Semua diawali pada masa pengenalan lingkungan sekolah kepada para calon mahasiswa, tentunya mereka sangat bersemangat untuk melakukan tugas dari senior mereka. Walaupun harus lelah berkeliling seharian mencari senior yang sok seleb yang susah dicarinya.
Saat itu Lady memiliki keperluan yang harus membuatnya pergi ke toilet sendirian, tidak seharusnya tidak seperti itu. Tapi, gadis itu lah yang menolak tawaran dari dua temannya untuk ditemani. Saat itu Lady kebingungan dan pada akhirnya memilih untuk menyapa satu kakak tingkat untuk bisa mendapatkan informasi letak toilet terdekat.
"Syukurlah ada kakak tingkat di kantin gedung E!" Lady sedikit berlari dan menepuk pundak kakak tingkat tersebut.
"Maaf menganggu waktunya kak, bisa saya tanya toilet dimana ya?" Laki-laki tersebut menoleh dan tersenyum manis, sedangkan Lady terperangah dan mundur tiga langkah dari laki-laki di depannya.
"Long time no see, princess" laki-laki itu berbalik badan, seketika tubuh milik gadis itu kaku dan dia tidak yakin bahwa sosok di depannya merupakan sosok yang sangat ia hindari selama ini karena memberikan kenangan yang sangat buruk untuk dirinya, mental yang ia jaga ditengah-tengah keluarga yang harmonis bagi saudara-saudara nya, namun tidak dengan dirinya, itu semua karena dirinya dianggap bodoh dan tidak cocok hidup dilingkungan keluarga berlatar pendidikan kedokteran dan rata-rata keluarganya bergelar Doktor.
Dia adalah Elvano Ganendra Gautama
tunangan dari Lady, ini semua terjadi karena perjodohan yang sama sekali tidak diinginkan oleh dirinya. Namun, ia sangat berharap bahwa Elvano sendiri akan menjadi arah untuk membawanya pergi, pergi ke tempat yang tenang dan penuh kebahagiaan tanpa adanya tekanan apapun. Tetapi, dia hanyalah iblis berparas malaikat yang didatangkan dari neraka oleh keluarganya.Awalnya hubungannya dan Vano berjalan seperti masa-masa pendekatan, laki-laki itu baik, ramah, dan murah senyum. Apalagi ia tampan yang menjadi nilai lebih dalam dirinya. Namun, itu hanya tipuan. Laki-laki itu benar-benar memiliki topeng yang bagus, good attitude di publik karena merupakan pewaris perusahaan milik keluarganya, nyatanya dia hanyalah iblis dengan nafsu yang tinggi hingga dengan tega melecehkan tunangannya sendiri, yaitu Lady, gadis rapuh dengan angan-angan ingin terbang setinggi dan sebebas burung tanpa anda tekanan dan rasa takut, hanya itu yang ia harapkan.
"Gak selamanya kamu bisa sembunyi, Lady!" Vano menggenggam tangan Lady yang bergetar karena ketakutan, bayang-bayang itu selalu hinggap di kepalanya itu. Bukan itu yang ia mau, bukan itu, ia hanya mengharapkan kasih sayang, hanya itu. Apakah itu terlalu sulit untuk ia dapatkan?
Lady menepis genggam itu, "lepas, aku bahkan gak sudi lihat wajah kamu, Vano! Jadi mau aku sembunyi atau apapun itu bukan urusan kamu," Desisnya, gadis itu mencoba, terus mencoba melawan rasa trauma itu.
Vano tertawa saat ia mendapatkan penolakan, padahal dulu gadis di depannya ini sangatlah penurut dan polos.
"Oh, I see? Tapi Lady, kamu bakal tetap jadi istriku. Mau tidak mau! Karena itu yang keluarga kamu mau kan? Menjual anak gadisnya untuk mendapatkan saham 30% dari perusahaan keluarga ku yang jauh lebih berkembang pesat daripada milik keluargamu itu,"
Lady hanya bisa menundukkan kepalanya, benar, benar bahwa dirinya dijual oleh keluarganya demi saham sebesar 30% di perusahaan entertainment milik keluarga Vano yang sekarang berkembang pesat.
"Omong kosong, aku lebih baik mati daripada jadi istri kamu. Iblis nafsu yang tidak tau adab dan cara menghormati wanita!" Teriak Lady dengan nada kesal, ia benar-benar lelah, ia lelah menghadapi cobaan yang tiada hentinya. Ia memang berhasil menghindar, bukan berhasil mengatasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We're Friends Forever
Teen Fiction☾15+☽ Segerombol pelajar sekolah menengah atas yang memilih tinggal di kos-kosan di daerah Yogyakarta, kawasannya yang rindang dan tidak berisik membuat mereka betah berlama-lama disana. Walaupun beberapa tidak lagi menduduki bangku sekolah menengah...