Dokter jiwa itu bukan sekadar gagah-gagahan, apalagi pekerjaan enteng. Bukan tantangan profesinya yang jadi soal, tapi risikonya yang jauh lebih berbahaya. Antara lain risiko menjadi setengah sakit jiwa, lantaran terjangkiti pasien-pasien dalam perawatan mental khusus. Umpamanya Ellin Sugono, sahabat Topan yang suatu kali dikagetkan pasien khusus yang begitu spesial perilakunya. Spesial dalam artian yang kurang enak, sudah barang tentu.
Pasien spesial yang namanya dirahasiakan Ellin kepada Topan ini merepotkan, sebabnya ia sakit gila sekaligus tergila-gila jatuh cinta terhadap psikiaternya sendiri. Ellin tak ayal kelimpungan, apa lagi kala itu ia baru resmi menjanda setelah menggugat suami pertamanya bercerai. Akibatnya, Topan secara otomatis pasang badan.
Selain berpura-pura menjadi kekasih Ellin, Topan menjadi pengawal pribadi khusus yang memastikan Ellin aman dari teror beruntun si pasien jiwa. Lantaran tak mungkin menolak sesi konsultasi, Ellin sampai mempekerjakan perawat laki-laki untuk menemaninya dalam ruangan, sementara Topan bersiap-siap di luar ruangan. Syukurlah tidak ada insiden berarti, karena si pasien yang berobat jalan cuma gencar merayu dengan bunga-bunga dan hadiah permen cokelat yang seluruhnya dikembalikan Ellin pada yang bersangkutan. Tak berhenti sampai di situ, si pasien juga hafal alamat rumah Ellin dan suatu hari dipergoki Ellin berdiri mengamat-amati rumah kediamannya. Cuma berdiri mematung, memang, namun teror mental ini tak kalah ngeri ketimbang kiriman surat kaleng dari pasien terdahulunya, yang menimpa Ellin karena alasan sama, cinta yang tak berbalas.
Sempat terpikir pindah rumah, Topan mengusulkan ide jitu pada Ellin, agar dirinya meminta pengawalan polisi dalam situasi seperti ini. Ellin tegas menampik jalan keluar itu, karena enggan berurusan dengan polisi, kecuali keadaannya sudah sangat memaksa dan mengancam nyawanya. Oke, Topan memaklumi, Ellin memang kurang suka melibatkan aparat berwenang untuk kasus yang menurutnya remeh temeh. Itulah Ellin yang dikenal Topan dulunya.
Kini, saat ini juga, Topan merenungi selembar kertas, isinya tulisan tangan Ellin yang membuatnya tak yakin, apa yang mengubah pendirian Ellin sampai ia terlibat dengan polisi. Sampai hati Ellin berdusta suatu hal kepadanya. Topan merasa sebagai sahabat Ellin begitu tega mengelabuinya, apalagi sampai di tahap yang mengkhawatirkan seperti ini! Apa maksud Ellin datang kepadanya di kota ini? Apakah demi memanfaatkan posisi Topan semata?
Sempat mohon pamit pada bapak penunggu losmen yang menyeringai ramah tamah, Topan memutuskan tidak makan malam di Rumah Gasik dan memesan dua rantang pada Bibik Lik yang kecewa karena tamunya langsung ingin pulang dan tidak bersantap bersamanya. Namun, Bibik Lik semringah saat menyerahkan rantangan pada Topan, rautnya berseri memandangi Topan seakan menilai calon menantu yang memuaskan hatinya.
"Nona Hening pasti bahagia tinggal sama Mas Topan. Sejak awal kelihatan begitu. Sejak ketemu Mas Topan, nona bungsu kami jadi beda lho, Mas. Jaga dia sebaik-baiknya ya, Mas." Begitu pesan Bibik Lik.
Topan pun membawa pulang senyumannya, karena membayangkan Hening bercengkerama dengan Nawangwulan yang sembuh sepenuhnya dari keracunan kloroform. Rasanya tiada duanya perasaan seperti ini. Pernah dirasakan Topan bertahun-tahun lalu, suatu ketika dimana Kemala Summa menjadi istrinya, tepat delapan tahun lalu, sewindu berlalu yang menyakitkan bagi Topan untuk mengenangnya. Namun, Hening menjadikan kenangan itu tidak lagi terlalu buruk. Ada kerinduan yang manis, menyegarkan suatu rasa asing yang melindap di batin Topan. Bahkan, pesan rahasia Ellin tidak melumerkan rasa manis Hening di batin kecilnya. Hening adalah Hening yang termurni, selamanya.
Tentu Topan tak siap menyaksikan apa yang terjadi saat ia menyingkap pintu. Si pria langsung nyaris terpelanting karena lantai licin, bukan karena ceceran minyak, melainkan air yang membasahi sekujur lantai, berikut ruangan rumah yang terlampau rapi untuk selera Topan. Meja kursi ruang tamu sudah dilap saksama, mengilap dan tak berdebu, sempat diabaikan karena Bibik Lik dipesan Sunya untuk tidak meninggalkan rumah utama sedetik pun. Bahkan ia melihat bunga-bunga plastik dalam vas bening di meja, dengan taplak katun ungu yang menyesuaikan dengan rona bunga palsu. Bunga yang meniru anggrek dendobrium bunga ungu yang dulunya dibelikan ayah Topan untuk ibu Topan yang berulangtahun. Entah dari mana asal bunga itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hening Cipta Topan
Mystery / ThrillerTopan Antara Dika dan Hening Sidara Gasik. Sepasang manusia yang dihantui kematian orangtua yang misterius. Topan yang paranoid dengan racun dan kematian. Psikiater memvonisnya punya otak kriminal dan harus berhenti dari pekerjaannya sekarang. Untu...