"Ali ...? Apa maksudmu Salma?" Tanya faqih yang terkejut saat mendengar Salma menyebut nama Ali.
"Jangan sekarang mas... sebaiknya kita membawanya kerumah sakit" ucap salma lalu meminta Randy untuk mengendong Ali.
"Tidak usah ... aku yang akan mengendongnya" ucap faqih saat Randy akan mengangkat tubuh Ali.
Faqih segera membawa Ali ke mobil untuk membawanya kerumah sakit.
Randy menghampiri Andre yang terlihat begitu mengkhawatirkan faqih dan Ali.
"Ikutlah bersama mereka, aku akan berada disini bersama komandan armand membantu mengejar Bu Ulfa dan yang lainnya" ucap Randy seraya menepuk pundak Andre.
"Kamu yakin..?" Tanya Andre dan mendapatkan anggukan dari Randy.
"Pergilah..." ucap Randy.
"Baiklah ... berhati - hatilah" ucap Andre dan segera menyusul faqih yang sudah lebih dulu ke mobil.
______________________________________Mobil yang membawa Ali sudah sampai dirumah sakit. Faqih segera mengendong Ali lalu membawanya masuk.
"Dokter ...." teriak faqih lalu segera meletakkan tubuh Ali dengan hati - hari di ranjang rumah sakit.
Dokter dimas keluar dari ruangnya lalu menghampiri faqih saat melihatnya dalam keadaan begitu kacau, ia begitu terkejut saat melihat Ali terbaring disana.
"Faqih menyingkir lah, biar aku membawanya masuk ke ruang tindakan untuk memeriksanya" ucap dokter dimas.
Faqih hanya mengangguk dan memberikan ruang kepada dokter dimas sahabatnya.
Dokter dimas segera meminta perawatan disana untuk mendorong ranjang Ali keruang tindakan.
Faqih berlutut dengan kepala yang menunduk, ia merasa gagal sebagai seorang ayah karena tidak mampu menjaga Ali.
"Pa ..."
Suara lembut Reyhan terdengar ditelinga faqih membuatnya mengangkat kepala untuk melihat anaknya itu.
"Rey..." ucap faqih yang mendapatkan anggukan dan senyum dari Reyhan.
"Papa baik - baik aja kan?" Tanya Reyhan lembut
"Jika kamu disini ... lalu siapa yang ada didalam sana Rey..?" Tanya faqih seperti orang bodoh.
"Ali...anakku, Ali_lah yang berada didalam sana mas, yang tengah berjuang diantara hidup dan mati" jawab Salma penuh emosi rasa marah dan khawatir tergambar jelas dimatanya.
Faqih terdiam saat mendengar jawaban yang diberikan Salma, nafasnya memburu dan rasa sesak mulai menyerang dadanya.
"Ali..." ucap faqih lirih.
Tangisnya pecah saat ia mengingat kembali tatapan kecewa Ali saat ia memanggilnya dengan nama reyhan dan suara lirihnya saat mengucapkan kata sakit sebelum kehilangan kesadarannya.
"Sakit... hanya kata yang Ali ucapakan, entah menggambarkan rasa sakit ditubuhnya atau sakit dihatinya...maafkan papa Ali...maafkan papa..." ucap faqih seraya memukul dadanya yang terasa semakin sesak karena rasa bersalahnya yang besar.
"Pa..."
"Biarkan saja Rey..." cegah Salma saat Reyhan akan membantu faqih berdiri dan menghentikannya menyakiti dirinya sendiri.
"Tapi Bu..."
"Biarkan saja reyhan...Dia memang sudah sepantasnya merasa bersalah ... bagaimana bisa seorang ayah tidak mengenali anaknya sendiri" cecar Salma dan membuat rasa bersalah faqih semakin besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ANAK SHOLEH
Fanfictionini masih story tentang Ali dan Reyhan tapi bukan versi MNCTV tapi ini versi aku, cerita akan berbeda jauh dari sinetronnya. jauh banget ngak ada bang Wawan yang tiba2 masuk atau Ali yang bakal berubah jadi jago silat kayak kian Santang. ini real ve...