Pembatalan

337 114 45
                                    

Terlihat orang-orang memenuhi studio untuk melihat pertandingan e-sport antara ESCAPE dan BLOOD. Terlihat sosok perempuan cantik yang mengenakan pakaian sponsor tim mereka, terlihat sangat serius dalam pertandingan.

"Ciko, Lo jaga mid biar gue sama Darka yang ngambil lord. Popo sama Pedro push gold line." Ucap perempuan cantik itu yang bernama Akira dengan nama game Triste

"Oke. Lo tenang aja." Ucap Ciko.

Setelah itu Akira dan temannya mulai melakukan rencana permainan mereka, Akira dengan dibantu temannya mengambil lord untuk membantu kemenangan mereka.

Di saat Akira dan Darka berusaha mengambil lord, kedua temannya yaitu Popo dan Pedro sudah dibantai oleh musuh. Darka pun menjadi panik, tapi Akira masih tenang.

"Darka lo giring lord, dan Ciko halangi mereka menghampiri Darka." Ucap Akira dengan mengubah line miliknya untuk mengeceohkan musuh.

Detik kemudian tebakan Akira pun benar, semua musuh mengincar lord dan melupakan gold line yang kosong. Akira dengan cepat menghancurkan turret hingga tim musuh tidak sadar bahwa Akira sudah hampir sampai di base musuh.

"Astaga! Permainan cerdik dari Triste yang memanfaatkan gold line yang kosong. Tapi terlihat Vell kembali ke base untuk menghalangi Triste! Apakah Triste bisa menghancurkan turret terakhir?!" Ucap MC yang sangat histeris.

Tanpa merasa takut Akira menyerang musuh yang mengenakan hero tank, tapi Akira yang memiliki ulti langsung mengarahkannya dan Akira pun bisa menghancurkan turret tersebut tanpa masalah.

"Wahh! Sekali lagi ESCAPE menjadi pemenang, dan kali ini yang menjadi pemenang MVP adalah Triste dengan nama lain Akira Xia Sandrina!" Ucap MC dengan diiringi sorakan penonton.

Akira pun sangat senang dan menghampiri teman timnya dengan memeluk mereka semua. Ciko pun tersenyum dan mencubit gemas pipi Akira. Semua penonton pun gemas melihat interaksi Ciko dan Akira.

Hingga mata Akira bertemu dengan sepasang mata tajam yang menatap ke arahnya. Mata itu adalah milik Sultan Goa Bratayuda, melihat Sultan berdiri dengan wajah dinginnya membuat Akira terdiam.

"Ada apa? Kenapa muka lo jadi gitu?" Tanya Ciko.

"Nggak papa, gue harus balik duluan. Lo sama yang lain aja yang nerima piala." Ucap Akira yang gelisah.

"Kenapa? Ini kemenangan karena lo, masa lo nggak ikut buat nerimanya?" Ujar Darka dengan bersamaan Popo dan Pedro yang menganggukkan kepalanya.

"Ada urusan keluarga, gue nggak mau bikin papih gue repot. Jadi maafin gue, gue harus pulang sekarang." Akira pun menepuk pundak Ciko dan langsung berlari meninggalkan tempat pertandingan.

Ciko hendak menahan tangan Akira tapi Akira sudah berlari menjauh dari pandangannya. Akira berlari menuju tempat parkir mobil, mata Akira melihat ke arah mobil berwarna merah yang terparkir tidak jauh darinya.

Akira berlari menuju mobil itu dan segera masuk kedalam mobil itu. Di dalam mobil itu, memperlihatkan Sultan yang menatapnya dengan seksama. Akira pun menghela nafas panjang sembari melepaskan ikat rambutnya.

"Sorry, gue udah buat lo nunggu lama." Ucap Akira dengan wajah yang menyesal.

"Lo nggak masalah nggak ikut nerima piala itu? Kalau lo mau, gue masih bisa nunggu lo." Ujar Sultan.

"Nggak masalah, yang penting sekarang kita harus cepat ketemu orang tua kita untuk membahas hubungan kita selanjutnya."

"Sepertinya lo udah nggak sabar."

"Bukankah itu semua karena lo." Mendengar sindiran Akira, Sultan pun segera mengendarai mobilnya untuk meninggalkan kawasan pertandingan e-sport tersebut.

Destiny Soul Piece {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang