Sepulang dari puncak semua murid SMA Antariksa mendapatkan liburan selama satu hari, jika setelah liburan biasanya akan lelah dan rebahan terus-menerus, tidak dengan anak-anak kos-kosan yang tidak tau apa itu lelah. Kecuali Salsa dan Galih yang hanya menatap tingkah laku manusia yang sangat aneh. Mereka terduduk dibangku di samping pintu.
"MINA LO BIASA AJA DONG, KEMEJA PUTIH GUE!" Teriak Rahma tidak terima, kemeja putihnya sudah berubah warna menjadi coklat karena Mina melemparkan lumpur.
"Ih, kamu cantik banget deh!" Puji Lady, Ocha yang dipuji tertawa kecil.
"Kamu juga kok,"
"Gue udah mirip kayak Minji Newjeans ini mah," Ucap Irene dengan pedenya, mereka saling bertatapan.
"Kalau gue udah mirip Minju, iya gak sih?" Ocha dan Irene mengangguk setuju.
"Hello, I'm Karina from aespa!" Ocha sangat pede sambil menyibakkan rambutnya dan mengedipkan sebelah matanya.
"Merek kenapa sih?" Angkasa nampak memandang Reyhan yang tengah memakan bakso.
"Queencard!" Teriak Nathan, Azriel nampak menyerah dan menyebarkan kartu poker miliknya.
"Alah tai!"
Kwinka, I'm hot
My boob and booty is hot
Spotlight nal bwa
I'm a star, star, star
Kwinka, I'm the top
I'm twerkin' on the runway
I am a kwinka
You wanna be the kwinka?Nata nampak menyanyikan lagu dari salah satu girl group K-Pop yang baru-baru ini sedang trend, tubuhnya melok leok menari mengikuti irama lagu.
"Kayak boty lu Nat," Ejek Aric, Nata melirik sinis laki-laki itu, dan melemparkan toples yang berisi cookies milik Angkasa.
"COOKIES GUE, ANDWEE!!" Teriak Angkasa, dengan langkah tergesa-gesa ia berlari menuju cookies nya.
"Lain kali gak usah lempar-lempar barang, besok gue kasih pisau sekalian," Raffael nampak menatap Nata yang hanya melengos tidak peduli, bahkan laki-laki itu asik meneruskan dance nya.
I'm a kwinka
I'm a kwinka
I'm a, I'm a, I'm a kwinka
I'm a kwinka (Take a photo)
I'm a kwinka
I'm a kwinka
I'm a, I'm a, I'm a kwinka
I'm a kwinka"Bocah edan," sinis Tata, Arel yang berada didekat Tata mengangguk.
"Bener-bener stress," celetuknya tiba-tiba membuat Tata kaget dan menimpuk Arel dengan novel Harry Potter miliknya.
"Ishh, sakit tau!" Tata melirik sekilas lantas kembali acuh, salah siapa mengagetkan dirinya.
"AKSA ANJING, BALIKIN SEMPAK GUE!" Aksa tertawa sambil menjunjung tinggi sempak bermotif Patrick milik Navier, tumben laki-laki itu aktif.
"AYO PUTER-PUTER AYUNANNYA!" Teriak Vivi, Eka dengan semangat memutar ayunan yang diduduki oleh Vivi.
"UDAH WOE, UDAH WOE!" Eka diam tidak menjawab, seolah ia tidak peduli dengan teriakan Vivi yang menyuruhnya berhenti memutar.
"Udah ya!" Tak lama kemudian ia melepaskan genggamannya dari tali ayunan.
"UWEKK!" Vivi langsung berlari menuju toilet meninggalkan Eka yang tertawa terbahak-bahak.
"Aduh!" Tubuh Eka tumbang setelah terkena bola, Marlon dan Joshua saling memandang sebelum kabur membawa bola milik mereka tanpa memperdulikan Eka yang tak sadarkan diri.
"Yanis lihat sini deh!" Yanis yang dipanggil oleh Tia menoleh.
"Kenapa?"
"Kan Dewin sama Olip lagi main game, mending kita ganggu aja!" Tia nampak menatap ragu kearah Yanis, takut gak bisa ngutang lagi dia mah.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Friends Forever
Teen Fiction☾15+☽ Segerombol pelajar sekolah menengah atas yang memilih tinggal di kos-kosan di daerah Yogyakarta, kawasannya yang rindang dan tidak berisik membuat mereka betah berlama-lama disana. Walaupun beberapa tidak lagi menduduki bangku sekolah menengah...