22. AKU MENCINTAIMU, MAS!

517 17 0
                                    

Seharian ini pikiran Suci tak lepas dari kejadian tadi malam.

Bayangan ketika dirinya mendengar nama wanita lain disebut oleh suaminya setelah mereka bercinta, membuat mood Suci kian hancur berantakan.

Bahkan seharian ini dia tidak semangat melakukan hal apa pun di luar.

Hingga dirinya hanya berakhir dengan mengurung diri di kamar.

Dalam kekalutannya itu, Suci teringat akan perkataan Bi Lia padanya sewaktu dirinya dan Bi Lia sedang membuka beberapa hadiah pernikahan saat sedang mempersiapkan pakaian untuk dibawa ke Maldives.

Suci buru-buru membongkar kopernya mencari-cari sesuatu di sana, tak butuh waktu lama, apa yang di cari Suci pun ketemu juga.

Suci menyimpan lingerie itu di kamar mandi untuk dia kenakan malam nanti.

Sekarang waktu masih sore, ada baiknya Suci istirahat terlebih dahulu sebelum Venus kembali. Sebab, suaminya itu bilang bahwa dirinya akan berlayar bersama Roger ke sebuah pulau di Maldives yang jaraknya cukup jauh dari penginapan.

Ada kemungkinan Venus akan pulang malam.

Selesai mandi sore, Suci meminum obat yang telah disediakan Bi Lia untuknya sebelum beristirahat.

Kata Bi Lia, itu adalah obat untuk menjaga daya tahan tubuh Suci agar tidak cepat sakit.

Sebab, semenjak kecelakaan tiga tahun lalu yang di alami Suci, kondisi kesehatan Suci seringkali drop.

Bahkan dia pernah di rawat di rumah sakit dua kali dalam satu bulan.

Itulah sebabnya Bi Lia tak pernah lupa mengingatkan Suci untuk meminum obat itu.


Kini, Suci telah mengganti pakaian tidurnya dengan lingerie yang menjadi hadiah pernikahannya.

Setelah beristirahat sepanjang hari, tubuh Suci terasa jauh lebih fit dan segar. Terlebih setelah kemarin dia banyak melakukan aktifitas di luar ruangan bersama Venus. Rasanya lelah yang kemarin di rasanya telah terbayar dengan waktu istirahatnya yang panjang hari ini.

Sejauh ini, semenjak dirinya mengalami gegar otak pasca kecelakaan tiga tahun lalu, Suci memang jarang sekali keluar rumah.

Kegiatan Suci tak lepas dari pantauan Bi Lia.

Wanita paruh baya itu sangat telaten mengurusnya.

Mengantar kemana saja Suci ingin pergi. Menemaninya sepanjang hari, sepanjang waktu tanpa mengenal lelah.

Bersama Bi Lia, Suci tidak merasakan kesulitan apapun.

Suci sangat bersyukur sebab dalam hidupnya yang tak mudah ini, Tuhan telah menghadirkan sosok-sosok luar biasa hebat layaknya Bi Lia, pun juga ke dua orang tua angkatnya.

Mereka adalah malaikat penolong dalam hidup Suci yang penuh dengan kesulitan.

Suci masuk ke dalam selimut untuk berlindung dari hawa dingin yang menusuk kulit.

Cuaca malam hari di Maldives memang sangat dingin.

Bergelung di balik selimut tebal membuat tubuh Suci kian hangat, hingga dia pun kembali tertidur.

WANITA BUTA DAN SUAMI BAYARAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang