Faqih merasa bersalah atas apa yang dia katakan kepada Ali, dia tau jika ucapannya itu menyakiti Ali.
"Maafkan papa nak, papa tau ucapan papa tadi menyakitimu" ucapnya.
Faqih menghela nafas sejenak, ia tidak bisa memikirkan cara lain untuk membuat Ali mengikuti keinginannya dan satu-satunya cara adalah dengan bersikap keras dan memberikan sedikit tekanan, walaupun ia tau cara itu pasti akan sangat melukai ali.
"Maafkan papa, papa yakin suatu hari nanti kamu pasti akan mengerti alasan papa melakukan ini" ucapnya kembali.
______________________________________Reyhan menarik nafas dalam dan mencoba untuk tidur tapi pikirannya tidak lepas dari Ali.
"Kenapa Ali enggak kayak biasanya , bahkan ia buru-buru nutup telpon aku" ucap Reyhan.
Ia menghela nafas sejenak lalu terperanjak kaget saat terpikir sesuatu.
"Astaghfirullah apa ada sesuatu yang terjadi sama Ali? Apa papa....?aku harus ketemu Ali besok, yah...aku akan kerumah dan minta tolong ke pak Mamat buat bantu aku masuk" ucap reyhan dengan nafas yang sedikit memburu.
______________________________________"Kenapa ucapan om faqih terasa begitu menyakitkan" ucap Ali lalu menarik nafas dalam untuk mengurangi rasa sakitnya.
Ia tidak mengerti ada dengannya. Seharusnya tidak sesakit itu, karena Faqih bukan siapa - siapa dan ia tidak memiliki hubungan apapun dengannya.
"Sebaiknya gue kembali kekamar dan tidur, gue yakin besok semuanya akan baik-baik aja" pikirnya dan segera meninggalkan kamar Reyhan.
______________________________________"Bu, Tante Ali sekolah dulu" pamit Reyhan setelah menyelesaikan sarapannya.
Sisi hanya mengangguk dan tersenyum ke arah keponakan yang sangat ia sayangi itu.
"Ya Li, hati - hati, Ingat jangan bolos setelah sekolah baru boleh main ke mallnya" nasehat Salma.
"Ya Bu... assalamualaikum" ucap Ali lalu mencium tangan Salma dan sisi dan segera berangkat kesekolah"
______________________________________Faqih, Ali dan Syifa masih berada dimeja makan dan menikmati sarapan yang disajikan.
"Ka....kak Reyhan" panggil Syifa.
"Ya Syifa..." Jawab Ali melihat Syifa.
"Kenapa kakak diam aja" tanya Syifa yang sedari tadi memperhatikan Ali.
"Enggak kok ... kan kalo makan memang enggak boleh ngomong" ucap Ali memberikan alasan kepada Syifa.
Faqih menatap Ali dengan ekor matanya lalu berkata.
"Hari ini kamu jangan kemana-mana, gurumu akan datang, papa juga akan pulang lebih cepat karena ada sesuatu yang mau papa bicarakan sama kamu"
"Ya...pa..." Jawab Ali pelan.
"Syifa kita berangkat, pagi ini papa yang akan mengantar Syifa dan selanjutnya pak Gani yang nganter Syifa kemanapun ehm" ucap Faqih kepada Syifa.
Syifa hanya mengangguk lalu pamit pada Ali.
"Kak Syifa sekolah dulu, assalamualaikum"
"Waalaikumsallam" jawab Ali dan menatap Faqih dan Syifa yang berjalan meninggalkannya sendiri disana.
______________________________________Reyhan kini telah berada didepan rumahnya dan telah berada dihalaman belakang setelah pak Mamat membantunya masuk walaupun terjadi perdebatan kecil antara mereka.
"Ali...." Serunya saat Ali berada didepannya.
"Lu gila ya Rey..." Ucap Ali.
"Aku khawatir sama kamu" ucap reyhan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ANAK SHOLEH
Fanfictionini masih story tentang Ali dan Reyhan tapi bukan versi MNCTV tapi ini versi aku, cerita akan berbeda jauh dari sinetronnya. jauh banget ngak ada bang Wawan yang tiba2 masuk atau Ali yang bakal berubah jadi jago silat kayak kian Santang. ini real ve...