41.

161 22 7
                                    

"maksud papa...?"

"Li..."

"Pa...Ali mohon ... Tolong jelasin sama ... kenapa Ali harus menjauh dari om Dimas"

Faqih kembali menghela nafas berat, saat ali kembali menuntut penjelasan atas apa yang dia minta.

"Tidak semua yang kamu lihat sama seperti yang kamu pikirkan, tidak semua yang terlihat baik itu baik, begitu juga sebaliknya li"

"Seperti Ali menilai papa dulu ..."

"ALI..." Bentak faqih saat mendengar ucapan ali yang berani menyela ucapannya.
______________________________________

"Bu..."

Reyhan memanggil Salma saat salma mencoba masuk kekamar ali karena mendengar faqih berteriak.

"Ibu harus masuk Rey..."

"Bu ... Biarin papa sama Ali menyelesaikan urusan mereka dulu" jelas Reyhan.

"Rey... papa kamu ngebentak Ali ..."

Salma memberikan sedikit penekanan disetiap kata yang dia ucapkan karena Reyhan yang terus mencegahnya masuk.

"Reyhan tau ... Rey juga dengar Bu, Tapi Reyhan mohon, biarkan papa menyelesaikan apa yang ingin papa katakan sama Ali"

"Rey ... "

"Reyhan mohon bu"

"Baiklah...tapi kalau sekali lagi, ibu dengar papa kamu ngebentak Ali, jangan perna halangi ibu untuk masuk" ucap Salma yang mengalah pada permintaan Reyhan.

Reyhan tersenyum lalu menganguk, menyetujui keinginan Salma.

Reyhan menarik nafas lega saat Salma menjauh dari kamar Ali. Ia berbalik dan melihat ke arah kekamar Ali.

"Aku akan mendukung apa yang papa katakan sama Ali, entah mengapa aku enggak suka om Dimas berada diantara papa sama ibu, bukan karena aku membencinya...tapi lebih karena aku yang ingin memiliki keluarga yang utuh"
______________________________________

"Jangan perna samakan papa sama Dimas, papa memiliki alasan sangat kuat, kenapa papa dulu harus bersikap keras sama kamu dan kamu tau alasannya"

Nada suara faqih meninggi karena Ali memancing emosinya dengan menyamakannya dirinya dengan Dimas, hingga membuat Ali terdiam. Faqih menarik nafas dalam untuk menurunkan emosi saat melihat Ali sedikit menunduk.

"Maafin papa li, karena papa udah ngenbentak kamu"

Ali hanya menatap lekat ke arah faqih saat mendengar ayahnya itu meminta maaf.

"Ali..."

"Papa tau apa yang papa minta ini tidak seharusnya papa minta, tapi papa memiliki alasan, kenapa papa meminta kamu menjauh darinya ... Ada banyak hal tidak kamu ketahui tentang Dimas, papa belum bisa mengatakannya sekarang" ucap faqih pelan dan lembut

"Ali akan melakukan apa yang papa minta dan Ali akan mencoba untuk menjauh dari om Dimas, tapi tolong beri tahu Ali ... kenapa Ali harus melakukan itu pa..." Mohon Ali seraya menatap lembut faqih.

Faqih menghela nafas panjang saat Ali kembali memaksanya, faqih kembali menghela nafas dalam dan memilih untuk pergi, karena ia tau seberapa keras kepalanya Ali.

"istirahatlah... Lain kali kita akan membicara kan tentang ini ... Tapi papa minta ... Tolong pikirkan apa yang papa katakan tadi"

"Pa..."

"Assalamualaikum..."

Ucap faqih lalu mencium kepala ali lalu meninggalkan kamar ali.

"Waalaikumsallam" jawab Ali lalu menghela nafas lelah karena faqih meninggalkan teka teki untuknya.
______________________________________

CINTA ANAK SHOLEHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang