1. Prolog

237 16 1
                                    

Tak ku sangka satu kejadian dapat mengubah hidupku. Kejadian yang merenggut nyawa sahabatku, membuat aku terjebak di masalah percintaan mereka. Belum lagi, aku masih terjerat di masa lalu ku yang kelam. Mozza seakan berpikir, dapatkah gadis itu menjalani semua ini? Hari hari yang selalu buruk, who's my someone to talk?
Selalu memakai topeng andalannya, sampai semua her life problems, selesai.

"Pengen kayak orang lain, tapi setiap orang juga punya masalah. Bukan cuma gue doang"

Happy Reading Babe

Menemukannya

HAI GUYS SEBELUM MEMBACA UTAMAKAN VOTE DULU :D

Gadis berambut hitam pekat sedikit bergelombang itu menuruni anak tangga dengan jari telunjuk yang memutar mutar kunci motor miliknya.

"Za, mau kemana?" tanya Violet, itu adalah ibu dari Mozzaira Leandara.

"Em, oza izin keluar bentar boleh ya ma?" tanya gadis itu dengan wajah memohon. Salahkan saja perutnya yang ingin sekali makan seblak malam malam gini.

"Mau kemana oza? Gabaik loh anak perempuan keluar malam malam" itu suara Revan ayah Mozza yang baru saja pulang dari kantor.

Oza adalah panggilan untuk seorang Mozzaira Leandara putri dari Revan Leandara dan ibunya Violet Cantika.

"Oza kepengen seblak pa. Boleh ya keluar sebentar?" tanya gadis itu.

Revan menimang nimang permintaan putrinya itu, lalu melirik sekilas jam tangan nya yang menunjukan pukul 20.15

"Gimana pa? Boleh tidak?" desak gadis itu.

Revan mengangguk dan membuat gadis itu melompat kesenangan.

"Yeay makasih papanya oza" ucap gadis itu dengan senyum manisnya.

"Tapi pulangnya jangan malam banget ya za" ucap Vio.

"Siap mama tercinta"
"Yaudah oza pergi dulu" lanjutnya.

Gadis itu keluar rumah dan langsung menyalakan motor Ninja hitam kesayangannya, dan sedikit menggeber geber, wkwk.

Gadis itu membelah jalanan jakarta dengan kecepatan normal.

Tiba tiba hujan turun. Hujan itu datang diwaktu ga tepat, gadis itu kan berniat membeli seblak bukan mau galau galau an, haha.

Gadis itu menepikan motornya di dekat halte bus kala hujan semakin turun.

"Ck, gagal deh beli seblaknya" ucap gadis itu.

"Mana dingin banget lagi. coba aja tau hujan kampret ini ga datang, gabakal ngemis tadi gue buat pergi keluar" oceh gadis itu.

Hujan semakin deras, samar samar gadis itu melihat ada seseorang di halte depan.

Gadis itu memicingkan matanya.

"Aish, i-itu orang apa hantu yak?" gadis itu llagii lagi mengucek ucek matanya.

"Astatank itu apaansih-eh itu kayaa cowo deh" perlahan hujan mereda membuat gadis itu semakin jelas melihat ke arah halte depan.

"Samperin gak ya? Iya deh, eh bentar" gadis itu masih menimang nimang takutnya itu bukan human kan serem.

"Hufft... Samperin aja deh" gadis itu membulatkan tekadnya.

Gadis itu berlalri kecil menerobos hujan.

"Em, hai lo lagi ngapain ya?" tanya Mozza hati hati.

Mozza dapat mendengar helaan nafas yang panjang dari cowok itu. Apakah lelaki dihadapannya ini sedang sakit? Terlihat wajah cowok itu memang pucat.

MOZZARKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang