mars berjalan, tiba-tiba selimut di atas tempat tidur yang tadinya menutupi tubuh seseorang yang terbaring di sana di singkap dengan sengaja.

Mars tertegun di tempatnya berdiri.

Tepat ketika sepasang netranya menatap tak percaya, pada sosok wanita yang kini berada di hadapannya.

"Su-suci..." ucap Mars terbata. Detak jantungnya kian berdebar kencang.

"Kamu sudah pulang Mas? Aku menunggumu dari tadi," ucap Suci yang saat itu mulai bangkit dari tempat tidur dan berdiri.

Mereka berdiri saling berhadapan. Jarak keduanya mungkin hanya sekitar dua meter.

"Su-suci? Kamu..." lagi-lagi Mars tak sanggup berkata-kata.

Fokusnya benar-benar buyar.

"Kenapa Mas? Apa ada yang salah denganku?" tanya Suci lagi. Suaranya terdengar datar dan dingin.

Mars hanya terdiam.

Wajahnya berpaling cepat ke arah lain. Berkali-kali dia menarik napas berat.

Tubuh Suci yang terekspos sempurna di hadapannya saat ini telah sukses menguji kewarasan seorang Mars. Wanita itu hanya memakai sebuah lingerie tipis yang tembus pandang, memperlihatkan celana dalam dan branya yang berwarna hitam.

"Tutupi tubuhmu, Suci!" perintah Mars dengan suaranya yang bergetar.

"Sentuh aku Mas, seperti apa yang kamu lakukan semalam terhadapku. Sentuh aku sebagai istrimu, Suci, bukan Jasmine!" ucap Suci dengan nada tegas tapi terdengar menyedihkan.

Mars tertegun sesaat.

Jantung Mars seakan mau copot ketika Suci menyebut nama Jasmine di hadapannya.


*****

Kuy dikomen dan Vote dulu...

Salam Herofah 🙏🤗😁

WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang