•°ep. 5: actually, is 'he'°•

1.4K 91 0
                                    

"Bisa nggak sih sotoynya dikurangin dikit? Gue belum selesai cerita ege!" sergah Yudhis menyerang kepala Ady di sebelahnya yang langsung terdengar mengaduh.

"Meskipun Kak Ernest itu dinginnya sampe mampus, hampir semua cewek cowok di sekolah pada ngefans sama dia!

"Coba lo pada perhatiin deh, jelas-jelas punya kontol tapi mukanya kelewatan gorgeous kayak gitu. Rawan jadi sasaran penculikan."

Dero dan Jonathan mengangguk setuju dengan perkataan Yudhis.

Sementara Ady cuek-cuek saja sambil meniup dua sedotan bersamaan. Membuat isi dari gelas Pop ice yang dia beli jadi belebek-belebuk dengan gelembung.

"Apa pun itu, gue bakal ngejalanin hukuman ini sampe tuntas. Ngedeketin dia selama sebulan bukan masalah buat gue!

"Daripada duit jajan gue abis buat donasi ke orang kaya, mending mental gue break dance tiap hari ngadepin yeti dari antartika!"

Ady berkata mantap untuk membuktikan bahwa dia tidak akan menyerah. Dia bahkan sudah beralih berdiri di atas bangku dengan salah satu kaki bertumpu ke meja makan.

Bocah biadab itu berkacak pinggang, membusungkan dada sambil menatap lurus ke depan dengan pandangan mata setajam elang.

Sinar ilahi yang entah darimana asalnya juga tiba-tiba datang menyinari.

"Temen lo kenapa Yud?" tanya Dero pada Yudhis yang berjalan di sebelah kirinya.

"Bukan punya gue, temennya Jo tuh!" jawab Yudhis menggelengkan kepala sambil beralih menunjuk Jonathan.

"Kalo gue unfriend boleh nggak sih? Anggap aja gue nggak kenal sama siluman gurita itu," ucap Jonathan pasrah sambil menunjuk Ady yang tertinggal di belakang mereka dengan jempol.

"BANGSAT KALIAN SEMUA!!" teriak Ady menggelegar di tengah kantin yang sepi karena ditinggal pergi begitu saja oleh ketiga anggota circlenya sendiri.

Dasar pekpren!

__•°•__

Kini di sinilah Ady, membisu dalam posisi tengkurap selojoran pada sofa panjang di rumah keluarga Linggaraja.

Membiarkan Jonathan juga Ren—yang benar-benar diundang Rossa untuk mampir, bermain PS sampai seperti cacing kepanasan dengan keributan yang mengalahkan perang kaum pencinta bubur ayam diaduk dan tidak diaduk.

"Lembu laut kenapa tuh?" tanya Ren walau masih fokus dengan konsol game di tangannya.

"Oh... ditolak gebetan. Makanya sekarang lagi mode mute, masih strong soalnya,"

"Strong? Stres tak tertolong?" ulang Ren ditanggapi anggukan oleh Jonathan.

"Biasanya juga emang udah stress, walau lebih ke gila sih. Tapi mungkin karena sekarang ditambahin sama depresi makanya pas mau jadi Sasuke malah jadi Ijat,"

"Ijat? Ijat di Upin Ipin?" ulang Ren kembali dan ditanggapi anggukan lagi dari Jonathan.

"Akhirnya dia kena azab juga. Lo tau kan, dari dulu udah rabies gitu masih aja suka banyak tingkah! Bikin otak ikutan kena kurap!"

"Kalo gitu bikin syukuran yuk? Soalnya lagi ketiban nasib baik nih kayaknya kita,"

"KALO LAGI GIBAHIN ORANG YA JANGAN DIDEPANNYA JUGA ANJING!!!" teriak Ady karena pada akhirnya tidak tahan mendengar ocehan Jonthan dan sang abang sepupu yang sama laknatnya dengan dirinya sendiri.

Dua orang yang ia teriaki saling pandang, kemudian memasang muka bingung yang membuat Ady juga ikut bingung.

"Lo denger nggak sih?" tanya Jonathan pada Ren.

"Iya, kayak ada yang ngomong deh. Jangan-jangan di rumah lo ada jin komodo lagi!"

Jonathan langsung pura-pura merinding mendengar paparan Ren.

"Sialan lo berdua!"

Begitu berhasil mendengar nada kesal Ady, Jonathan dan Ren lantas tertawa terbahak-bahak seraya tos-tosan.

Beberapa detik setelah tawa mereka mereda, Ren segera mengambil toples kaleng Kongguan berisi rengginang di dekatnya setelah menekan tombol pause pada konsol game.

"Lagian tumben lo punya gebetan, gue kira lo cuman orang alay yang upload jedag-jedug dua kali sehari di akun second," ucap Ren, mulai mengemil rengginang.

"Bukan gebetan juga sih Bang, lebih ke 'target hukuman' gue," balas Ady dengan lesu.

Ren menghentikan kunyahan rengginangnya, ia meminta penjelasan lebih lanjut pada Jonathan yang dengan senang hati menceritakan kejadian naas kala di sekolah siang ini.

"HAHAHAHA!!! Cius?! Awigwog banget nasib cina kw ini!!"

Dan yaahh...

Tentu saja Ren tidak banyak membantu, apalagi memberi saran untuk masalah Ady. Ren sebagai sepupunya yang selalu menyimpan dendam kesumat pasti akan lebih memilih untuk ngaceng—ngakak kenceng, di atas penderitaan Ady.

"Udahlah Dy! Mending lo traktir kita aja, minimal ke Dufan lah! Biar sesekali uang bulanan lo bisa kepake buat hal yang berfaedah!"

"Hah? 'Kita'? Ngapain lo ikut-ikutan?!" Ady semakin sebal, ia bangkit mengambil posisi duduk dan merampas toples kaleng Kongguan dari pangkuan Ren.

"Karena barang siapa yang murah hati dan dermawan, dipercaya akan punya pasangan mirip mbak Kendall Jenner."

Sejujurnya Ady ingin sekali berteriak di telinga Ren kalau orang yang akan dia dekati adalah pemilik organ tubuh juga aset laki-laki bernama tytyd.

Tapi hal itu urung Ady lakukan sebab Jonathan sudah lebih dulu heboh karena teringat postingan Twitter terbaru mbak Kendall Jenner. For your info, Jonathan fanboynya beliau.

"Apalah Mas Jojo apalah.." Ady bergumam sambil mengunyah rengginang, ia kembali galau akibat diabaikan.

__•°•__








































__•°Ren Narendra°•__

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__•°Ren Narendra°•__

(16th)

__•°•__

Yuk baca cerita Ren juga di Secret side: Arsa!!

To be continued...

Secret side: Ernest | BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang