bab. 37

318 28 3
                                    

"papa mau balikan lagi sama ibu?" ucap Ali membuat faqih kembali terdiam karena dia belum memiliki jawaban atas pertanyaan yang Ali berikan.

"Bukan...bukan seperti itu Ali... Memperbaiki segalanya bukan hanya dengan cara papa harus kembali sama ibu, tapi masih banyak cara lain, papa perbaiki segalanya juga bukan karena alasan itu, tapi ini semua demi kalian, demi kebahagiaan kamu dan reyhan" terang faqih.

Ali menatap diam kearah faqih, karena jawaban yang faqih berikan bukanlah jawaban yang ia harapkan, jika ia boleh jujur, Ali sangat berharap kedua orang tuanya itu kembali bersatu hingga ia bisa memiliki keluarga yang utuh.

"Ada apa li?" Tanya faqih saat melihat Ali terdiam.

"Ali udah kenyang pa" jawab Ali.

"Tapi kamu makan baru sedikit nak" ucap faqih lembut saat melihat ke arah piring yang ada ditangan Ali.

"ali beneran udah kenyang pa, kan sambil ngobrol tadi, Ali udah makan banyak" ucap Ali seraya tersenyum kearah faqih.

"Baiklah... sekarang waktunya kamu minum obat" ucap faqih seraya mengambil piring ditangan Ali lalu meletakan ke atas meja yang ada samping ranjang Ali.

"Pa..."

"Sebentar Li, papa ambilkan obatmu dulu" ucap faqih tanpa menoleh ke arah Ali.

"Nah ini dia minumlah ..." Ucap faqih seraya menyerahkan obat dan air untuk Ali. Bahkan ia tersenyum bahagia saat Ali menerima dan meminum obat yang ia berikan.

"Alhamdulillah..." Ucapnya.

"Pa..." Panggil Ali lagi saat faqih meletakan kembali gelas yang Ali pegang tadi.

"Kenapa nak..." Jawab faqih lembut.

"Kalau nanti Ali sudah benar-benar sembuh dan Ali memilih untuk tetap tinggal sama ibu, apa papa bakal ngizinin?" Ucap Ali pelan dan lembut.

"Selama itu akan membuatmu bahagia, papa tidak akan melarang, tapi papa harap, izinkan papa untuk bisa menemuimu kapanpun papa inginkan dan tolong, beri papa kesempatan untuk menghabiskan sedikit waktu sama kamu, saat papa ingin memiliki waktu hanya berdua sama kamu" ujar faqih.

"Terimakasih pa" jawab Ali dengan senyum indah yang terukir di bibirnya. Faqih mengangguk dan membalas senyuman Ali.

"Tidurlah ini sudah malam" ucap faqih lalu membantu Ali untuk kembali berbaring dan merapikan selimut ditubuh Ali, lalu mengecup lembut kening Ali.
______________________________________

"Ali sudah tidur, aku akan pulang sekarang" ucap faqih saat melihat salma duduk diruang tamu.

"Tapi Ali belum makan malam mas" ucap Salma khawatir.

"Dia sudah makan dan minum obat, tadi aku membawa makanan kesukaannya" jawab faqih masih dengan nada yang terdengar sedikit dingin.

"Mas apa yang ..."

"Aku harus pulang sekarang, reyhan dan Syifa pasti sudah menungguku" ucap faqih memotong ucapan Salma dan berlalu pergi meninggalkan rumah salma.

"Apa yang terjadi sama mas faqih? Kenapa dia jadi dingin padaku?" Ucap salma yang merasa aneh dengan perubahan sikap faqih padanya.
______________________________________

"Brengsek" teriak faqih seraya melempar jasnya ke sofa yang ada didepannya.

"Papa..."

Faqih berbalik ke arah Reyhan yang berdiri tepat dibelakang dan menatap aneh ke arahnya.

"Rey kamu..."

"Papa kenapa ?" Tanya Reyhan memotong ucapan faqih.

"Tidak apa-apa, hanya masalah bisnis" ucap faqih lalu menatap Reyhan penuh selidik dan berkata.

CINTA ANAK SHOLEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang