Jutaan Kegelisahan

19 3 4
                                    

"Lomba matematika nanti akan diadakan di sekolah lain. Sekolah kita akan berhadapan dengan Internasional School Mega Mustika. Lingga yang menjadi peserta lomba akan berangkat bersama tiga orang lainnya di mata pelajaran yang sama. Sedangkan lomba di mata pelajaran IPA akan pergi ke Internasional School Cakra Mandalika. Bapak harap kalian menyiapkan diri kalian. Jaga kesehatan sampai hari lomba nanti."

Penjelasan dari guru yang akan membimbing acara lomba se-kabupaten ini. Para siswa-siswi terpilih mengangguk paham dengan apa yang diterangkan sang guru. Setelah jam istirahat, tepatnya di jam pelajaran ketiga semua murid yang terpilih untuk mengikuti lomba diperbolehkan untuk tidak mengikuti pelajaran pada jam itu.

Mereka semua kini sedang berada dalam satu ruangan tengah mempelajari kisi-kisi yang mungkin nanti akan keluar di soal. Satu persatu mereka membuka lembar demi lembar, menjawab satu pertanyaan ke pertanyaan lain. Tak terkecuali Ara dan Lingga. Setelah mendengarkan ucapan sang guru, Ara seperti teringat akan sesuatu. Namun, tidak jelas apa. Keningnya berkerut mencoba mengingat apa yang ada dalam kepala. Sampai tiba-tiba kedua bola mata Ara membeliak setelah menemukan apa yang sudah terlupa.

Satu tangan gadis itu terangkat. Lingga yang berada di sebelahnya menoleh seketika.

"Saya mau mengundurkan diri dari lomba ini, Pak."

Ucapan Ara yang memecah keheningan ruangan itu, sontak saja membuat semua mata langsung tertuju ke arahnya. Lingga menaikkan sebelah alisnya heran melihat sikap kekasihnya itu.

"Ada apa, Ara? Kenapa tiba-tiba mengundurkan diri?" tanya Pak Guru.

Pria paruh baya itu terkejut mendengar ucapan dari salah satu murid terbaiknya. Ia sangat berharap Ara membatalkan niatnya itu. Ara adalah satu dari sekian banyak murid yang diunggulkan di sekolah. Gadis itu selalu berhasil memboyong banyak piala dalam setiap kompetisi yang otomatis mengharumkan nama Sekolah Internasional Cadraloka.

"Saya harus jagain pacar saya dari kucing garong, Pak," jawab Ara sekenanya. Terang saja ucapan gadis itu semakin membingungkan semua orang.

"Kamu ngomong apa sih, Ay?" tanya Lingga. Ara menoleh ke arah pemuda itu sekilas lalu kembali menatap guru laki-laki di hadapan. Sepertinya beliau juga sedang menunggu apa yang akan keluar dari bibir Ara.

Jangan heran juga mengapa Lingga berani memangil Ara dengan panggilan sayang mereka di depan umum seperti ini. Hampir seluruh sekolah baik guru dan murid sudah mengetahui hubungan pasangan itu. Sekolah memang tidak ada peraturan melarang setiap siswanya berpacaran. Selama tidak menganggu kegiatan belajar mengajar, itu bukanlah suatu masalah.

Justru hubungan Ara dan Lingga harus menjadi satu hal yang patut dicontoh. Pasalnya meski keduanya berpacaran, tidak pernah sekali pun prestasi mereka menurun karena masalah percintaan. Sebaliknya Ara dan Lingga semakin bersinar saat mereka bersama.

"Mega Mustika itu sekolahnya Bela. Aku nggak mau ya kalo nanti kamu sampe ketemu sama dia."

Ara akhirnya menjelaskan alasan ingin mengundurkan diri. Lingga hanya mengangguk-angguk sambil meletakkan jarinya di bawah dagu. Ia baru menyadari sekolah tempat diadakannya lomba matematika adalah sekolah dari orang yang paling dibenci oleh Ara. Pemuda itu diam sambil memutar otaknya mencari kalimat yang pas untuk memberi pengertian kepada Ara.

Sementara Ara tidak akan membiarkan Lingga masuk ke Mega Mustika seorang diri. Bisa saja nanti di sana tanpa sengaja pemuda itu berpapasan dengan Bela. Atau malah, memang sudah direncanakan oleh sepupunya itu. Entah mana yang benar, Ara sangat yakin pasti kedua orang itu akan bertemu. Terlebih Bela berada di mata pelajaran yang sama dengan Lingga. Sudah pasti gadis itu juga terpilih dalam lomba.

Terkadang Ara menyesal terlahir dari keluarga yang pintar. Dalam keluarga besar sang ayah pasti ada satu anak yang cerdas. Dari keluarga Cahyadi, ada Ara dengan segudang prestasi yang dimiliki dan di keluarga Baskoro-kakak perempuan sang ayah-ada Bela yang tak kalah pintarnya. Bukan tidak mungkin nanti Bela menjadi salah satu pesertanya.

Ara Lingga (End)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang