bab. 6

264 36 8
                                    

"maksud papa ?" Tanya Ali terkejut saat mendengar ucapan Faqih.

"Yah...dalam beberapa hari ini papa melihat kamu banyak berubah, papa suka perubahan itu karena bisa melihat ekspresi lain diwajahmu, tapi entah kenapa, papa seperti melihat orang lain disana..." Ucap Faqih tersenyum menatap Ali dan membuatnya terdiam.

"Baiklah, papa harus kekantor sekarang, kamu tetaplah dirumah dan belajar yang baik." ucapnya kembali seraya berdiri meninggalkan meja makan.

"Aku antar mas..." Ucap Ulfa lalu berdiri dan berjalan mengikuti Faqih.

"Kak..." Panggil Syifa

"Ya..." Jawab ali seraya melihat ke arah Syifa.

"Kakak kenapa...? kok diam gitu" tanya Syifa lagi.

"Engak apa-apa, kita lanjutin sarapannya" ucap Ali seraya menarik nafas dalam dan tersenyum kepada Syifa.
______________________________________

"Li..." Teriak Ujang dari gerbang sekolah.

Reyhan berbalik dan tersenyum ke kepada ujang dan Bombom yang berjalan mendekat kepadanya.

"Tumben lu langsung masuk?" Tanya Bombom saat telah berada didepan Reyhan.

"Lagi pengen aja bom" ucap reyhan.

"Lu ngak lagi sakit kan? Ibu semalam ngak mukul kepala lu atau gimana gitu?" Ucap Ujang

Reyhan hanya terkekeh mendengar ucapan teman-teman Ali itu lalu berjalan meninggalkan mereka tanpa bermaksud untuk menjawab pertanyaan Ujang yang tidak masuk akal itu.

"Kebiasaan lu Li main ninggalin ja" teriak Bombom yang ikut berjalan mengejar Reyhan yang ikuti Ujang dibelakangnya.
______________________________________

"Syifa main dikamar dulu mama mau bicara berdua sama ka Reyhan" ucap Ulfa kepada Syifa.

"Tapi ma..."

"Syifa jangan bantah mama" potong ulfa

"Iya ma" ucap Syifa dan segera meninggalkan meja makan menyisakan Ali dan Ulfa disana.

Ulfa berjalan mendekat ke arah kursi dimana Ali berada.

"Sudah mulai berani ya sekarang kamu sama mama" ucap Ulfa.

"Maksud mama?" Tanya Ali yang tidak mengerti maksud dari apa yang ulfa katakan.

"Dalam beberapa hari ini kamu sudah berani membalas semua ucapan mama, bahkan tadi, kamu mulai berani untuk memberontak" ucap Ulfa kembali.

"Jika hal tadi membuat mama marah Rey minta maaf, demi Allah ma... Rey ngak ada maksud baut melakukan itu, Rey hanya mengatakan apa yang Rey rasakan dan apa Rey inginkan dan Rey rasa itu ngak salah" ucap Ali halus.

"Itu tidak salah untuk Syifa, tapi untuk kamu itu salah besar, karena mama tidak suka dan kamu tidak memiliki hak mengatakan itu" ucap Ulfa penuh penekanan.

Ali sedikit terkejut mendengar apa yang Ulfa katakan, ia menatap tidak percaya kepada Ulfa.

"Apa kamu ingat dengan peraturan yang mama buat untuk kamu" ucap Ulfa kembali.

"Peraturan?" ucap Ali pelan

"Ya... peraturan, jika kamu hanya boleh melakukan apa yang mama katakan dan apa yang mama inginkan jika tidak..."

"mama akan memberikan Reyhan hukuman" ucap Ali cepat memotong ucapan Ulfa lalu berdiri seraya membalas tatapan tajam Ulfa.

"Dan kamu tau pasti kalau itu bukan hanya sekedar ancaman Reyhan, karena kamu pernah merasakannya sendiri" ucap Ulfa pelan.

CINTA ANAK SHOLEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang