Taat dan Kepedulian

34 9 0
                                    

Tiga hari sudah berlalu, berita Akira berhenti di dunia E-SPORT menjadi berita hangat bahkan Lingga kembali ke Indonesia dengan cepat untuk melihat keadaan Akira.

"Akira, apa kamu baik-baik saja nak?" Tanya Lingga.

"Aku baik-baik saja, apalagi hari ini aku bisa menghabiskan waktu bersama papih." Ucap Akira dengan senyuman manisnya.

Lingga pun tersenyum, dan mengusap lembut kepala Akira. Hari ini Lingga memutuskan tidak bekerja dan menghabiskan waktu bersantai minum teh bersama putri kesayangannya.

"Akira, apa kita batalkan saja kepindahan kita?" Tanya Lingga hingga wajah Akira membeku.

"Tidak apa-apa papih, semua tetap seperti rencana awal kita saja. Disini hanya kenangan buruk yang tersisa untuk kita berdua." Ujar Akira.

"Tapi itu akan menyakitimu Akira, karena hati kamu masih tertinggal untuk Sultan."

"Hidup bersama papih juga sudah membuatku bahagia. Jadi papih tidak usah khawatirkan perasaan aku."

"Kamu terlalu baik sayang, cobalah egois untuk kebahagian kamu sendiri." Ucap Lingga dan Akira hanya tersenyum tipis.

Tidak lama kemudian pagar rumah Akira terbuka dan memperlihatkan sosok Jessica yang sekarang mengenakan pakaian muslim dengan selendang panjang yang menutup sebagian rambutnya.

"Jessi? Ada apa?" Tanya Akira.

"Kakek meminta kita menjenguknya." Ucap Jessica sambil berjalan mendekati Akira dan Lingga yang duduk santai di taman.

"Sepertinya kakek kamu sudah mendengar berita tentang kamu Akira." Ucap Lingga.

"Kakek pasti sangat khawatir sama kamu Akira. Ayo kita jenguk kakek." Ucap Jessica dan Akira hanya menghela nafas pelan.

Kemudian Akira pun berdiri, karena Akira tau bahwa berita tentang dirinya yang berhenti di dunia E-SPORT membuat semua orang terkejut dan khawatir termasuk keluarga besarnya.

"Baiklah, kalau begitu aku berangkat dulu papih." Pamit Akira dengan mencium tangan Lingga dan diikuti oleh Jessica.

"Om, kami berangkat dulu." Ucap Jessica.

"Hati-hati, kabari papih kalau ada apa-apa." Ucap Lingga dan dijawab Akira dengan anggukan kepala.

Akira yang mengenakan pakaian putih sopan langsung berjalan menuju mobil Jessica terparkir tanpa mengganti pakaiannya.

Akira dan Jessica pun langsung masuk ke dalam mobil, kemudian Jessica segera melajukan mobilnya menuju kediaman kakek mereka yang ada di Bandung.

Di saat Akira dan Jessica bersiap pergi ke Bandung, di tempat lain terlihat sosok Sultan dan Bimo baru saja keluar dari area pemakaman.

Sultan dan Bimo baru saja selesai berziarah ke makam Ishar. Mereka menebus perasaan bersalah mereka dengan cara memberika doa terbaik untuk Ishar.

"Abi kemaren bilang kalau dia mau cuti satu minggu dari rumah sakit." Ucap Sultan.

"Cuti? Kenapa?" Tanya Bimo dengan mengerutkan keningnya.

"Dia mau ziarah makam Ishar dan merayakan ulang tahun Ishar bersama Gama."

"Apa ini alasan lo nggak mau minta bantuan Abi buat usut Vanilla?"

"Gue nggak mau ganggu waktu Abi sama Ishar lagi kaya dulu, Abi sudah sangat menderita." Ucap Sultan tulus.

"Gue rasa lo benar." Ungkap Bimo.

Sultan pun tertawa kecil, kemudian Sultan mengambil handphonenya di kantong hoodienya. Sultan melihat GPS untuk melihat dimana keberadaan Vanilla.

Destiny Soul Piece {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang