bab. 16

251 30 18
                                    

Panggilan masuk handphone Ali menghentikan ketegangan diantara ayah dan anak itu, nama Reyhan tertera disana.

"Assalamualaikum..." Ucap Ali.

"Aku baru sampai dirumah, ibu keliatan seperti habis menangis...aku akan mencari tau dan lalu menelponmu lagi nanti" Ucap Reyhan

"Ya Rey..." Ucap Ali seraya melihat kepada Faqih yang berada disampingnya.
_____________________________________

"Bu...ibu kenapa..." Tanya Reyhan seraya berlari mendekati salma dan meletakan handphonenya ke atas meja tanpa melihat apakah panggilannya ke Ali sudah terputus atau belum.

"Rey..." Ucap Salma lalu membawa Reyhan dalam pelukannya dan menangis dalam pelukan Reyhan.

"Rey..." Ucap Ali pelan bahkan sanga pelan, saat mendengar Salma memanggil reyhan.

"Ada apa Bu ...?" Tanya Reyhan kembali.

"Engak apa - apa sayang" ucap Salma membelai halus wajah Reyhan.

"Ibu merindukan Ali...?" Tanya Reyhan lagi.

"Ibu berbohong jika bilang tidak merindukannya, tapi setidaknya kamu ada disini dan bisa mengobati rasa rindu ibu" ucap Salma kembali dan tersenyum kepada Reyhan.

Reyhan tersenyum kepada Salma lalu kembali berkata.

"Ibu sayang banget ya sama Ali..."

Salma menatap dalam kearah mata reyhan dalam berkata.

"Ibu tidak perna membedakan kamu dan Ali, cinta dan kasih sayang ibu sama besarnya untuk kalian, tidak ada siapapun yang lebih ibu sayangi"

Reyhan kembali hanya tersenyum menatap Salma.

"Reyhan tau Bu, ibu lebih menyayangi Ali bahkan ibu sampai menangis seperti ini karena merindukannya" monolog Reyhan.
______________________________________

"Rey...jadi ibu sudah tau siapa Reyhan yang sebenarnya, Alhamdulillah karena semua tidak seburuk yang aku pikirkan, tapi...kenapa ibu nangis?" monolog Ali.

"Ali..." Panggil Faqih saat melihat melamun seperti memikirkan sesuatu.

Ali menoleh arah Faqih dan berkata.

"papa masih mau ngambil handphone Ali?" Tanya Ali sambil menyerahkan handphonenya kepada Faqih.

Faqih melihat Ali sejenak dan melihat kearah mata Ali seperti ada kesedihan disana.

"Tidak usah, papa pikir kamu akan membutuhkan itu" ucap Faqih.

"Papa yakin..." Ucap ali.

Faqih hanya mengangguk dan membelai halus kepala Ali.

"Istirahatlah..."ucapnya.

Ali hanya mengangguk dan tersenyum kepada Faqih.

"Papa keluar dulu...kita akan bertemu saat makan malam" ucap Faqih kembali.

"Iya pa..." Jawab Ali lalu tersenyum.

Faqih meninggalkan kamar Ali setelah mendapatkan jawaban dari Ali.

Ali meletakan ponselnya diatas meja setelah melihat pintu kamarnya ditutup Faqih.

"Jadi semua sudah terbongkar, kenapa Reyhan enggak ngomong kalau ibu sudah tau, apa papa sudah tau tentang ini? Tanya Ali kepada dirinya sendiri.

"Apa ini salah satu alasan papa semakin mengekangku...? Ucapnya kembalinya.

Ia kembali menarik nafas dalam saat semuanya pertanyaan masih terus berputar dikepalanya.

CINTA ANAK SHOLEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang