Topan (15)

71 11 2
                                        

Topan mendeham serba salah, ya salah tingkah, ya merasa salah tempat, juga merasa salah kostum. Gara-gara mengkhawatirkan Nawangwulan, buru-buru ia membopong si kelinci ke rumah praktik dokter hewan, dan hasilnya dihujani tatapan aneh pemilik hewan peliharaan lainnya. Mulanya Topan tidak paham apa sebab musabab keanehan itu, lantas ia tersadarkan akan satu hal.

Klinik dokter hewan yang masih baru ini melayani pasien hewan-hewan kecil, contohnya anjing, kucing, kelinci, hamster, landak mini, sugar glider, tupai, dan lain sebagainya. Nawangwulan termasuk dalam hewan kelinci. Namun, ada keganjilan karena yang membopongnya seorang pria tegap berkepala krukat dan termasuk cukup jangkung. Sontak semua kepala di ruang tunggu mengarah pada Topan yang tersadar, kaus polo hijau yang dipakainya sepertinya terbalik. Ya pantas, dia memang terburu-buru keluar rumah tadi.

Selain jengah dipelototi oleh sejumlah banyak mata, Topan digelisahkan mitos pakaian terbalik yang pernah dibacanya bertahun-tahun lalu. Konon, tak sengaja memakai baju terbalik bakal mengundang rezeki melimpah. Namun, konon pula, tanpa sengaja berbaju terbalik punya firasat jelek, akan ada kerabat atau keluarga dekat kita yang terundung musibah besar. Astaga! Topan di luar sadar mengusap kerah pakaiannya.

Meskipun yatim piatu, Topan masih punya paman dan bibi lansia yang membesarkannya semenjak Topan kehilangan orangtua. Paman dan bibi yang pantas menjadi kakek neneknya lantaran dua sebab. Usia mereka sepuh dan termasuk tokoh yang dituakan di lingkungan Kampoeng Bali, kediaman Topan dulu sebelum lulus kuliah dan menikahi Summa. Mereka menempati rumah tua yang sederhana namun halamannya bukan main luasnya, sampai-sampai tetangga-tetangga bergurau usil, halaman rumah mereka bisa saja memarkir dua pesawat terbang sekaligus.

Mungkin karena paman bibinya sudah sepuh, pengganti orangtua Topan ini tak bisa mencukupi kasih sayang bagi Topan, yang bukan satu-satunya anak asuhan di rumah Kampoeng Bali. Paman dan bibi Topan punya empat putra kandung, semuanya sudah menikah, tapi menitipkan lima cucu lelaki dan satu cucu perempuan, ditambah seorang putra angkat yang usianya tiga tahun di atas Topan. Di antara delapan asuhan di rumah paman bibinya, entah kenapa Topan merasa selalu dikecualikan dan tersisihkan.

Bagaimana pun, Topan tidak ingin terjadi sesuatu pada sepasang lansia paman dan bibinya, yang setidaknya dulu mau mengasuhnya dengan tangan terbuka, di antara penolakan kerabat-kerabat lainnya, termasuk seorang adik kandung ayahnya yang berkecukupan dan memiliki dua anak perempuan, dengan tegas tidak menghendaki kehadiran Topan si yatim di rumahnya.

Menepis seliweran pikiran tak baik, Topan menilik kondisi Nawangwulan yang belum sadar juga. Si kelinci manis dulu sempat dirawat seorang dokter hewan yang lain. Dokter itu interesnya mengurusi hewan peternakan, khususnya hewan-hewan besar seperti sapi, kuda, kerbau, kambing, domba, dan sebagainya. Nah, menariknya dokter hewan yang baru praktik di Danu Anyar ini tak lain istri dari dokter hewan besar itu, dan ajaibnya si dokter mengenali Nawangwulan sebagai salah satu hewan pasien suaminya dulu.

"Kelinci ini dulu terlantar dan hampir mati di jalanan, Dok. Namanya Nawangwulan. Rasnya kelinci anggora, tapi bulu-bulunya baru mulai tumbuh."

"Ah, si Wulan! Ya, ya, ya, suami saya pernah cerita, ini pasti pasien yang dulu. Pemiliknya Nona Hening Gasik, kan?" Si dokter perempuan menanyai dengan senyuman pada matanya. Pasalnya sebagian besar wajahnya terbungkus masker bedah berwarna merah muda.

"Wah, ingatan Dokter sangat hebat. Benar, Dok, ini memang kelincinya Nona Hening." Topan mengacung jempol kanannya sepintas.

"Baiklah. Hm, it's really interesting ..."

Si dokter hewan muda yang terbaca bernama drh Amara - Topan sekilas mengejanya drh Amarah, dengan h di belakang - melekatkan bundaran stetoskop di area tubuh Nawangwulan. Topan menebaknya di bagian jantungnya, lalu Dokter Amara meneliti perut Nawangwulan untuk mendengarkan bising usus, menurut penjelasannya.

Hening Cipta TopanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang