20 - AIR MATA SUCI

399 18 2
                                    

Pagi harinya, Mars terbangun dengan tubuh yang jauh lebih segar meski nyeri di kepalanya masih sedikit terasa.

Kedua matanya mengernyit tatkala sinar matahari mengena tepat ke wajahnya. Sang raja langit rupanya sudah berada di atas singgasananya.

Untuk sejenak, Mars masih terdiam dalam posisinya. Berbaring telentang dengan tubuh yang tertutup selimut. Dia menatap lurus langit-langit kamar itu sambil berujar dalam hati.

Apa iya malam tadi aku benar-benar mimpi basah bersama Jasmine?

Kenapa terasa begitu nyata?

Mars tersenyum miring, berusaha menyingkirkan segala pikiran kotor yang sempat hinggap di kepalanya saat itu.

Lelaki itu menggeleng masih dengan senyumnya yang terkembang. Dia menoleh arah jam dinding, sudah pukul sembilan pagi waktu Maldives.

Mars merasa perutnya keroncongan. Lelaki itu pun hendak bangun dari tempat tidur untuk mencari Suci, lalu sarapan.

Dan betapa terkejutnya Mars, ketika didapatinya bahwa tubuhnya saat itu tengah dalam keadaan polos.

Mars pun menarik selimutnya kembali. Dilihatnya keadaan seprai di tempat tidur itu, acak-acakan.

Bahkan, seberkas noda darah di balik selimut yang dia kenakan saat ini tak luput dari penglihatannya.

Astaga, apa yang sudah terjadi semalam?

Kenapa jadi begini?

Apa yang sudah aku lakukan?

Tanya Mars panik.

Meski dirinya tak juga mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan itu. Hati dan pikirannya jelas menolak dan menentang apa saja kemungkinan yang telah terjadi malam tadi. Sungguh, Mars benar-benar bingung.

Mars bangkit dengan cepat, memunguti pakaiannya yang tercecer lalu bergegas ke kamar mandi untuk bersih-bersih.

Mendadak, dia jadi khawatir terhadap keadaan Suci.

Beberapa menit kemudian, Mars sudah rapi dengan pakaian santainya ketika menemukan Suci sedang duduk termangu di atas meja makan. Beberapa menu sarapan khas Maldives telah tersedia di atas meja makan.

Saat Mars sempat mengecek ponselnya tadi dia memang mendapatkan satu pesan masuk yang di kirim Roger padanya.

Roger bilang...

Sarapan sudah siap tuan besar Mars...

Saya sengaja menyiapkan banyak hidangan istimewa sebagai pasokan energi untuk anda yang pastinya sangat kelelahan tadi malam.

Bagaimana rasanya?

Nikmatkan?

Sial kau Roger!

Maki Mars dalam hati.

Mars jadi tak habis pikir dengan omong kosong atas pesan yang di kirim Roger padanya.

Memangnya apa yang sudah terjadi tadi malam?

Mars terus mengutuk diri dalam hati. Ditatapnya Suci lekat. Suci yang sepertinya langsung menyadari kehadiran Mars saat itu.

Wanita bergaun biru itu langsung bergeming dari posisinya ketika Mars mengambil posisi duduk di hadapannya.

Lalu, dia tersenyum.

"Mas? Kamu udah bangun? Aku nungguin kamu dari tadi, kita sarapan bareng ya Mas," ucap Suci dengan tangan yang meraba ke atas meja makan untuk mengambil piring.

Mars hanya diam dengan tatapan yang sama sekali tak beralih dari Suci. Bahkan ketika Suci tampak kesulitan mengambil makanan, Mars tetap saja diam. Entah kenapa, melihat wajah Suci yang tampak murung saat pertama kali dirinya tiba tadi, Mars tahu bahwa senyuman yang tersungging di wajah cantik Suci saat ini palsu. Binar di wajahnya bahkan tidak secerah hari kemarin.

Dan hati seorang Mars semakin dibuat bergemuruh ketika melihat tangan Suci yang gemetaran dengan sebuah piring di tangan, dia mengambilkan makanan untuk seorang laki-laki yang dia pikir suaminya.

Entah hal apa yang telah dilakukan laki-laki brengsek itu hingga membuat binar cerah di wajah Suci kini menghilang?

"Masakan ini namanya Chicken Biryani, kata Roger, menu ini yang paling pas untuk sarapan kita, Mas. Tadi aku udah cicipin sesuap, enak banget, pasti kamu suka," Suci kembali berceloteh. Dia menaruh piring yang berisi sarapan untuk sang suami tepat di hadapan Mars duduk. Tentu, masih dengan pulasan senyum palsunya.

Setelah menyajikan sarapan itu, Suci duduk kembali di kursinya dan dia langsung menyantap makanan di atas piringnya dengan begitu lahap.

Sesekali dia tersedak akibat memakan makanannya dengan tempo yang begitu cepat. Lalu dia tertawa kecil dan langsung meminum air bening.

Sampai detik itu, Mars masih tetap diam. Tatapannya tak beralih sedikit pun dari gerak-gerik Suci.

Satu hal ganjil yang kembali Mars tangkap dari perilaku Suci pagi ini. Ketika Mars baru saja mencicipi rasa masakan itu yang ternyata sangat pedas. Padahal, kemarin jelas-jelas Suci bilang kalau dia tidak menyukai makanan pedas.

"Makanan kamu udah habis Mas? Bener kata Roger, makanan ini enak banget ya Mas, duh aku sampai nangis gini makannya, aku ke kamar mandi dulu ya Mas," ucap Suci ketika makanan di piringnya sudah habis tak bersisa.

Mars masih saja diam.

Meski tak berbicara, tapi Mars langsung mengikuti langkah Suci menuju kamar mandi.

Mars terpaku di balik pintu kamar mandi, ketika melihat Suci memuntahkan kembali semua isi makanan yang dia santap tadi.

Hati laki-laki itu semakin terenyuh. Perasaan bersalahnya kian menjadi-jadi.

Dan segala perasaan itu semakin berkecamuk tatkala di dengarnya tangisan Suci yang kian pecah di dalam kamar mandi itu.

Kali ini, Mars tidak lagi memungkiri bahwa dirinya memang benar-benar lelaki brengsek!

*****

Jangan lupa Vote dan komennya kalau suka...

Salam Herofah 🙏😘🤗

WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang