Ali baru selesai sholat dan berdoa, ia masih saja memikirkan foto yang tadi ia temukan, begitu juga dengan ucapan Faqih. Entah mengapa, ia merasa jika Faqih dan ibunya memiliki keterikatan.
"Kenapa gue merasa jika om faqih menghindari pertanyaan yang gue berikan, dia seperti menutupi sesuatu" ucap Ali dan menarik nafas berat.
Ia merasa yakin jika ada sesuatu antara Faqih dan ibunya.
"Gue harus cari tahu semuanya, gue yakin ada sesuatu antara ibu dan papanya Reyhan" ucapnya kembali.
Ia segera merapikan sajadahnya dan bersiap untuk melakukan aktivitasnya yang lain.
______________________________________"Bu..."
Salma menoleh saat mendengar Reyhan memanggilnya.
"Ya Li..."
Reyhan mendekati salma yang tengah sibuk dengan adonan kue yang berada didepannya.
"Ibu enggak ke pasar" tanya Reyhan.
"Ibu ada pesanan kue lumayan banyak, jadi hari ini ibu enggak jualan".
"Kan sudah biasa Li, kamu juga tau itu, kamu aneh deh" ucap sisi yang muncul dari dapur.
"Ya maaf Tante, Ali kan cuma..." Ucap Ali terhenti saat notif pesan dari handphonennya berbunyi.
Reyhn segera membuka pesan itu saat melihat nama Ali tertera disana
(Kita ketemu ditempat kemarin 'urgent').
"Bu Ali izin keluar ya?" Ucapnya setelah membaca pesan yang Ali kirimkan.
"Tumben pake izin dulu, biasanya langsung pergi aja" ejek sisi saat melihat keponakan tercintanya itu melakukan sesuatu diluar kebiasaannya.
"Ya kan...." Ucap reyhan namun dipotong Salma.
"Si....janga gitu ah" ucap salma menegur sisi yang mengejek reyhan.
"Ya mba maaf" ucap sisi seraya tersenyum jail ke arah Reyhan.
"Ya sayang, ingat jangan macam-macam dan buat ulah" pesan Salma.
"Insha Allah Bu, re...." Ucap Reyhan
"Kenapa Li" tanya Salma saat Reyhan tiba-tiba menghentikan ucapannya.
"Enggak" ucap Ali seraya mengelengkan kepalanya.
"Ali pamit assalamualaikum" ucapnya kembali.
"waalaikumsallam" ucap Salma dan sisi bersamaan.
Reyhan segera meninggalkan Salma dan sisi saat mendengar balasan dari salamnya.
______________________________________"Papa..." Panggil Ali setelah duduk dikursi didepannya Faqih.
"Ya..." Ucap Faqih dan meletakan koran yang sedang ia baca.
"Rey izin keluar bentar ya?" ucap Ali.
"Tumben..." Ucap Faqih dan menatap Ali dengan penuh tanya.
"Ini hari minggu, Reysedikit bosan dan..."
"Kamu mau kemana?" tanya Faqih seraya tersenyum.
"Hanya keliling" ucap Ali.
"Kegiatan yang hanya membuang-buang waktu dan sia-sia" ucap Ulfa yang baru saja datang dan bergabung bersama mereka.
"Ya mama benar, tapi itu bagi orang yang terlalu sering melakukannya, bukannya Reyhan hampir tidak perna keluar rumah? Jadi apa salah kalau sesekali Reyhan mau jalan-jalan?" Ucap Ali membantah ucapan Ulfa.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA ANAK SHOLEH
Fanfictionini masih story tentang Ali dan Reyhan tapi bukan versi MNCTV tapi ini versi aku, cerita akan berbeda jauh dari sinetronnya. jauh banget ngak ada bang Wawan yang tiba2 masuk atau Ali yang bakal berubah jadi jago silat kayak kian Santang. ini real ve...