Pagi hari yang cerah waktu Maldives.
Roger baru saja menyelesaikan tugasnya untuk memastikan sarapan sudah tersedia di meja makan untuk Tuan Muda Mars dan Nona Suci.
"Selamat pagi, pasangan yang berbahagia," sapa Roger sumringah ketika mendapati Mars dan Suci keluar sambil bergandengan tangan dari dalam kamar mereka.
"Seperti biasa, ini menu sarapan kalian hari ini," beritahu Roger.
Mars memperhatikan menu masakan yang terhidang di meja.
Sepertinya semua menu masakan itu rasanya pedas. Sementara Mars tahu kalau Suci tidak suka pedas.
Tiba-tiba saja sebuah ide muncul dalam benak Mars. Lelaki itu tampak membisiki sesuatu ke telinga Suci. Lalu Suci manggut-manggut dengan senyuman lebar.
"Dapur di sini, di mana? Saya mau masak," kata Mars pada Roger.
Roger langsung melongo.
"An-anda mau ma-," Roger langsung menutup mulutnya sadar dia keceplosan. "Maksud saya, Bos serius mau masak?" ulang Roger.
Mars mengangguk. "Iya, saya mau masak buat Suci," jawab Mars yakin.
Roger mengedikkan bahu lalu mengajak Mars dan Suci ke sebuah ruangan lain yang masih berada di sekitar penginapan itu, hanya saja bangunannya terpisah.
Mars tampak takjub melihat sebuah ruangan khusus memasak yang diperlihatkan Roger kepadanya.
Dengan lirikan mata Mars memberi kode pada Roger supaya lelaki itu pergi.
Roger pun menurut.
Mars mengambil dua celemek, satu untuknya dan satu untuk Suci.
"Kamu mau masak apa Mas?" tanya Suci dengan senyuman tipis ketika Mars memakaikannya celemek.
"Ada deh, nanti juga kamu tahu kalau udah jadi," Mars mencuil lembut ujung hidung Suci.
Lelaki itu langsung sibuk dengan kegiatannya.
Mengambil beberapa bahan yang dia perlukan di dalam lemari es, lalu membawanya ke atas meja dapur.
"Aku bisa bantu apa?" tanya Suci yang masih diam di tempat semula.
"Udah tuan putri diem aja di situ, biar pangeran yang bekerja," sahut Mars membuat Suci tertawa.
"Terus ngapain kamu pakein aku celemek tadi?" tanya Suci.
"Yah, biar pakaian kamu nggak kotor aja," sahut Mars sambil mengiris bawang.
"Aku pikir selama ini kamu itu sibuk banget mengurus semua usaha Papa di Indonesia dan di luar negeri, nggak nyangka kamu bisa masak," ucap Suci sambil meraba-raba dinding untuk mencari tempat yang bisa dia duduki.
Mars tersenyum kecut.
Yang bener itu, aku selama ini sibuk sama kerjaanku sebagai cleaning servis, Suci...
Dan dulu sewaktu orang tuaku masih hidup, aku sering bantuin Bapak jualan nasi goreng di pinggir jalan...
Ucap lelaki itu membatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN (End)
RomantizmArea Dewasa 21+ Harap Bijak dalam memilih Bacaan ***** Sebuah iklan di internet, akhirnya membawa seorang Mars terlibat sebuah perjanjian dengan Venus. Yakni perjanjian untuk berpura-pura menyamar menjadi Venus dalam kurun waktu tiga bulan. "Lo cuma...