1. Pesan Dari Liam

4.3K 321 8
                                    

Dua cerita yang lainnya belum beres, ini mau nambah cerita baru lagi 😂. Coba deh dibaca dulu, siapa tahu suka trus naksir.
Baca blurb-nya dulu deh ya 😁.

Blurb :
Memiliki dua pekerjaan membuat Giyanti Paramita seolah memiliki dua kepribadian. Sebagai Giyanti, seorang artis yang banyak mengundang decak kagum sekaligus cacian dari orang-orang. Dan sebagai Lynn, penulis misterius terkenal yang memiliki dunia khayalannya sendiri.

Sayangnya kisah percintaan Giyan tidak seberuntung kedua pekerjaannya itu. Dia menyukai Liam, seorang artis yang sedang terlibat di film yang sama dengannya. Tapi sayangnya lelaki ini malah lebih tertarik pada Lynn, sosok penulis yang tidak diketahui bagaimana rupanya.

Giyan menyerah, merasa perasaannya terlalu bertepuk sebelah tangan. Pada kenyataannya dia tidak bisa menjelma menjadi Lynn, sosok yang disukai oleh Liam. Hasta lavista, Baby!*

*Hasta lavista, Baby = Good bye, Baby

-------------

Gwen baru saja menyelesaikan panggilan teleponnya dengan Caraka Daniswara, pemilik production house yang namanya cukup dikenal di kalangan artis. Wajahnya terlihat kebingungan karena keduanya baru saja membicarakan mengenai proyek terbaru mereka, yaitu mengadaptasi sebuah novel menjadi film layar lebar.

Harusnya dia senang, bukan merasa kebingungan seperti ini kalau saja novel yang akan diadaptasi menjadi film itu bukan novel karangan Lynn, penulis populer yang karya-karyanya banyak digemari oleh semua kalangan.

Beberapa tahun terakhir ini, nama Lynn memang cukup sering disebut-sebut. Selain karena tulisannya yang sering membuat orang-orang terpukau, sosoknya yang misterius membuat orang begitu penasaran. Hingga saat ini telah ada lima karyanya yang diadaptasi menjadi film layar lebar dan mini seri.

"Siapa yang telepon?" tanya Giyan setelah keluar dari kamar mandi. Dia baru saja membersihkan diri setelah melakukan pemotretan untuk sebuah iklan produk perawatan wajah. Wajah Gwen, manajernya itu terlihat berkerut, dia seperti bingung akan menjelaskan apa yang baru saja terjadi.

"Mas Caraka dari Big Entertain," jawab Gwen masih dengan wajah bingungnya.

"Loh, kok dia malah telepon lo?" tanya Giyan sambil mengusap rambutnya yang setengah basah dengan handuk. Butiran-butiran kecil air terpercik saat dia mulai mengeringkan rambutnya.

"Bukannya selama ini komunikasi kita via email. Harusnya mereka tahu rules bekerja  dengan Lynn," sambung Giyan.

"Masalahnya yang mau diajak kerja sama bukan Lynn lagi, tapi lo, Giyanti Paramita." Ucapan Gwen tadi kontan membuat mata bulat Giyan membesar.

"Sama gue?" tanyanya tidak yakin.

"Iya, sebagai pemeran utama," jawab Gwen.

"Oh astaga!" seru Giyan sambil menutup mulutnya dengan kedua belah telapak tangannya.

"Bagaimana bisa ada kebetulan yang seperti ini," ucapnya seperti sedang berbicara pada dirinya sendiri.

"Lalu bagaimana? Apa lo bersedia menerima tawarannya?" tanya Gwen. Giyan terdiam dengan bola mata yang berputar. 

"Apa lo nggak masalah jika main di film yang diadaptasi dari novel lo sendiri?" tanya Gwen lagi.

Giyanti Paramita, seorang artis serba bisa yang namanya sedang naik daun karena beberapa film dan juga iklan yang diperankannya. Selain sebagai artis, tidak ada yang tahu jika Giyan yang biasa orang-orang lihat di layar televisi ternyata adalah seorang penulis dengan nama samaran Lynn. Lynn yang sangat misterius  itu juga cukup terkenal di di kalangan penggemarnya. Tulisannya terkenal ringan dan bahasa yang digunakannya juga cenderung romantis. Giyan sendiri masih tidak percaya jika saat ini dia sedang menjalani dua peran sekaligus.

Hasta Lavista, Baby!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang