bab 7

287 39 18
                                    

Ali berbalik menatap tak percaya ke arah Faqih. Ia benar-benar terkejut saat Faqih menyebut nama "Ali"

"Kenapa kau menatapku seperti itu" ucap Faqih dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

"Tadi papa bilang..."

"Ali... Bukankah itu adalah namamu" potong Faqih.

"Bagiamana..."

"Kamu tidak perlu tau bagaimana dan kapan aku mengetahui kebohongan mu itu, yang harus kamu pikirkan adalah apa yang akan aku lakukan padamu" ucap Faqih seraya berjalan mendekati Ali.

Ali menarik nafas dalam mencoba untuk tetap tenang walaupun sejujurnya ada terselip sedikit rasa takut dihatinya.

"Menurutmu apa yang sebaiknya aku lakukan atas apa yang telah kamu lakukan? jika aku melaporkan hal ini pada polisi, tentu saja itu akan berakibat buruk bagi masa depanmu, tapi jika aku mendiamkannya itu tidak akan membuatmu jera" ujar faqih saat telah berada tepat didepan Ali.

"Maafkan saya om, saya tau apa yang saya lakukan adalah sebuah kesalahan besar, dan saya akan menerima keputusan yang akan om berikan pada saya, tapi sebelum itu saya mohon om ..."

"Aku tidak peduli dengan alasan apa kamu melakukan semua ini, tapi yang ingin aku ketahui "Dimana reyhan?" ucap Faqih.
______________________________________

"Rey...lu yakin Kirana ngak akan marah?" Tanya Bombom

"Kirana itu anak seorang ustadz tentu saja dia akan paham apa maksud kita, toh ini semua demi kebaikannya juga" ucap Reyhan.

"Udah...ngak usah mikirin itu, sekarang lebih baik kita pikirin gimana caranya kita jailin tuh Kong Ramli yang udah tega naikin harga bareng sampai Lima kali lipat" ujar Ujang

"Jangan dikerjain kasian orang tua kita nasehatin aja" ide Reyhan.

"Kagak bisa....pak ustad aja ngak didengrin, apalagi lu Rey yang cuma bocah" ucap Bombom

"Bener kata Bombom, jadi dikerjain itu cara paling bener" ucap Ujang yang dibalas anggukan dari Bombom.

"Astaghfirullah hal adzim" ucap Reyhan sambil menggelengkan kepalanya.
_____________________________________

"Kenapa kamu diam, kamu tidak bisa menjawab atau tidak ingin menjawab" ucap Faqih Kembali saat melihat Ali hanya diam.

"Om...Ali..." Ali meneguk ludah kasar, ia tidak bisa memikir apapun sekarang.

"Aku tahu ... semua ini tidak akan terjadi jika tidak ada kesepakatan diantara kamu dan Reyhan, dan aku juga tau kamu memiliki alasan yang kuat kenapa kamu tidak mau memberitahukanku dimana keberadaan Reyhan, tapi Ali... tanpa informasi dari mu pun, aku pasti akan menemukan dimana keberadaan reyhan" ucap Faqih.

Ali benar - benar terkejut mendengar ucapan Faqih. Ia tidak bisa mengatakan apapun.

"Ali..."

Ali melihat ke arah Faqih saat mendengar namanya disebut.

"Bantu aku untuk menemukan hukuman yang tepat untukmu" ucap Faqih seraya tersenyum menatap Ali.

"Bagiamana bisa om meminta saya untuk memilih hukuman untuk diri saya sendiri?" Tanya Ali

Faqih terkekeh kecil saat mendengar ucapan Ali, lalu ia berkata.

"Jika aku memilih hukuman untuk mu, kamu tidak akan menyukainya"

Ali menarik nafas dalam lalu kembali berkata.

"Saya tidak tau om, yang pasti saya telah berbohong dan saya tau itu salah...sekali lagi maafkan saya"

CINTA ANAK SHOLEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang