"Ali..." Ucap Salma dan faqih bersamaan lalu segera berlari ke ranjang Ali.
Mereka menarik nafas lega melihat masih tertidur pulas.
"Sebaiknya kita bicarakan hal itu nanti, aku engak mau Ali terganggu, dia butuh istirahat" ucap faqih lalu berjalan menuju kursi yang ada didekat ranjang Ali.
"Kamu benar mas..." Jawab Salma karena ia merasa faqih benar.
"Tidur lah ... kamu butuh itu" ucap faqih yang mendapatkan anggukan dari Salma yang segera berjalan ke arah sofa yang berada dibelakang kursi faqih.
Ali membuka matanya saat tidak lagi mendengar suara faqih dan Salma.
"Ali senang melihat kalian seperti ini, bisa berdamai dan saling memperhatikan" monolog Ali seraya menatap kearah Salma dan faqih, namun tatapan terkunci pada tangan faqih menggenggam erat tangganya.
"Ali lebih suka saat papa melihat dan bicara sama Ali, walaupun terkadang ucapan dan tatapan papa membuat Ali terluka, tapi dengan papa diam ... itu bikin Ali sedih pa" ucap Ali pelan dan nyaris berbisik.
Ali kembali melihat ke arah faqih dan membalas genggaman tangan faqih ditangannya, berusaha mencari kehangatan yang selama ini ia cari, hingga membuatnya benar-benar terlelap.
______________________________________"Selamat pagi jagoan" ucap dokter dimas saat tiba diruangan Ali dan melihat salma dan faqih menemaninya.
"Pagi dok" jawab Salma.
"Dan selamat pagi juga Salma" ucap dokter dimas seraya tersenyum manis kearah salma
"Kenapa kamu hanya menyapa salma dan tersenyum manis padanya, dokter dimas" ucap faqih memotong ucapan Salma saat akan menjawab salam yang diberikan dokter dimas.
"Ah...ternyata kamu juga mau aku sapa faqih" ucap dokter Dimas yang sengaja sedikit menggoda faqih.
"Selesaikan saja pekerjaan mu, setelah itu pergilah dari sini" ucap faqih tidak ingin menjawab pernyataan yang diberikan Dimas.
"Tentu..." Jawab dimas singkat lalu berjalan ke arah Ali.
"Hallo jagoan" ucap dokter Dimas.
"Hallo dok..." Jawab Ali
"Kamu bisa memanggilku dengan sebutan om atau ... Ayah... Kalau kamu mau" ucap dokter Dimas.
"Jaga batasanmu dimas..." Ucap faqih marah.
"Aku hanya menawarkan, tidak salah bukan?" ucap dokter Dimas sambil memeriksa Ali.
"Kamu..."
"Hey... aku hanya bercanda, jangan terlalu serius faqih... Itu akan membuatmu cepat tua..." Ucap dokter Dimas seraya terkekeh.
"Dimas..."
"Baiklah...aku rasa kamu sudah bisa pulang hari ini Ali, luka mu ini bisa dirawat dirumah...aku akan datang setiap hari untuk memeriksanya keadaanmu ok" ucap dokter Dimas memotong ucapan faqih.
"Terimakasih om..." Ucap Ali lalu tersenyum pada dokter Dimas yang mendapatkan jawaban anggukan dari Dimas.
"Tugasku sudah selesai...aku harus memeriksa pasien lain...sampai ketemu lagi Salma, Ali ... Nak, dan untuk mu faqih cobalah untuk bercanda sesekali" pamit dokter Dimas lalu berjalan keluar sebelum mendapatkan umpatan dari faqih.
"Dia benar-benar menyebalkan" umpat faqih yang membuat salma dan Ali saling memandang karena merasa heran melihat tingkah faqih.
______________________________________Reyhan segera bergegas keruangan Ali saat mendapat kabar jika Ali sudah diperbolehkan untuk pulang.
"Rey ... Engak usah buru - buru gitu" ucap sisi yang berjalan dibelakang Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ANAK SHOLEH
Fanfictionini masih story tentang Ali dan Reyhan tapi bukan versi MNCTV tapi ini versi aku, cerita akan berbeda jauh dari sinetronnya. jauh banget ngak ada bang Wawan yang tiba2 masuk atau Ali yang bakal berubah jadi jago silat kayak kian Santang. ini real ve...