takdir

575 47 20
                                    

Seorang remaja terlihat sedang berlari kencang di ikuti beberapa orang yang meneriaki namanya.

"Jangan lari kau Ali"

Remaja itu menghentikan larinya dan menoleh saat mendengar namanya dipanggil.

"Mana mungkin Ali berhenti bang, kalo berhenti kan ketangkap" serunya dan terkekeh lalu kembali berlari.

"Kurang ajar kau Ali, awas kau" teriak japra orang yang Ali panggil dengan sebutan bang.

Ali terus berlari berusaha lepas dari kejaran japra dan anak buahnya, hingga tanpa ia sadari ia telah berada didepan sebuah masjid.

"Ya Allah capek banget, mana bang japra masih ngejar lagi" ucapnya

"Ali......."

"Suara bang japra, gimana nih" ucap Ali kembali. Mata Indahnya membulat sempurna saat menemukan ide untuk lepas dari kejaran preman kampung yang Ali jahili tadi.

Ia mencoba membuka pintu mobil yang terparkir disana, walaupun ia tau ada resiko lain yang harus ia hadapi, tapi toh dia hanya bersembunyi pikirnya.

Dan...gotcha pintu mobil ketiga terbuka. Ali masuk dan bersembunyi disana.
______________________________________

Remaja lain yang berada didalam masjid baru menyelesaikan sholatnya, ia kemudian duduk bersila untuk berdzikir dan berdoa untuk kedua orang tuanya, saudara dan juga dirinya sendiri.
______________________________________

"Alhamdulillah" ucap Ali saat melihat japra dan anak buahnya pergi dari sana.

"Den Reyhan"

"Hah...." Teriak ali terkejut saat mendengar seseorang menyebut nama reyhan.

"Ngapain duduk disitu den?" Ucap orang itu yang melihat Ali meringkuk didekat pintu mobil.

"Aaah.....itu aaaa...." ucap Ali bingung.

"Duduk diatas den" ucap orang itu.

"Ya......" Hanya itu yang terucap dari mulut Ali lalu duduk dikursi.

Orang itu tersenyum ke arahnya saat melihatnya duduk dengan benar, ia berpikir untuk membuka pintu mobil dan pergi dari sana.

Namun pintu disebelahnya terbuka, seorang laki-laki dengan pakaian rapi masuk dan kembali memanggilnya dengan nama itu.

"Rey ..."

Ali hanya terdiam menatap ke arah laki-laki itu, ia merasa bingung saat orang-orang disana selalu memanggilnya dengan nama Reyhan. "Siapa Reyhan" pikirnya.

"Rey..." ucap laki-laki itu kembali namum dengan suara yang sedikit lebih keras.

"Yah...."

Ali tersadar dari lamunannya saat mendengar laki-laki itu menyebut Rey dengan cukup keras dan menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Kenapa...." tanya pria kembali karena melihat Ali terdiam.

"Enggak apa-apa" ucap Ali

"Kamu yakin?"

"Ya...tapi..." Ucap Ali

"Kalau begitu kita pulang" ucap pria itu memotong ucapan Ali.

"Pulang...?" Ucap Ali terkejut.

"Pak Mamat kita pulang" titah pria itu kepada pak Mamat.

"Baik pak" ucap pak mamat laki-laki yang pertama kali memanggil Ali dengan nama Reyhan.

Pak Mamat segera menyalakan mesin mobil dan meninggalkan tempat itu.
______________________________________

Remaja itu telah menyelesaikan dzikir dan doanya ia keluar dari masjid untuk mencari keberadaan mobil ayahnya.

CINTA ANAK SHOLEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang