bab. 18

260 31 21
                                    

"Ujang... Bombom" seru Reyhan.

"Kok lu kaget gitu Rey ..." Tanya Bombom.

"Engak kok, tadi kamu nanya apa" ucap Reyhan sedikit gugup.

"Tadi gue nanya, lu mau kemana ?" ucap ujang mengulang kembali pertanyaan.

"Oh gitu... Gue mau ketemu seseorang, urasan pribadi..." Jawab reyhan

"Oh...jadi lu engak balik bareng kita...?" Tanya Ujang kembali.

Reyhan hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan Ujang.

"Ya udah...kalau gitu kita duluan" ucap Bombom lalu meninggalkan Reyhan.

Setelah kepergian Ujang dan Bombom reyhen bergegas menuju tempat dimana dia biasa bertemu dengan faqih.
______________________________________

Ali terkejut saat melihat gudang yang telah berubah menjadi sebuah kamar.

"Ya Allah... Papa benar - benar matahin langkah gue, buat nyari tau semua kebenaran" keluh Ali lalu menarik nafas kasar.

"Den Ali..."

Suara panggilan itu membuat Ali menoleh.

"Ya..." ucap Ali

"Apa yang den Ali lakukan disini" tanya seorang wanita yang berusia hampir sama dengan Salma.

"Bukannya ini tadinya gudang?" Tanya Ali dan tak menjawab pertanyaan bi Siti.

"Ya den...tapi pak faqih meminta saya untuk merapikan gudang ini, untuk dijadikan kamar buat keponakan pak faqih yang akan datang" ujar wanita itu.

"Lalu dimana barang - barang yang ada disini" tanya Ali lagi.

"Saya kurang tau den, nanti saya tanya ke pak Parman" jawab bi Siti

Ali hanya tersenyum dan mengangguk lalu berkata.

"Terimakasih bi, Ali kekamar dulu" jawab Ali lalu meninggalkan Siti dan kembali ke kamarnya.
______________________________________

Reyhan telah tiba direstoran dimana ia biasa bertemu dengan faqih.

"Papa..." Panggil reyhan saat telah berada didepan faqih.

"Hallo sayang... Papa sudah pesankan makanan kesukaan mu, kamu pasti lapar kan" ujar faqih seraya memeluk Reyhan.

Reyhan tersenyum dan mengangguk.

"Anak papa ini semakin hari semakin ceria saja, kamu pasti mendapatkan apa yang kamu inginkan dari Salma" ucap faqih lagi.

"Alhamdulillah ibu dan Tante sisi sangat menyayangi Rey... Walaupun mereka masih sering nyebut nama Ali" ujar Reyhan.

Faqih mengelus lembut rambut Reyhan dan tersenyum hangat kepadanya.

"Reyhan tau ... bagaimanapun Ali sudah tinggal lama sama ibu dan Tante sisi, dan mereka juga pasti sangat menyayangi Ali, tapi entah kenapa reyhan tetap merasa sedih..." ucap Reyhan kembali.

"Bersabarlah..." Ucap faqih lembut.

Reyhan mengangguk dan kembali tersenyum.

"Ah... Papa kenapa ngajak Rey ketemu?" Tanya Reyhan saat mengingat jika faqih yang mengajaknya bertemu.

"Papa butuh bantuan mu Rey..." Ucap faqih.

"Bantuan ..." Ucap Reyhan.

"Yah...."
______________________________________

Salma dan sisi tengah duduk dan membicarakan tentang rencana mereka untuk melawan faqih.

"Si apa kamu yakin kita akan bisa menang melawan mas faqih?"

CINTA ANAK SHOLEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang