Tidak Suka

81 58 13
                                    

"Sultan! Pelan-pelan narik guenya. Kaki gue sakit!" Ucap Akira yang sekarang sedang di tarik oleh Sultan menuju parkiran mall.

Seketika langkah Sultan pun berhenti dan segera berbalik menghadap Akira. Terlihat Akira menatap Sultan kesal dan Sultan pun melihat ke arah kaki Akira.

"Apa kaki lo masih sakit karena kemaren?" Tanya Sultan.

"Lo pikir aja, emang nggak sakit apa lo seret gue kaya gitu tadi." Akira mendengus kesal.

Sultan pun menghela nafas pelan, dan kemudian Sultan merunduk kebawah kaki Akira hingga membuat Akira kebingungan.

"Lo ngapain Sultan?" Tanya Akira bingung.

Tapi Sultan hanya diam dan tanpa di duga Sultan membenarkan simpul tali sepatu Akira yang hampir terlepas. Akira pun tertegun melihat hal itu.

Kemudian setelah selesai mengikat tali sepatu Akira, Sultan kembali sejajarkan tubuhnya dengan Akira. Sultan pun menyentuh pipi Akira hingga desiran di dada Akira sangat terasa.

"Sejak kapan sih lo dekat sama Jhosep? Lo juga dekat sama teman-teman cowok lo yang lain." Ucap Sultan.

"Gue sama Jhosep cuman ngobrol tentang Jessica bukan yang aneh-aneh." Ucap Akira.

"Gue tau, tapi gue nggak suka."

"Nggak suka kenapa? Lo takut kalau gue terlibat sama DEVIL atau BLACK DEVIL ya?"

"Gue nggak suka kalau lo dekat sama cowok lain. Gue cemburu." Ucap Sultan jujur.

Akira tidak menduga jawaban dari Sultan yang mengatakan bahwa dirinya sedang cemburu. Detik kemudian Sultan menggenggam erat tangan Akira.

"Pin DEVIL yang gue kasih ke lo itu nggak pernah gue lepasin sejak Abimanyu kasih ke gue sampai akhirnya gue kasih ke lo." Ucap Sultan.

Akira sudah tau tentang pin itu, pin DEVIL milik Sultan tidak pernah lepas dari Sultan selama 5 tahun. Karena hal itulah kenapa Akira sangat menjaga pin itu.

"Bahkan mantan gue yang lain nggak pernah gue izinin buat nyentuh pin itu. Karena itu lo special Akira." Sultan menatap Akira lembut.

Akira yang melihat wajah Sultan serius pun tersenyum dan tertawa kecil. Kemudian Akira menakup wajah Sultan sambil tertawa.

"Special? Lo kira gue martabak special apa? Ucapan lo nggak gambarin sifat lo." Ejek Akira.

"Lo kebiasaan bikin gue kesal ya." Sultan mencubit pipi Akira gemas.

"Lo juga sih sok ngomong manis."

"Ya barang kali aja lo suka cowok manis."

"Gue tuh suka cowok badboy, atau nggak kek kaisar tirani yang ada di webtoon."

"Hidup lo terlalu fiksi itu namanya." Sultan menjitak pelan kepala Akira dan Akira pun tertawa lepas.

Sultan pun tersenyum karena bisa melihat Akira tertawa. Sultan senang bisa berinteraksi kembali dengan Akira beradu argumen seperti saat mereka bersama.

Kemudian Akira menarik tangan Sultan menuju mobilnya terparkir, dan Sultan melihat sekilas ke arah mobilnya yang terparkir tidak jauh dari mereka.

"Lo bawa mobil?" Tanya Akira.

"Nggak, gue tadi nebeng sama Bimo." Ucap Sultan berbohong.

"Yaudah, kalau gitu gue antar lo pulang."

"Baru kali ini gue pernah denger cewek nganter cowok pulang."

"Apaan sih lo? Gue nganter lo itu, karena gue mau sekaligus ketemu sama nyokap lo."

Destiny Soul Piece {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang